KABAR GEMBIRA Pasien Sembuh! Sebaran Corona Hari Ini di Indonesia 14 Desember, Update Corona Jakarta

Simak kabar gembira dalam update sebaran Corona hari ini, sebaran corona di Indonesia hari ini 14 Desember 2020, update kasus corona Jakarta.

Editor: Doan Pardede
Kompas.com
SEBARAN CORONA TERBARU - Simak kabar gembira soal pasien di dalam kabar update sebaran Corona hari ini, sebaran corona di Indonesia hari ini 14 Desember 2020, update kasus corona Jakarta. - 

TRIBUNKALTIM.CO - Berikut kabar gembira soal pasien sembuh di dalam kabar update sebaran corona hari ini, simak sebaran corona di Indonesia hari ini 14 Desember 2020, update kasus corona Jakarta.

Hingga Senin (14/12/2020) siang, tercatat ada 5.489 kasus baru.

Simak kabar gembira dalam kabar update sebaran corona hari ini, sebaran corona di Indonesia hari ini 14 Desember 2020, update kasus corona Jakarta.

Sehingga total kasus virus corona di Indonesia menjadi 623.309 orang.

Baca juga: Diduga Stres Karena Pandemi Covid-19, 59 Orang di Jepang Bunuh Diri Setiap Hari

Baca juga: Belajar Tatap Muka Sebuah Tantangan di Era Covid-19

Baca juga: Tahap Awal Vaksin Covid-19 Prioritas untuk Tenaga Kesehatan, Airlangga Hartanto Jelaskan Alasannya

Baca juga: Gantikan Suami yang Meninggal Karena corona, Istri-istri Ini Menangkan 2 Quick Count Pilkada Kaltim

Untuk jumlah pasien yang sembuh bertambah sebanyak 5.121 orang.

Total pasien sembuh yakni 510.957 orang.

Sedangkan 18.956 pasien positif virus corona dilaporkan meninggal dunia.

Jumlah tersebut bertambah 137 dari pengumuman di hari sebelumnya.

Penyebaran virus corona di Indonesia ini tersebar dalam 34 provinsi di Indonesia.

Per hari ini DKI Jakarta mencatat kasus baru terbanyak dengan jumlah penambahan 1.506, sehingga total ada 154.006 kasus.

Penambahan kasus terbanyak kedua hari ini ada di Jawa Tengah.

Di mana ada 979 kasus baru, dengan total ada 67.496 kasus terkonfirmasi positif.

Ada enam wilayah lain yang juga mencatat penambahan 100 lebih kasus di antaranya, Jawa Barat, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Banten, Kalimantan Timur, dan Sulawesi Selatan.

Baca juga: Mantan Penyintas corona Cenderung Reaktif Rapid Test, Cek Penjelasan dari Dinkes Balikpapan

Baca juga: Harga Vaksin corona Sinovac Lebih Murah daripada di China, Hanya Masyarakat Prioritas Peroleh Vaksin

Sementara itu, wilayah dengan jumlah pasien sembuh harian paling banyak per hari ini adalah DKI Jakarta dengan penambahan 1.472 kasus sembuh, disusul Jawa Tengah dengan 975 pasien sembuh.

Berikut data sebaran virus corona di berbagai daerah di Indonesia per Senin (14/12/2020):

1. DKI Jakarta
Kasus Baru: 1.506 orang
Sembuh: 138.994 orang
Meninggal Dunia: 2.950 orang
Terkonfirmasi: 154.005 orang

2. Jawa Timur
Kasus Baru: 713 orang
Sembuh: 60.980 orang
Meninggal Dunia: 4.920 orang
Terkonfirmasi: 70.634 orang

Baca juga: Cara Mengembalikan Indera Penciuman karena corona, Kenali 4 Bau Berbeda Dua Kali Sehari

Baca juga: Soroti Perkembangan Penanganan corona di Indonesia, Jokowi Sebut Semuanya Memburuk

3. Jawa Tengah
Kasus Baru: 979 orang
Sembuh: 45.171 orang
Meninggal Dunia: 2.651 orang
Terkonfirmasi: 67.496 orang

4. Jawa Barat
Kasus Baru: 600 orang
Sembuh: 55.129 orang
Meninggal Dunia: 1.072 orang
Terkonfirmasi: 66.810 orang

5. Sulawesi Selatan
Kasus Baru: 295 orang
Sembuh: 19.564 orang
Meninggal Dunia: 534 orang
Terkonfirmasi: 23.494 orang

6. Kalimantan Timur
Kasus Baru: 116 orang
Sembuh: 19.224 orang
Meninggal Dunia: 642 orang
Terkonfirmasi: 22.469 orang

7. Riau
Kasus Baru: 78 orang
Sembuh: 20.131 orang
Meninggal Dunia: 513 orang
Terkonfirmasi: 22.433 orang

8. Sumatera Barat
Kasus Baru: 54 orang
Sembuh: 18.383 orang
Meninggal Dunia: 449 orang
Terkonfirmasi: 21.758 orang

9. Sumatera Utara
Kasus Baru: 87 orang
Sembuh: 14.046 orang
Meninggal Dunia: 644 orang
Terkonfirmasi: 16.769 orang

10. Bali
Kasus Baru: 77 orang
Sembuh: 14.168 orang
Meninggal Dunia: 463 orang
Terkonfirmasi: 15.510 orang

11. Banten
Kasus Baru: 138 orang
Sembuh: 9.577 orang
Meninggal Dunia: 378 orang
Terkonfirmasi: 15.110 orang

12. Kalimantan Selatan
Kasus Baru: 48 orang
Sembuh: 12.683 orang
Meninggal Dunia: 555 orang
Terkonfirmasi: 14.123 orang

13. Papua
Kasus baru: 31 orang
Sembuh: 5.833 orang
Meninggal Dunia: 142 orang
Terkonfirmasi: 12.503 orang

14. Sumatera Selatan
Kasus Baru: 48 orang
Sembuh: 8.534 orang
Meninggal Dunia: 561 orang
Terkonfirmasi: 10.335 orang

15. Aceh
Kasus Baru: 4 orang
Sembuh: 6.896 orang
Meninggal Dunia: 352 orang
Terkonfirmasi: 8.526 orang

16. DI Yogyakarta
Kasus Baru: 111 orang
Sembuh: 5.668 orang
Meninggal Dunia: 169 orang
Terkonfirmasi: 8.258 orang

17. Sulawesi Utara
Kasus Baru: 87 orang
Sembuh: 5.936 orang
Meninggal Dunia: 270 orang
Terkonfirmasi: 8.058 orang

18. Kalimantan Tengah
Kasus Baru: 73 orang
Sembuh: 5.309 orang
Meninggal Dunia: 234 orang
Terkonfirmasi: 8.013 orang

19. Sulawesi Tenggara
Kasus baru: 2 orang
Sembuh: 6.077 orang
Meninggal Dunia: 117 orang
Terkonfirmasi: 7.185 orang

20. Kepulauan Riau
Kasus Baru: 97 orang
Sembuh: 5.270 orang
Meninggal Dunia: 157 orang
Terkonfirmasi: 6.313 orang

21. Papua Barat
Kasus Baru: 6 orang
Sembuh: 5.073 orang
Meninggal Dunia: 95 orang
Terkonfirmasi: 5.616 orang

22. Nusa Tenggara Barat
Kasus Baru: 47 orang
Sembuh: 4.171 orang
Meninggal Dunia: 255 orang
Terkonfirmasi: 5.063 orang

23. Maluku
Kasus baru: - orang
Sembuh: 3.881 orang
Meninggal Dunia: 69 orang
Terkonfirmasi: 4.912 orang

24. Lampung
Kasus baru: 78 orang
Sembuh: 2.896 orang
Meninggal Dunia: 217 orang
Terkonfirmasi: 4.776 orang

25. Gorontalo
Kasus baru: 15 orang
Sembuh: 3.145 orang
Meninggal Dunia: 95 orang
Terkonfirmasi: 3.321 orang

26. Kalimantan Barat
Kasus Baru: 11 orang
Sembuh: 2.424 orang
Meninggal Dunia: 24 orang
Terkonfirmasi: 2.776 orang

27. Jambi
Kasus Baru: - orang
Sembuh: 1.687 orang
Meninggal Dunia: 47 orang
Terkonfirmasi: 2.702 orang

28. Maluku Utara
Kasus Baru: 9 orang
Sembuh: 2.063 orang
Meninggal Dunia: 84 orang
Terkonfirmasi: 2.530 orang

29. Sulawesi Tengah
Kasus Baru: 46 orang
Sembuh: 1.531 orang
Meninggal Dunia: 86 orang
Terkonfirmasi: 2.474 orang

30. Bengkulu
Kasus Baru: 28 orang
Sembuh: 1.792 orang
Meninggal Dunia: 100 orang
Terkonfirmasi: 2.463 orang

31. Kalimantan Utara
Kasus baru: 88 orang
Sembuh: 1.376 orang
Meninggal Dunia: 31 orang
Terkonfirmasi: 2.294 orang

32. Sulawesi Barat
Kasus Baru: 3 orang
Sembuh: 1.381 orang
Meninggal Dunia: 26 orang
Terkonfirmasi: 1.586 orang

33. Nusa Tenggara Timur
Kasus baru: 1 orang
Sembuh: 830 orang
Meninggal Dunia: 34 orang
Terkonfirmasi: 1.547 orang

34. Kepulauan Bangka Belitung
Kasus Baru: 13 orang
Sembuh: 1.134 orang
Meninggal Dunia: 20 orang
Terkonfirmasi: 1.447 orang.

Kesimpulan data pasien virus corona (covid-19) di Indonesia per Senin (14/12/2020):

Jumlah Kasus Baru:
Minggu, 13 Desember 2020: 617.820 kasus
Senin, 14 Desember 2020: 5.489 kasus
Total : 623.309 kasus

Jumlah Pasien Sembuh:
Minggu, 13 Desember 2020: 505.836 kasus
Senin, 14 Desember 2020: 5.121 kasus
Total : 510.957 kasus

Jumlah Pasien Meninggal Dunia:
Minggu, 13 Desember 2020: 18.819 kasus
Senin, 14 Desember 2020: 137 kasus
Total : 18.956 kasus

Kenali gejala baru atau ciri-ciri virus corona

Selain soal kabar gembira dalam kabar update sebaran corona hari ini, sebaran corona di Indonesia hari ini 14 Desember 2020, update kasus corona Jakarta, simak informasi penting lainnya.

Kenali Delirum gejala baru yang dialami pasien covid-19, di antaranya sering mengantuk hingga bicara kacau dan kadang tidak nyambung. 

Delirium dilaporkan menjadi gejala baru covid-19 yang diamati dari pasien yang terkonfirmasi positif terinfeksi virus corona.

Apa itu delirum gejala baru yang dialami pasien covid-19? simak ulasannya.

Dokter Spesialis Saraf dari Rumah Sakit Pondok Indah (RSPI), dr Rubiana Nurhayati, Sp.S. mengatakan delirium adalah keadaan di mana kesadaran seseorang menjadi terganggu.

"Keadaan ini disebabkan karena hypoxia atau kekurangan oksigen di otak. Kondisi ini sering terjadi pada pasien covid-19, di mana saturasi oksigen menurun," kata dr Rubi saat dihubungi Kompas.com, Kamis (10/12/2020).

Dr Rubi mengungkapkan bahwa delirium sering terjadi pada penyakit-penyakit yang menganggu fungsi otak.

Namun, bisa juga terjadi pada pasien dengan kelainan metabolik, seperti hipoglikemia, hiponatremia dan lain sebagainya.

"Biasanya, gejalanya mudah mengatuk, bicara kacau, kadang tidak nyambung, kesadaran terganggu," jelas dia.

Lantas, apa itu delirium dan bagaimana ini menjadi gejala baru covid-19?

Dilansir dari Stat News, dalam sebuah studi menemukan bahwa delirium mungkin menjadi gejala peringatan dini infeksi virus SARS-CoV-2 pada orang dewasa yang lebih tua.

Lebih dari seperempat pasien yang lebih tua dalam penelitian itu tiba di IGD rumah sakit dengan mengigau dan 37 persen dari pasien ini tidak memiliki tanda covid-19 yang khas, seperti demam atau sesak napas.

Delirium adalah tanda umum dari setiap infeksi pada orang tua yang sistem kekebalannya merespons penyakit yang diakibatkan oleh virus atau bakteri secara berbeda, dibandingkan pada orang dewasa yang lebih muda.

Gejala delirium yang umum yakni kebingungan, kurang fokus, disorientasi dan perubahan kognitif lainnya.

Pasien yang dirawat di rumah sakit karena covid-19, jika mereka membutuhkan ventilator, adalah yang rentan terhadap delirium.

Dengan mengidentifikasi delirium sebagai gejala covid-19 pada pasien sebelum dirawat, dinilai penting untuk melindungi orang lain dari infeksi.

Selain itu, penting juga untuk mengambil tindakan perawatan yang tepat, sebab secara umum, pasien dengan delirium cenderung lebih menunjukkan sakit yang parah dibandingkan pasien lainnya.

"Delirium adalah baromater yang bagus," kata Wes Ely, seorang ahli paru dan dokter perawatan kritis di Vanderbilt University, yang tidak terlibat dalam penelitian tersebut.

Menurut Ely, informasi ini perlu disampaikan kepada masyarakat awam dan tenaga medis.

Dalam studi yang diterbitkan di JAMA Network Open, para peneliti menganalisis catatan medis dari 817 pasien di tujuh rumah sakit di lima negara bagian yang mengalami lonjakan pasien covid-19 pertama kali pada Maret 2020 lalu.

Rata-rata pasien berusia 77 tahun dan 65 tahun, kesemuanya dinyatakan positif terinfeksi virus SARS-CoV-2

Positif covid-19 tanpa demam hanya delirium

Dari analisis tersebut, lebih dari seperempat, 28 persen didiagnosis mengigau, gejala umum keenam setelah demam, sesak napas, oksigen rendah, batuk dan lesu.

Akan tetapi, sepertiga pasien dengan delirium tidak menunjukkan gejala covid-19 yang lebih khas, hanya delirium yang menjadi gejala covid-19 mereka.

"Salah satu pesan utama kami, terutama saat ini, adalah benar-benar mencoba menyaring semua orang, terutama orang dewasa yang lebih tua,” kata Benjamin Helfand, rekan penulis studi di University of Massachusetts Medical School.

Helfand mengatakan orang yang datang dengan gejala atipikal atau tidak biasa ini harus diskrining dan diuji atau dites covid-19. 

Dalam studi tersebut, pasien dengan delirium cenderung berusia di atas 75 tahun, baik tinggal di panti jompo atau fasilitas tempat tinggal bantuan.

Atau di antara mereka pernah mengkonsumsi obat psikoaktif di masa lalu, memiliki penyakit parkinson dan memiliki masalah penglihatan atau pendengaran.

Seringkali, saat datang di IGD, kurang dari setengah pasien diskrining dan didiagnosis menggunakan Mteode Penilaian Kebingungan.

Alat ini dikembangkan oleh Vanderbilt's Ely dan Sharon Inouye dari Harvard Medical School, yang juga menjadi salah satu penulis studi ini.

Ely mengungkapkan apabila lebih banyak pasien yang didiagnosis dengan beberapa versi alat deteksi delirium, mungkin akan lebih banyak kasus covid-19 yang dapat terdeteksi. 

"Jika Anda tidak menggunakan alat delirium, Anda kehilangan sekitar 75 persen dari (pasien covid-19 dengan gejala) delirium. Tidak diragukan lagi bahwa angka yang mereka berikan lebih rendah dari angka delirium yang sebenarnya. Ini akan lebih besar dari itu," kata Ely.

Kendati demikian, para peneliti mengakui keterbatasan tersebut, sebab sebagian besar IGD rumah sakit tidak secara rutin menyaring pasien dengan delirium sebagai gejala baru covid-19.

Penulis studi berharap studi delirium gejala covid-19 ini dapat membantu tanda mengigau yang ditemukan pada pasien covid-19 dapat diketahui dan diobati lebih awal.

"Menambahkan delirium sebagai gejala umum covid-19 akan mencegah kasus-kasus penting terlewatkan dan memungkinkan identifikasi dan manajemen lebih awal dari pasien yang rentan berisiko tinggi untuk hasil yang buruk," tulis peneliti.

(TribunTernate.com)

Artikel ini telah tayang di Tribunternate.com dengan judul UPDATE Sebaran Virus corona Indonesia Senin (14/12/2020): DKI Catat 1.506 Kasus Baru & 1.472 Sembuh dan  di Kompas.com dengan judul "Mengenal Delirium, Gejala Baru yang Dialami Pasien covid-19"

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved