Virus Corona di Tarakan

Tracing Covid-19 Masif Jadi Penyebab Pertambahan Kasus Positif di Tarakan Signifikan, Tembus 1.000

dr Devi Ika Indriarti mengatakan, pertambahan kasus konfirmasi positif Covid-19 yang signifikan di Kota Tarakan disebabkan masifnya tracing kasus

Penulis: Risnawati | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO, RISNAWATI
Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Tarakan, dr Devi Ika Indriarti. ( TRIBUNKALTARA.COM / RISNAWATI ) 

TRIBUNKALTIM.CO, TARAKAN - Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Tarakan, dr Devi Ika Indriarti mengatakan, pertambahan kasus konfirmasi positif Covid-19 yang signifikan di Kota Tarakan

disebabkan oleh masifnya tracing kasus yang dilakukan Gugus Tugas Tarakan.

Hari ini saja, pertambahan kasus baru terkonfirmasi di Kota Tarakan capai 42 kasus.

Adapun daftar pasien baru tersebut, yaitu Sy (39) YP (55), AH (31), I (29), IZ (46), MJ (36) MT (28), MFA (32) N (51), SAM (27), SNA (31), Yd (45), dan MED (31).

Selanjutnya Nv (37), MH (33), J (33), SH (28), Hs (28), BH (37), H (37), FR (25), TR (32), H (39), ISZ (26), AT (38), SB (36), DS (42), AA (28), PH (27), DW (26), EP (42), P (28), NA (52), MA (21), S (48), H (45), S (64), MDI (40), M (64), M (82), DA (36), dan ZAZ (47).

Baca juga: Update Covid-19, Dua Pasien Positif di Tarakan Meninggal Dunia, Satu di Antaranya Imported Case

Baca juga: Bertambah 32 Kasus Positif Covid-19 di Tarakan, Total Kasus Aktif Capai 398 Orang

Sehingga jumlah kumulatif kasus konfirmasi saat ini sebanyak 1004 kasus.

"Ini sih sebenarnya dari hasil tracking kasus yang kita lakukan. Jadi semakin masif kita melakukan tracking kasus,jadi semakin banyak yang kita lakukan pemeriksaan swab," ujarnya, Minggu (6/12/20)

"Jadi kita harus siap dengan konsekuensinya, yaitu semakin banyak yang kita temukan positif Covid-19, seperti itu," sambungnya.

Menurutnya, pertambahan kasus ini juga disebabkan oleh, semakin banyaknya orang yang melakukan aktivitas di luar rumah, sehingga jumlah kontak erat pun semakin menjadi-jadi.

Baca juga: Berita Terkini Kaltara

"Kan ndak seperti dulu, dulu waktu kita PSBB kan dibatasi ndak boleh jalan, ndak boleh keluar, banyak pembatasannya. Sekarang kan ndak dibatasi," tuturnya.

Sebab itu, dia katakan pentingnya kesadaran diri sendiri untuk mematuhi protokol kesehatan.

"Sebenarnya kita ( Gugus Tugas) susah mengawasinya, karena jumlah yang diawasi ini cukup banyak gitu. Bukan cukup lagi, terlalu banyak yang harus diawasi," imbuhnya.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved