Polisi Ingatkan Jangan Termakan Hoax, Bawaslu Samarinda Digeruruk Ormas, Berikut Tuntutannya

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Peningkatan eskalasi politik detik-detik penghitungan suara pemilihan kepala daerah ( Pilkada ) Kota Samarinda, Kalimantan Timur kembali meninggi.

Sabtu (12/12/2020) malam tadi, terlihat puluhan orang, anggota organisasi masyarakat (Ormas) yang tergabung dalam Aliansi Ormas Daerah Peduli Demokrasi menggeruduk kantor Bawaslu Samarinda di Jalan Arjuna,

Kelurahan Jawa, Kecamatan Samarinda Ulu, Kota Samarinda Provinsi Kalimantan Timur.

Baca juga: Hasil Pilkada Samarinda 2020, Tim Andi Harun-Rusmadi Yakin Real Count Internal tak Berbeda dari KPU

Baca juga: Hasil Pilkada Samarinda 2020, Data Sirekap KPU Jumat Pagi, Paslon Andi Harun-Rusmadi Masih Teratas

Baca juga: Profil Calon Wakil Walikota Rusmadi Wongso, Pemenang Quick Count Pilkada Samarinda 2020

Dalam tuntutannya, meminta pada lembaga pengawas pemilu ini agar mengusut tuntas dugaan politik uang yang dilakukan salah satu paslon yang ikut dalam kontestasi Pilkada Samarinda (9/12/2020) lalu.

Setelah dimediasi dengan pihak Bawaslu, massa akhirnya membubarkan diri pada pukul 20.45 Wita malam tadi. 

Polisi yang berjaga pada masa Pilkada kali ini tentu mengimbau agar masyarakat tidaklah termakan isu-isu yang justru membuat perpecahan usai gelaran pesta demokrasi.

Kapolresta Samarinda Kombes Pol Arif Budiman melalui Kabag Ops Polresta Samarinda Kompol Andi Suryadi mengungkapkan, sejatinya kondusifitas pasca Pilkada yang sudah terjaga, haruslah terus dipertahankan dan biarkan tim penyelenggara Pemilu bekerja secara independen, profesional serta berintegritas.

Baca juga: Hasil Pilkada Samarinda 2020, Andi Harun-Rusmadi Klaim Unggul, Langsung Deklarasi Kemenangan

Baca juga: Polresta Kawal Penghitungan Pilkada Samarinda Sampai Selesai, Belum Ada Rincian Pengamanan Tiap PPK

"Imbauan kami pada masyarakat, situasi kondusif selama ini baik, mari kita jaga. Biarkan penyelenggara pemilu bertugas dan bekerja sesuai tugas pokok masing masing," sebut Kompol Andi Suryadi, Minggu (13/12/2020).

Jajaran kepolisian, lanjut Kompol Andi Suryadi, yang sejak awal bertugas, dari pendistribusian logistik, hingga pengamanan di tingkat PPK, serta patroli-patroli yang digelar ialah bentuk pelayanan pada masyarakat.

"Kita juga bertugas, sesuai tugas pokok kita melindungi mengayomi dan melayani masyarakat," ucapnya.

Korps Bhayangkara juga menyebut, masyarakat jangan mudah termakan isu hoaks (berita bohong), serta tidak ikut menyebarkan isu-isu yang membuat situasi yang sudah terjaga kondusif pasca pemungutan suara, malah menjadi tidak kondusif.

Serta mengajak bersama-sama menjaga dari berita-berita bohong atau isu-isu yang beredar.

Baca juga: Profil Andi Harun, Calon Walikota Samarinda Pemenang Quick Count Pilkada Samarinda 2020

Baca juga: Kemungkinan Sengketa di Pilkada Samarinda Cukup Besar. Akademisi Unmul Sarankan Lihat UU Pilkada

Baca juga: Hasil Pilkada Samarinda 2020, Peneliti JIP-LSI Akui Partisipasi Pemilih Menurun

"Sehingga seluruh komponen apabila bersama dan didukung masyarakat tidak menyebarkan hoaks. Menjaga situasi lingkungan, dari mulai lingkungan setempat.

Mulai RT, RW, Kelurahan dan Kecamatan, semua ini harus kita sama sama jaga," jelas Kompol Andi Suryadi.

Ia pun memahami, masyarakat Kota Tepian pasti ingin kedepan memiliki pemimpin yang terbaik sesuai apa yang diharapkan.

"Tentunya harapan masyarakat juga, mendapat pemimpin yang lebih baik untuk membangun Kota Samarinda," pungkasnya.

(Tribunkaltim.co/ Mohammad Fairoussaniy)