Disdikbud Bontang Siap Gelar Pembelajaran Tatap Muka, Tinggal Nunggu Persetujuan Wali Murid

Pemerintah Kota Bontang melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) mengklaim siap menerapkan pembelajaran tatap muka yang dicanangkan pada 20

TRIBUNKALTIM.CO/ISMAIL USMAN
Kepala Bidang Pendidikan Dasar, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bontang, Saparuddin mengatakan, pihaknya siap menerapkan pembelajaran tatap muka yang dicanangkan pada 2021 mendatang. TRIBUNKALTIM.Co/ISMAIL USMAN 

TRIBUNKALTIM.CO,BONTANG- Pemerintah Kota Bontang melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) mengklaim siap menerapkan pembelajaran tatap muka yang dicanangkan pada 2021 mendatang.

Hal itu diungkapkan Kepala Bidang Pendidikan Dasar Disdikbud Kota Bontang, Saparuddin saat dihubungi, Selasa (1/12/2020).

Saparuddin menyebutkan, keputusan pembelajaran tatap muka tersebut mengacu pada Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, serta Menteri Kesehatan, dan Menteri Dalam Negri Republik Indonesia.

“Itu imbauan, tapi tetap pemerintah daerah punya otoritas masing-masing. Tapi khusus untuk di Bontang kami siap,” tutur Saparuddin.

Namun, kata Saparuddin, pembelajaran tatap muka ini akan dilakukan secara bertahap.

Saparuddin menjelaskan, januari mendatang, penerapan kebijakan tersebut hanya dikhususkan untuk kelas 5 dan 6 SD (Sekolah Dasar).

Sementara, untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang diperbolehkan hanya kelas 8 dan 9.

“Hanya itu dulu. Karena kelas lain itu masih rentan,” kata Saparuddin.

Lebih lanjut, Saparuddin menuturkan, penerapan pembelajaran tatap muka ini juga perlu meminta persetujuan dari orang tua murid.

Sementara, lanjutnya, bagi orang tua yang tidak setuju, nantinya bisa kembali menerapkan pembelajaran jarak jauh atau secara daring.

"Kita tinggal menunggu persetujuan orang tua, karena yang paling pokok itu, persetujuan orang tua. Kita tidak bisa memaksa. Tapi nanti juga kita evaluasi 2 bulan sekali," terangnya.

Tak hanya itu, ia juga menuturkan jika sejauh ini, skenario penerapan pembelajaran New Normal juga telah di siapkan.

Di antaranya melakukan screening terhadap guru, karyawan sekolah, dan lokasi tempat tinggal.

Sementara, seminggu sebelum proses KBM diaktifkan, nantinya pihaknya juga akan melakukan sosialisasi secara virtual.

“Jam belajar juga akan kita mundurkan. Biasanya masuk jam 7, nanti akan diatur masuk jam 8 dan pulangnya akan dipercepat,” tutur Saparuddin.

Dia menambahkan, posisi duduk juga bakal diatur, jaraknya 1,5 meter.

Baca juga: Kadinkes Sarankan Pembelajaran Tatap Muka di PPU Ditunda, Grace: Banyak Guru Positif Covid-19

Baca juga: Begini Tanggapan Ketua Komisi IV DPRD Kukar Terkait Rencana Pembelajaran Tatap Muka,Dimulai dari SMA

Baca juga: Ketua Satgas Covid-19 Disdikbud Tegaskan Kukar Jauh Lebih Siap Gelar Pembelajaran Tatap Muka

Tenaga pendidik pun diminta untuk menetap di kelas, tidak berpindah ke kelas lain, juga tidak berkumpul, melakukan penyemprotan disinfektan, pemberdayaan UKS.

“Semua satuan pendidikan harus menerapkan PHBS, memasang informasi covid-19, mengatur tempat bermain, dan bagi siswa ataupun guru yang baru saja dari luar kota diwajibkan untuk WFH atau belajar dari rumah untuk sementara,” ujarnya.

Ia mengatakan jika pihaknya akan melakukan koordinasi dengan tim satgas terkait fasilitas penunjang protokol kesehatan yang harus dimiliki sekolah, agar proses pembelajaran tatap muka berjalan lancar.

"Nanti kita kordinasi dengan satgas, karena itu wewenang mereka untuk memantau dan mengawasi," tuturnya.

(TribunKaltim.co/Ismail Usman)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved