Walikota Tarakan Sebut Stem Cell Jadi Salah Satu Alternatif Terapi Beberapa Penyakit
Walikota Tarakan, dr Khairul mengatakan stem cell atau lebih dikenal dengan sel punca, bukan merupakan penemuan baru. Hanya saja belum familiar di be
Penulis: Risnawati |
TRIBUNKALTIM.CO, TARAKAN- Walikota Tarakan, dr Khairul mengatakan stem cell atau lebih dikenal dengan sel punca, bukan merupakan penemuan baru.
Hanya saja belum familiar di beberapa kota di Indonesia.
Namun, untuk kota-kota di negara maju, stem cell sudah menjadi salah satu alternatif terapi untuk beberapa penyakit.
"Iya, seperti gangguan metabolik, diabetes melitus (DM), kencing manis, jantung, dan sebagainya," ujarnya, Senin (7/12/2020).
Rencananya, kata dia, Tarakan akan dijadikan sebagai salah satu bagian dari Celltech Stem Cell Centre Laboratory and Banking dari Vinski Tower.
"Tujuannya untuk penyimpanan stem cell itu, dari tali pusat itu kan disimpan ya kan, itu harus alogonik dari keturunan yang sama, bisa cucu bisa anak gitu," ucapnya.
"Nanti itu disimpan, sehingga nanti kalau dibutuhkan oleh keluarga, bisa dipakai stem cellnya, untuk terapi, misal terjadi ganguan metabolisme," sambungnya.
Dia melanjutkan, stem cell sendiri memiliki manfaat besar dalam berbagai upaya terapi penyembuhan berbagai penyakit.
Baca juga: Walikota Khairul Teken Kesepakatan Bersama Pemprov Kaltara Terkait Mal Pelayanan Publik
Baca juga: Walikota Khairul Serahkan Bantuan Program Bina Lingkungan PLN Peduli Pendidikan
Baca juga: Gas Elpiji 3 Kg di Tarakan Langka, Walikota Khairul Minta Percepat Pengoperasian SPBE
"Tapi penyimpanan stem cell ini memerlukan penanganan khusus dalam penyimpanannya, sehingga perlu kerja sama dengan pihak yang memiliki kompetensi, pengalaman, dan kelengkapan sarana prasarana," katanya.
Diketahui sebelumnya, Pemkot Tarakan telah melakukan penandatanganan nota kesepemahaman bersama Celltech Stem Cell Centre Laboratory and Banking dalam rangka kerja sama penyimpanan sel punca serta pengaplikasian penggunaan teknologi stem cell.
"Kita berharap secepatnya, mereka lagi berproses juga kan. Iya harus kan kita memang butuh," tuturnya.
(TribunKaltara.com/Risnawati)