Pria di Samarinda Tewas Gantung Diri, Warga Sebut Rumah Kontrakan Sering Jadi Pesta Narkoba
Pria ini hanya dikenal dengan nama Nuril alias Ulil (40) oleh salah warga sekitar, pria berbadan ceking ini ditemukan tergantung menggunakan kain spre
Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO,SAMARINDA -Tepatnya sekira pukul 14.40 Wita warga Gang III RT 29 No. 1A, Kelurahan Karang Anyar, Kecamatan Sungai Kunjang, Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur, digegerkan adanya salah seorang jasad yang tergantung di sebuah rumah kontrakan.
Pria ini hanya dikenal dengan nama Nuril alias Ulil (40) oleh salah warga sekitar, pria berbadan ceking ini ditemukan tergantung menggunakan kain sprei, sekitar dua meter, tepat di atas kayu yang terletak diatas rumah.
Ketua RT 29 Nur Kasan (61) menyebut, ia tak pernah mengenal siapa yang bertempat tinggal dirumah kontrakan tersebut.
Melapor pun, tak pernah kepadanya.
Baca juga: Diduga Stres Karena Pandemi Covid-19, 59 Orang di Jepang Bunuh Diri Setiap Hari
Baca juga: Wanita Paru Baya di Bontang Tergantung di Pohon, warga tak Tahu Alasan Korban Bunuh Diri
Baca juga: Heboh Pasien Covid-19 Diduga Bunuh Diri, Kapolresta Balikpapan: Sempat Mengamuk dan Minta Pulang
Nur Kasan saat ditanya terkait penemuan jasad pria ini, ia menjawab bahwa mendapat laporan dari salah seorang warganya yang tak sengaja melintas, melihat adanya seorang yang tergantung dari bilik jendela.
Sebagai ketua RT ia pun meneruskan informasi tersebut ke pihak yang berwajib, hingga datang unit patroli dari Polsek Sungai Kunjang yang kemudian disusul jajaran Inafis Polresta Samarinda.
"Dengar ramai dilaporkan warga bahwa ada yang gantung diri. Nggak kenal (dengan pria tersebut) karena tidak melapor ke saya. Jadi begitu tau (ada gantung diri) lapor ke pihak kepolisian," sebut Nur Kasan, ditemui usai evakuasi jasad pria tersebut, (11/12/2020).
Jasad Ulil tergantung tidak menggunakan baju, hanya menggunakan celana jeans berwarna biru cerah, dan terlihat ada tato di lengan bagian kanannya.
Nur Kasan saat ditanya lebih lanjut tentang rumah kontrakan ini, hanya menyebut bahwa sering digunakan beberapa orang berkumpul.
Ia mengaku tak pernah menegur, namun ketika beberapa orang melihat dirinya melintas, orang-orang tersebut lantas kabur meninggalkan rumah kontrakan tersebut.
"Ngga pernah lihat sama sekali, malam sering kelihatan keluar masuk (orang tidak dikenal). Sering kumpul, saya menduga sering dijadikan pesta narkotika, karena ada laporan dari beberapa warga sekitar ke saya," jelas Nur Kasan.
Dirinya tak bisa merincikan berapa lama pria yang ditemukan gantung diri ini tinggal di kontrakan.
"Kalau diingat-ingat sekitar tiga mingguan lalu, pemilik kontrakan juga tidak jelas, sering ganti-ganti kepemilikan, alasannya karena rumah warisan," tegas Nur Kasan.
Kedatangan Tim Inafis Polresta Samarinda bersama Relawan Inafis di Tempat Kejadian Perkara (TKP), langsung melakukan identifikasi awal dengan mencari data diri pria tersebut, sebelum mengevakuasi.
Evakuasi pun menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap.
Jalannya evakuasi tidak banyak kendala, tetapi relawan Inafis harus menaiki dinding sekat rumah kontrakan, tersebut untuk memutus kain sprei yang digunakan pria tersebut menggantung tubuhnya pada yang melintang diatas rumah sebuah kayu.
Babinsa Kelurahan Karang Anyar, Serda M. Mahyuni membenarkan, bahwa telah ditemukan jasad seorang pria tergantung dirumah kontrakan yang tak jauh dari gerbang Gang III RT 29.
"Saya mendapat laporan dari ketua RT, iya benar ada yang gantung diri, identitas seorang laki-laki. Kalau meninggalnya sekitar setegah jam sebelum ditemukan, baru hari ini," tegasnya ditemui usai evakuasi.
Jasad Ulil sendiri dievakuasi oleh Inafis Polresta Samarinda dan Relawan Inafis, usai sprei yang tergantung pada tubuh pria ini dipotong menggunakan gergaji.
Lalu mulai memasukkan pada kantong jenazah, dan diangkat menuju ambulans milik PMI Kota Samarinda guna menuju RSUD AW. Sjahranie.
Salah seorang perempuan sekira umur 30-40 tahunan datang usai dilakukannya evakuasi pada jasad pria yang dikenal dengan nama Nuril alias Ulil ini.
Jajaran kepolisian dan TNI serta relawan yang sudah membubarkan diri usai evakuasi, dicari olehnya.
Saat didatangi reporter TribunKaltim.Co, perempuan tersebut enggan menyebutkan nama, namun ia bersedia percakapannya direkam untuk bukti bahwa ada dilakukan wawancara.
Perempuan tersebut bercerita bahwa pemilik rumah bernama Iwan.
Iwan menyewakan rumah tersebut pada teman pria yang melakukan aksi nekat gantung diri hari ini, ia mengetahui setelah beberapa kali suaminya mendapati sekelompok orang yang datang kerumah kontrakan tersebut untuk mencari Iwan, Nuril (pria yang gantung diri), dan Tile.
"Yang punya rumah Iwan, dia itu sudah merusak warga disini, dia yang sering mengedarkan narkotika dilingkungan sini," sebut perempuan tersebut sambil menggendong anaknya.
Perempuan tersebut melanjutkan, bahwa pemilik rumah ini mengontrakkan pada dua orang pria yang tak dikenal oleh warga sekitar.
Bahkan dua orang pria ini, termasuk pria yang ditemukan gantung diri sering menawari warga sekitar barang-barang yang mereka jual.
"Sering warga sini ditawari kayu, barang elektronik (TV, Kipas, dsb) seng bekas, onderdil motor, tidak tahu dapat darimana," ungkapnya.
Bahkan seorang warga disini, yang sering melintas dari depan gang, ketika lewat di depan rumah kontrakan yang kini sudah dipasang garis polisi tersebut, pernah ditawari narkoba.
"Bapak ini pernah (sambil menunjuk salah satu warga sekitar) ditawari, mereka ini merusak lingkungan kami pak, tolong pak, agar Iwan ditangkap," ucap perempuan tersebut.
Baca juga: NEWS VIDEO Depresi Pacar Bunuh Diri, Seorang Wanita di Toraja Utara Nekat Ikut Gantung Diri
Baca juga: NEWS VIDEO Faktor Ekonomi, Pria Ini Diduga Mencoba Bunuh Diri di Tower Penajam
Baca juga: Gadis 17 Tahun Tewas Bunuh Diri, Diduga Karena Putus Cinta, Tinggalkan Surat Untuk Mantan
Tak hanya itu, perempuan ini mengaku bahwa adik iparnya yang ditangkap jajaran Polsek Sungai Kunjang baru-baru ini atas kasus narkotika yang digrebek di Jalan Padat Karya Gang Durian No.05 RT 83, Kelurahan Loa bakung, Kecamatan Sungai Kunjang, Kota Samarinda, juga karena ulah Iwan.
"Adik saya ditangkap karena dia juga (Iwan), semoga dia cepat ditangkap," pungkas perempuan ini.
Disclaimer:
Berita atau artikel ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri.
Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.
Kontak bantuan
Kontak bantuan Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.
Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup.
Anda tidak sendiri.
Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.
Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:
https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling
(TribunKaltim.Co/ Mohammad Fairoussaniy)