Natal dan Tahun Baru Diprediksi Terjadi Curah Hujan Lebat di Berau, Puncak Cuaca Ekstrem di Desember
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Berau memprediksi curah hujan tinggi di wilayah Kalimantan Timur ter
Penulis: Ikbal Nurkarim |
TRIBUNKALTIM, TANJUNG REDEB- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Berau memprediksi curah hujan tinggi di wilayah Kalimantan Timur termasuk Kabupaten Berau, saat Natal dan Tahun Baru 2021 mendatang.
Forecaster BMKG Berau Reygik Riskianera Himawan mengatakan, menurut data yang saat ini dimiliki memasuki pergantian tahun, berpotensi hujan di wilayah Indonesia khususnya Kalimantan.
“Hal ini dikarenakan pada dasarian III Desember kondisi atmosfer secara umum didominasi dengan anomalia positif Sea Surface Tempeature (SST),” katanya ke awak media, Minggu (13/12/2020).
Reygik Riskianera menjelaskan adanya fenomena alam La Nina moderat yang sedang aktif juga dapat mengakibatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sebagai besar wilayah Indonesia.
“Adanya La Nina, ini juga menjadi pendukung adanya musim hujan yang tinggi seperti yang saat ini sedang terjadi,” imbuhnya.
Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, menurutnya terjadinya hujan dengan volume yang tinggi pada bulan Desember adalah hal yang sudah menjadi musim yang selalu datang.
Pasalnya, memasuki Natal dan Tahun Baru seperti ini hujan pasti akan turun.
“Desember memang sudah menjadi musim hujan, dan memang itu selalu terjadi setiap tahunnya. Bahkan mungkin masyarakat juga pasti sudah menyadari hal itu,” tuturnya.
Forecaster BMKG Berau itu menambahkan data yang dimilikinya, hujan dengan volume tinggi akan terjadi hingga pergantian tahun 2020.
Namun, di bulan 2021 volume hujan akan menurun.
“Di bulan ini Desember, volume hujan akan tinggi dan akan berahir di akhir Januari hingga pertengahan Februari,” ujarnya.
Sebelumnya, Kepala BMKG Kabupaten Berau Tekad Sumardi mengatakan puncak cuaca ekstrem akibat La Nina terjadi di bulan Desember dan Januari 2021 untuk di wilayah Berau.
"Jadi mohon diperhatikan untuk pemangku jabatan ataupun masyarakat karena dapat menimbulkan dampak bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor dan gelombang tinggi di laut," kata Tekad.
Hidrometeorologi merupakan bencana yang dipengaruhi oleh faktor cuaca seperti banjir, longsor, hingga puting beliung.
Baca juga: INFO BMKG Prakiraan Cuaca Minggu 13 Desember 2020, Bandung Hujan Sedang dan Banjarmasin Hujan Petir
Baca juga: INFO BMKG Prakiraan Cuaca Sabtu 12 Desember 2020, Denpasar, Yogyakarta dan Semarang Hujan Ringan
"Jadi untuk wilayah Kaltim terutama Berau ini memasuki musim hujan seperti yang telah kami prediksi," tutur Tekad Sumardi saat ditemui TribunKaltim.co di ruang kerjanya, Kamis (15/10/2020) lalu.
Tekad menjelaskan La Nina merupakan proses iklim global yang terjadi di Pasifik yakni suhu dingin terjadi di laut Pasifik sehingga di kawasan Indonesia akan mengalami kenaikan suhu yaitu pemanasan sehingga menyebabkan akumulasi curah hujan yang cukup tinggi.
"Maka setiap akan terjadi hujan mohon untuk waspada bagi pengguna transportasi laut ataupun nelayan juga berhati-hati, dengan gelombang laut, apabila cuaca buruk terjadi badai atau pertumbuhan awan yang cukup signifikan maka akan menimbulkan gelombang tinggi maka mohon waspada, ditambah di bulan purnama dipengaruhi air pasang jadi mohon diperhatikan," ujarnya.
Menurut Kepala BMKG Kabupaten Berau itu, cuaca ekstrem sangat berpengaruh terhadap kondisi Berau baik yang berada di pengunungan atau di bantaran sungai.
"Kondisi ini sangat berpengaruh karena di Berau ini merupakan tanah berbukit sehingga pemukiman yang ada di sekitar pengunungan dan bantaran sungai untuk waspada bencana hidrometeorologi," tuturnya.
(TribunKaltim.co/Ikbal Nurkarim)