Debat Publik Pilkada Kubar
Debat Publik Pilkada Kubar, Program Unggulan Paslon Lebih Diperjelas, Singgung Kelestarian Hutan
Pada Debat Publik putaran ke dua antar pasangan calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Kutai Barat, Sabtu malam (28/11/2020)
Penulis: Zainul | Editor: Budi Susilo
Berbeda dengan Paslon nomor urut 1 Martinus Herman Kenton - Abdul Azis, strategi Paslon independen ini dalam mengatasi kasus dan dampak eksploitasi hutan adalah mengevaluasi Amdal setiap perubahan.
Menurutnya pembabatan hutan di Kutai Barat saat ini terkesan dilakukan secara membabi buta sehingga langkah tegas pemerintah sangat perlu di lakukan untuk menjaga keberlangsungan hutan di Kalimantan Timur pada umunya sebagai paru-paru dunia dan di Kutai Barat khususnya.
"Jadi kita mengatasi deforestasi ini ya ini kalau kita lihat selama kurun waktu 20 tahun ini Kutai Barat itu dieksploitasi habis-habisan melalui tambang batubara melalui perkebunan sawit melalui perkebunan karet kemudian perusahaan-perusahaan perkayuan yang ada ini harus ada evaluasi mengenai Amdal-Amdal yang ada di sana supaya hutan kita ini jangan di Babat dengan cara yang membabi buta," ujarnya.
Baca juga: Persiapan Pilkada Kubar Hampir 100 Persen, Hasil Dialog Pjs Bupati di Melak dengan Tiga Camat
Baca juga: Demokrat Merapat, Pasangan FX Yapan - Edyanto Arkan Kini Didukung 4 Parpol Menuju Pilkada Kubar 2020
Selama ini kita lihat perkebunan perkebunan sawit yang ada kemudian tambang-tambang yang ada itu tidak sesuai dengan Amdal yang ada sehingga kita punya hutan ini tidak bisa kembali seperti semula contoh seharusnya eks lahan tambang yang ada ini ditanami dengan kayu-kayu yang tidak sesuai dengan keadaan yang sebelumnya.
"Tapi ini ditanam dengan Sengon ditanam dengan kayu Mahoni sedangkan Sengon ini bukan kayu yang asli yang ada sebelum hutan tersebut dibuka menjadi tambang kemudian perkebunan kelapa sawit ini menyentuh sampai ke bibir bibir Sungai sedangkan secara Amdal perkebunan perkebunan sawit ini tidak dibolehkan seperti demikian Inilah yang harus kita perhatikan ke depan," tegas Paslon perahan itu.
(Tribunkaltim.co/Zainul Marsyafi)