Najwa Shihab Tiba-Tiba Ganti Tema Mata Najwa, Ngabalin Beber Peran Edhy Prabowo di Amerika, Puji KPK

Najwa Shihab tiba-tiba ganti tema Mata Najwa, Ali Mochtar Ngabalin beber peran Edhy Prabowo di Amerika Serikat, puji KPK

Editor: Rafan Arif Dwinanto
KOMPAS.COM/ANDI HARTIK
PEMULANGAN EKS ISIS - Tenaga Ahli Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Ali Mochtar Ngabalin ketika diwawancara di Universitas Brawijaya (UB) Kota Malang, Sabtu (8/2/2020). 

TRIBUNKALTIM.CO - Najwa Shihab tiba-tiba ganti tema Mata Najwa, Ali Mochtar Ngabalin beber peran Edhy Prabowo di Amerika Serikat, puji KPK.

Mata Najwa yang semua akan mengangkat tema Aksi Pasukan di Ibu Kota, tiba-tiba mengubah tema menjadi Menteri Terjerat Lobster.

Hadir pula Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin yang turut dalam rombongan Kementrian Kelautan dan Perikanan ke Amerika Serikat.

Kepada Najwa Shihab, Ali Mochtar Ngabalin mengungkap detik-detik penangkapan oleh KPK, berikut peran Edhy Prabowo selama lawatan ke Amerika Serikat.

Acara talkshow Mata Najwa Trans 7 tadi malam Rabu (25/11/2020) begitu mendadak membahas penangkapan Menteri KKP Edhy Prabowo.

Keseruan dalam acara Mata Najwa tadi malam terjadi ketika pihak Istana mengungkap detik-detik Edhy Prabowo tertangkap KPK.

Baca juga: Bukan Cuma Serangan Jantung Maradona Juga Alami Cedera Serius di Kepala, Momen Emas Gol Tangan Tuhan

Baca juga: Hasil Liga Champions, Dipencundangi Real Madrid Inter Milan Butuh Keajaiban Lolos dari Fase Grup

Baca juga: ILC Semalam, Di Depan Karni Ilyas, Arteria Dahlan Sebut Fadli Zon Sesatkan Publik, Bahas Kerja Anies

Baca juga: Lengkap, Profil Menteri KKP Edhy Prabowo, Dibesarkan Prabowo Subianto, Cabut Kebijakan Menteri Susi

Ali Mochtar Ngabalin mengungkap kronologi Edhy Prabowo ditangkap KPK di Bandara Soekarno-Hatta.

Ia yang pada kesempatan itu satu rombongan dengan Edhy Prabowo tiba di Bandara, kemudian penangkapan dilakukan pihak KPK.

Pada acara semalam, tema acara tiba-tiba berubah menjadi ' Menteri Terjaring Lobster '

merujuk penangkapan Menteri KKP Edhy Prabowo Menteri pilihan Jokowi pengganti Susi Pudjiastuti.

Tenaga Ahli Utama Kepala Staf Kpresidenan, Ali Mochtar Ngabalin, hadir sebagai narasumber.

Kepada Najwa Shihab, Ali Ngabalin blak-blakan tentang proses penangkapan Edhy Prabowo oleh KPK dimulai saat masih di bandara.

Pada kesempatan tersebut, Ali Ngabalin memuji-muji cara KPK yang komunikatif saat menangkap Edhy Prabowo.

"Semua berita penangkapan di dalam pesawat dengan sangat ketat, itu adalah berita yang menyesatkan.

"Saya saksikan langsung, KPK dengan luar bisa memebangun komunikasi yang bagus dengan pak Edhy" kat Ali Ngabalin.

Ia juga menjelaskan tujuannya ikut rombongan Menteri KKP Edhy Prabowo untuk menjalin komunikasi internasional untuk memajukan perikanan Tanah Air.

Ngabalin juga memaparkan dirinya tidak ikut diamankan ke KPK.

Baca juga: Update, Novel Baswedan Ikut Tangkap Menteri KKP Edhy Prabowo, Penjelasan KPK dan Dugaan Kasusnya

"Saya bilang ke KPK, saya mengerti apa yang beliau (Edhy Prabowo) lakukan, termasuk lobi-lobi internasional untuk kepentingan-kepentingan

yang sudah ditetapkan dalam KKP itu,” kata Ali Mochtar Ngabalin

Selain Ngabalin, sejumlah narasumber hadir. Termasuk Fahri Hamzah mantan PKS dan kini Partai Gelora.

Fahri Hamzah hadir dalam kapasitas sebagai salah satu eksportir yang bermitra dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Fahri Hamzah berharap proses hukum kasus ini transparan.

Narasumber di Mata Najwa tadi malam:

Peneliti ICW Tama S. Langkun

Sekjen Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (KIARA) Susan Herawati

Politikus Partai Gelora & eksportir benih lobster Fahri Hamzah

Wakil Ketua Komisi IV DPR Dedi Mulyadi

Baca juga: Kabar Mengejutkan Menteri KKP Edhy Prabowo Pengganti Susi Pudjiastuti Dibekuk KPK, Kasus Terbongkar?

Edhy Prabowo Ditetapkan Sebagai Tersangka

Kabar terbaru, Menteri Kelautan dan Perikanan ( KKP ) Edhy Prabowo dan enam orang lainnya ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus yang berkaitan dengan penetapan Ekspor Benih Lobster.

Ada tujuh orang ditetapkan sebagai tersangka, ialah Menteri KKP Edhy Prabowo, sejumlah pejabat KKP, dan pihak swasta.

Wakil Ketua KPK Nawawi Pomolango menyebut operasi tangkap tangan tersebut berkaitan dengan penerimaan hadiah

atau janji penyelenggara negara terkait perizinan tambak, usaha, dan/atau pengelolaan perikanan atau komoditas perairan sejenis lainnya tahun 2020.

Nawawi menyebut para tersangka akan ditahan 20 hari di rutan KPK cabang Gedung Merah Putih.

"Para tersangka saat ini dilakukan penahanan rutan selama 20 hari terhitung sejak tanggal 25 November 2020 sampai dengan 14 Desember 2020," ungkap Nawawi dalam konferensi pers, Sabtu (25/11/2020) malam.

Adapun diketahui hingga konferensi pers berlangsung, KPK baru menahan lima dari total tujuh tersangka yang telah ditetapkan.

"Untuk dua orang tersangka saat ini belum dilakukan penahanan dan KPK mengimbau kepada kedua tersangka, untuk segera menyerahkan diri ke KPK," ungkapnya.

Sebelumnya Nawawi menyebut terdapat 17 orang yang ditangkap dalam OTT KPK.

"KPK mengamankan 17 orang pada Rabu 24 Oktober 2020 sekitar pukul 00.30 WIB di beberpa tempat," ungkap Nawawi.

Nawawi menyebut 17 orang ditangkap di sejumlah tempat.

Antara lain di Bandara Soekarno-Hatta, Depok, Tangerang Selatan, dan Bekasi Jawa Barat.

Dalam konferensi pers tersebut terdapat lima orang yang mengenakan rompi oranye bertuliskan 'Tahanan KPK', termasuk Edhy Prabowo.

Sebelumnya diberitakan, KPK dikabarkan mencokok Edhy Prabowo pada Rabu (25/11/2020) tengah malam.

Baca juga: Update Kasus Djoko Tjandra, di Pengadilan, Irjen Napoleon Seret Nama Kabareskrim dan Azis Syamsuddin

Eddy ditangkap di Bandara Soekarno-Hatta usai pulang dari Amerika Serikat.

Wakil Ketua KPK, Nawawi Pomolango, membenarkan pihaknya menangkap Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP), Edhy Prabowo, pada Rabu (25/11/2020) dini hari.

Nawawi mengatakan Edhy tak ditangkap sendirian.

Namun, tim penyidik KPK juga mencokok beberapa orang lainnya.

Pembantu Jokowi di Kabinet Indonesia Maju itu ditangkap terkait dugaan korupsi dalam kasus ekspor benih lobster.

Tak sendirian, Edhy ditangkap bersama sang istri, Iis Rosita Dewi serta beberapa pejabat di Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

Ketua KPK Firli Bahuri mengatakan, Edhy dan Iis ditangkap saat baru tiba dari kunjungan kerja di Honolulu, Hawaii, Amerika Serikat.

Edhy Prabowo Minta Maaf

Setelah menyandang status tersangka, Edhy Prabowo meminta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia atas perbuatannya tersebut.

Ia menyebut kasus hukum yang menjeratnya itu adalah sebuah kecelakaan.

"Saya mohon maaf kepada seluruh masyarakat seolah-olah saya pencitraan di depan umum, itu tidak, itu semangat.

"Ini adalah kecelakaan yang terjadi," ucap Edhy di Gedung Juang KPK, Jakarta, Kamis (26/11/2020) dini hari.

"Dan saya bertanggung jawab atas ini semua, saya tidak lari. Dan saya akan beberkan apa yang menjadi yang saya lakukan," imbuhnya.

Menteri asal Partai Gerindra ini juga secara khusus meminta maaf kepada keluarganya

karena kini ia harus menjalani kasus hukum korupsi dugaan suap ekspor benih lobster.

Edhy menegaskan, dirinya akan bertanggungjawab atas ulahnya tersebut.

Baca juga: Lengkap, Kunci Jawaban TVRI Kelas 4-6 SD, Kamis 26/11/2020, Tuliskan Unsur-Unsur Kebugaran Jasmani

"Mohon maaf kepada Ibu saya, yang saya yakin hari ini nonton TV, saya mohon dalam usianya yang sudah sepuh ini beliau tetap kuat.

Saya masih kuat dan saya akan bertanggungjawab terhadap apa yang menjadi yang terjadi," katanya.

Dalam kasus ini, KPK menetapkan Menteri KKP Edhy Prabowo sebagai tersangka kasus dugaan suap penetapan izin ekspor benih lobster atau benur.

(*)

Artikel ini telah tayang di tribunmanado.co.id dengan judul Mata Najwa Tadi Malam, Ngabalin Puji KPK Luar Biasa: Ada Lobi-lobi Internasional Menteri Edhy di KKP, https://manado.tribunnews.com/2020/11/26/mata-najwa-tadi-malam-ngabalin-puji-kpk-luar-biasa-ada-lobi-lobi-internasional-menteri-edhy-di-kkp?page=all.

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved