5 Nama Berpeluang Masuk Bursa Calon Kapolri Baru Ganti Idham Azis, 2 Mantan Ajudan Presiden Bersaing

Diprediksi hanya ada 5 nama yang berpeluang menggantikan Jenderal Idham Azis yang akan memasuki masa pensiun.

ISTIMEWA
Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis. 

TRIBUNKALTIM.CO - Nama-nama bursa calon Kapolri baru kian mengerucut.

Diprediksi hanya ada 5 nama yang berpeluang menggantikan Jenderal Idham Azis yang akan memasuki masa pensiun.

Dua diantaranya pernah menjadi ajudan Presiden, SBY dan Jokowi.

Saat ini ada 13 perwira tinggi Polri berpangkat Komisaris Jenderal (Komjen) yang bisa ikut dalam bursa calon Kapolri pengganti Jenderal Idham Azis. Idham sendiri akan pensiun akhir Januari 2021.

Dari 13 Komjen itu sebanyak enam orang bertugas di internal Polri dan delapan lainnya bertugas di luar Polri.

Menurut Neta S Pane, Ketua Presidium Ind Police Watch, meski Perwira yang bertugas di internal Polri biasanya lebih berpeluang menjadi Kapolri tapi para Komjen yang bertugas di luar kepolisian pun tetap memiliki peluang yang cukup besar.

"Contohnya saja, Sutanto, Dai Bachtiar dan Tito Karnavian masuk menjadi Kapolri setelah bertugas di luar Polri, yakni di BNN dan BNPT," kata Neta kepada Tribunnews.com, Senin (30/11/2020).

Baca juga: Lengkap, Daftar Calon Kapolri Pengganti Idham Azis, Ada Ketua KPK, Jokowi Ajukan Calon Tunggal Lagi?

Baca juga: Peluang 5 Jenderal di Bursa Calon Kapolri Gantikan Idham Azis, Ada Listyo Sigit hingga Boy Rafli

Baca juga: Kapolda Metro Jaya dan Kapolda Jabar Diganti, IPW Curiga Persaingan Calon Kapolri, Ada Geng Solo

Saat ini pun ada dua Komjen yang bertugas di luar Polri yang berpeluang besar menjadi Kapolri, yakni Kepala BNPT Komjen Boy Rafly dan Sestama BIN Komjen Bambang Sunarwibowo.

Komjen Pol Boy Rafly pernah menjadi Kepala Divisi Humas, Kapolda Banten, dan Kapolda Papua serta Kepala BNPT.

Menurut Neta, maraknya isu isu terorisme tentu membuka peluang bagi Boy untuk memimpin kepolisian.

"Sebaliknya keberadaan Bambang Sunarwibowi yang pernah bertugas di Asrena Polri dan Sestama BIN juga membuka peluangnya untuk memimpin Polri," katanya.

Sebab ke depan Polri memerlukan perencanaan yang promoter untuk meningkatkan kinerjanya, baik dalam bidang SDM, alutsista, sarana maupun prasarana.

"Selain itu, kondisi Indonesia yang kerap dalam ancaman konflik, gerakan intoleransi, terorisme dan semacam itu tentu membutuhkan antisipasi dan deteksi dini yang benar benar prima dan akurat dari seorang perwira yang pernah bertugas di BIN."

Selain dari eksternal ada tiga Komjen dari internal Polri yang berpeluang besar menjadi Kapolri.

Mereka adalah Wakapolri Komjen Gatot Edi yang pernah menjadi Asrena Polri dan Kapolda Metro Jaya serta berpengalaman mengendalikan situasi Jakarta saat Pilpres 2019.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved