Pasang Target Pertumbuhan Pemakaian Listrik 8,3 Persen, PLN Kaltimra Sempat Anjlok 1 Persen
General Manager PLN Unit Induk Wilayah Kaltim dan Kaltara (Kaltimra) Sigit Wicaksono dalam media gathering bersama PLN Kaltimra
Penulis: Heriani AM | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - General Manager PLN Unit Induk Wilayah Kaltim dan Kaltara (Kaltimra) Sigit Wicaksono dalam media gathering bersama PLN Kaltimra secara daring, Kamis malam (10/12/2020), menjelaskan.
Bahwa selama pandemi Covid-19 menjadi masa tersulit bagi PLN dari sektor bisnis dan industri.
Pertumbuhan pemakaian listrik sempat anjlok hingga di bawah 1 persen pada September sampai November 2020.
Padahal sejak awal tahun, PLN telah memasang target untuk tahun ini sekitar 8,3 persen pertumbuhan pemakaian listrik.
Baca juga: Siapkan Petugas Siaga, PLN Pastikan Pasokan Listrik Jelang Pilkada, Natal dan Tahun Baru 2021 Aman
Baca juga: Media Gathering PLN 2020 Kaltara Kaltim, Ingatkan Patuhi Protokol Kesehatan untuk Pulihkan Ekonomi
Baca juga: NEWS VIDEO GRATIS Listrik PLN Desember 2020 Hari Kedua Login Situs www.pln.co.id
"Sebelum pandemi, untuk tahun 2020 kami target pertumbuhan 8,3 persen. Tahun 2018 ke 2019, kita tumbuh 8,68 persen. Jauh lebih tinggi dari rata-rata nasional," ujar Sigit.
Namun untuk tahun 2019 ke 2020, hingga bulan November 2020, PLN hanya mencatatkan pertumbuhan yang tidak menyentuh 5 persen. PLN sebelumnya optimis, di tahun ini akan mencatat angka pertumbuhan lebih besar dari tahun-tahun sebelumnya.
"Selama pandemi, ruang bisnis publik dan lainnya mengurangi daya. Tahun 2018/2019 sekitar 8,68 persen, mungkin itu turun menjadi 4,91 karena pandemi," terangnya.
Baca juga: Walikota Khairul Serahkan Bantuan Program Bina Lingkungan PLN Peduli Pendidikan
Baca juga: UPDATE! Cara Peroleh Token Listrik Gratis PLN Desember 2020, www.pln.co.id Login atau WA 08122123123
Dia mengungkapkan, pemakaian listrik tertinggi justru sektor rumah tangga. Karena aktivitas bergeser ke rumah. Seperti belajar dan bekerja dari rumah.
Lalu kegiatan besar seperti keagamaan dan event tahunan yang biasanya mencatatkan penggunaan listrik tinggi, menurun tahun ini.
Selain itu, akibat aktivitas hampir seluruhnya dilakukan di rumah, maka pemakaian rumah tangga pun meningkat.
Baca juga: Data Rekam Medis Dibeber ke Publik, Pejabat PLN Ancam Gugat RSMH, Pihak Rumah Sakit Siap Minta Maaf
Baca juga: PLN Umumkan Juara Lomba Masak Pakai Kompor Listrik
"Saat di rumah, pemakaian kipas angin, AC, televisi terus terjadi. Itu yang membuat pemakaian rumah tangga menjadi meningkat," ujarnya.
Sedangkan, pemakaian listrik untuk industri baru, justru tumbuh. Karena pemakaian listriknya meningkat.
"Pertumbuhannya lebih kepada segmen rumah tangga. Kalau bisnis kita masih tumbuh negatif," pungkasnya.
Memiliki Cadangan Daya 50 Persen
General Manager PLN Unit Induk (UIW) Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara (Kaltimra), Sigit Witjaksono mengatakan, PLN miliki cadangan daya sebesar 50 persen.
"Cadangan daya ini, sebenarnya dulu kita siapkan apabila kita tumbuh 8,3 persen, tapi ternyata kita hanya tumbuh di bawah 5 persen," ujarnya dalam acara Media Gathering PLN 2020, Kamis (10/12/20) malam.
50 persen cadangan daya ini, kata dia, akan diperuntukkan bagi pembuka lapamgan kerja yang lebih banyak dan memberi manfaat yang lebih banyak pula.
Sehingga dampaknya, akan menumbuhkan perekonomian di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara.
Makanya pernah Direktur Utama PT PLN Persero menyampaikan, ujarnya, PLN tidak ingin menjadi roda belakang. PLN akan menjadi roda depan didalam memajukan perekonomian di Indonesia.
"Menjadi roda depan, kita yang harus menarik infrastrukturnya, dipersiapkan dulu, jadi kami juga bisa mendeklarasikan ke kawan-kawan pengusaha," ucapnya.
Apabila memerlukan investasi di Kalimantan timur maupun Kalimantan Utara, pada prinsipnya PLN siap membatu menyambungkan kelistrikannya.
Memberikan kemudahan, memberikan kelancaran di dalam melakukan pengusahaan. Mulai proses konstruksi hingga nanti beroperasi, kita siap membantu.
"Prinsipnya, semua segmen akan dilayani. Tapi yang menyerap banyak adalah industri dan bisnis. Karena itulah yang menyerap ketenaga kerja lebih banyak, dan memberikan multi player efek berupa pertumbuhan ekonomi yang lebih baik," jelasnya.
(Tribunkaltim.co/Heriani dan Risnawati)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/media-gathering-bersama-pln-kaltimra-secara-daring.jpg)