Penanganan Covid

Kemendibud dan Satgas Covid-19 Luncurkan Pedoman Perilaku Protokol Kesehatan 3M Dalam 77 Bahasa

Satgas Penanganan covid-19 meluncurkan Pedoman Perubahan Perilaku Protokol Kesehatan 3M dalam 77 Bahasa.

Editor: Samir Paturusi
Warta Kota/Henry Lopulalan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim. 

TRIBUNKALTIM.CO-Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbud bekerjasama dengan Satgas Penanganan covid-19 meluncurkan Pedoman Perubahan Perilaku Protokol Kesehatan 3M dalam 77 Bahasa.

Peluncuran ini dilakukan secara virtual yang dihadiri Mendikbud Nadiem Makarim, Ketua Satgas Penanganan covid-19 Doni Monardo, dan Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Aminuddin Aziz.

Penerjemahan pedoman protokol kesehatan ini dilakukan untuk lebih mudah menanamkan pentingnya pencegahan penyebaran virus corona.

Baca Juga: NEWS VIDEO Anies dan Riza Patria Positif Covid-19, Bagaimana Roda Pemerintahan di Jakarta?

Baca Juga: Kadinkes Berau Sebut Vaksin Covid-19 Diperkirakan Datang pada Minggu Ketiga Januari 2021

Baca Juga: Antisipasi Peningkatan Kasus Covid-19 di Kubar, Tim Satgas akan Lakukan Swab Massal di Jempang

"Apa lagi bahasa daerah sebagai bahasa Ibu adalah sarana yang dapat mendekatkan pesan secara lebih emosional kepada penuturnya," ujar Nadiem dalam peluncuran yang disiarkan channel Youtube BNPB, Selasa (31/12/2020).

Nadiem berharap melalui penerjemahan ini para penutur bahasa dapat merasa lebih dekat dan lebih memahami pedoman tersebut.

"Serta tergerak untuk menerapkan pedoman ke dalam kehidupan sehari-hari. Saya menyambut baik dan mengucapkan terima kasih atas inisiatif yang diambil oleh Kepala Badan bahasa bekerjasama dengan tim Satgas Penanganan covid-19," kata Nadiem.

Penerjemahan ini dilakukan oleh Balai dan Kantor Bahasa di 30 provinsi. Dalam tiga pekan naskah pedoman perubahan perilaku ini berhasil diselesaikan oleh tim Balai dan Kantor Bahasa.

Awalnya Badan Bahasa hanya diminta untuk menerjemahkan ke dalam 34 bahasa untuk masing-masing provinsi. Namun akhirnya dari 34 bahasa berkembang ke dalam 77 bahasa daerah.

"Jumlah ini besar kemungkinan akan terus bertambah karena masih ada beberapa Balai dan kantor bahasa yang sedang menggarap penerjemahannya," tutur Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Aminuddin Aziz.

Aminuddin mengatakan proses penerjemahan naskah ini dilakukan melalui tahapan yang sangat hati-hati untuk menjamin hasilnya.

Baca Juga: Pelaksanaan Pilkada di Masa Pandemi Covid-19, Ombudsman Kaltara Cek Kesiapan APD Untuk Pencoblosan

Baca Juga: GAWAT Kecamatan Jempang Sumbang Angka Tertinggi Kasus Covid-19 di Kubar, Total Capai 63 Orang

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved