Gandeng Komunitas Sineas Muda, JAFF Netpac 2020 Selenggarakan Pemutaran di Balikpapan
Duduk lesehan dan menjaga jarak, dan mematuhi protokol kesehatan, penonton antusias menikmati pemutaran film.
Penulis: Maulana Ilhami Fawdi | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Duduk lesehan dan menjaga jarak, dan mematuhi protokol kesehatan, penonton antusias menikmati pemutaran film.
Bertempat di Studio Ray and Co, Jl. Wiluyopuspoyudo, Klandasan Ulu, Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur pada pemutaran JAFF Netpac 2020 memasuki hari kedua.
"Hari ini kuota penuh, antuasiasme tinggi, yang datang juga beragam, ada yang dari Samarinda ada juga kemarin dari Tenggarong," ujar Ketua KSMB sekaligus Panitia Pemutaran JAFF, Rizky AR, pada Sabtu (28/11/2020).
Diketahui JAFF Netpac, biasanya diselenggarakan di Yogyakarta tiap tahunnya.
Baca juga: TERJAWAB Artis Inisial ST dan MA adalah Selebgram dan Pemain Film, Diduga Terlibat Prostitusi Online
Baca juga: Aksi Taylor Lautner Bongkar Rahasia Masa Lalu, Sinopsis Film Abduction Bioskop Trans TV Malam ini
Namun untuk kali ini, karena imbas pandemi Corona, penyelenggaraan pemutaran tersebar ke 15 Kota di Indonesia saja.
Kota Balikpapan menjadi satu-satunya kota di Kalimantan yang terpilih menyelenggarakan pemutaran JAFF Netpac 2020.
"Ini pertama kalinya di Balikpapan, kami dari Komunitas Sineas Muda Balikpapan, terdaftar oleh pihak JAFF langsung, karena jejaring komunitas juga, semua film dan materi diberikan langsung dari pihak JAFF," ujar Rizky AR.
Pada hari kedua, terdapat tiga sesi pemutaran.
Sesi pertama menayangkan lima film pendek karya sineas Indonesia yang tergabung dalam slot Indonesian Film Splash Short.
Pada sesi kedua, menayangkan film The Love of Tapang Tree besutan Nova Goh.
Baca juga: Kakek Sugiono Kini Jadi Pengangguran, Siap Datang ke Indonesia jika Ada Tawaran Main Film
Baca juga: Pria di Kutim Sering Menyaksikan Film Dewasa, Anak Usia 6 Tahun jadi Pelampiasan Nafu Bejatnya
Sesi ketiga ditutup oleh layar komunitas, yang menayangkan karya komunitas film asal Samarinda.
Salah seorang penonton mengakui menyukai salah satu film pendek, karena isu yang dihadirkan film tersebut.
"Dari sesi pertama, saya suka film yang pertama, yang animasi, judulnya Kasat Mata, menarik, karena isunya tentang tumpahan minyak ya, itu tahun 2009," katanya.
Baca juga: FITUR BARU WhatsApp, Foto, Video dan Animasi GIF Terhapus Otomatis Tanpa Jejak Saat Tinggalkan Chat
Baca juga: Gapura di Jalan HM Rifaddin Samarinda Dinilai Mirip Kurama Figur dalam Film Animasi Naruto
"Sepertinya masih ada juga kasus tumpahan minyak hingga hari ini," ujar salah seorang penonton, Dwi.
Selain untuk mengikuti pemutaran film, pengunjung mengakui bahwa kedatangannya, sebagai ajang silaturahmi antarkomunitas sineas.
"Sekalian silaturahmilah, karena kami dari Samarinda, kebetulan ada JAFF di Balikpapan jadi ya silaturahmi juga dengan komunitas yang di Balikpapan," tutup Dwi.
(TribunKaltim.co/Maulana Ilhami Fawdi)