Penanganan Covid

Model Penanggulangan Pandemi Covid-19 ala Lapisan Keju Berlubang, Protokol 3 M Bukan Satu-satunya

Juru Bicara Satgas Penanganan covid-19, Wiku Adisasmito mengatakan menanggulangi pandemi Corona atau covid-19 tidak hanya bisa mengandalkan pada satu

Editor: Budi Susilo
DOK TRIBUNKALTIM.CO
Tim juga membagikan masker dan hand sanitizer kepada pedagang asongan di sekitar jalan Soekarno Hatta Km 5-8, Balikpapan Utara, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur. 

TRIBUNKALTIM.CO, JAKARTA - Model penanggulangan pandemi Corona atau covid-19 ala lapisan Keju Berlubang.

Penerapan konsep protokol 3 M bukan satu-satunya cara yang paling mujarab. 

Juru Bicara Satgas Penanganan covid-19, Wiku Adisasmito mengatakan menanggulangi pandemi Corona atau covid-19 tidak hanya bisa mengandalkan pada satu faktor saja.

Dalam pengendalian Corona atau covid-19 sejumlah faktor sama pentingnya.

"Kita perlu ingat bahwa satu upaya pengendalian covid-19 saja tidak akan efektif jika tidak disertai upaya lainnya yang menutup kekurangan dan saling melengkapi," kata Wiku, Jumat (11/12/2020).

Baca juga: Sekolah Tatap Muka di Indonesia Diperbolehkan, Cegah Penularan Corona Ingat Selalu Protokol 3M

Baca juga: Jadwal Pengumuman Hasil Uji Klinik Vaksin Sinovac dalam Melawan Virus Corona di Indonesia

Baca juga: UPDATE Virus Corona di Balikpapan, Tambah 55 Kasus Positif Covid-19 Baru, Terdapat Bayi 1 Bulan

Baca juga: Hanya Warga Pilihan Divaksin Gratis! 75 Juta Orang Harus Bayar, Ini Harga Vaksin Corona Indonesia

Menurut Wiku, upaya atau faktor pengendalian covid-19 layaknya jajaran lapisan keju berlubang yang lapisan satu dengan yang lainnya saling menutupi.

Model penanggulangan tersebut sering disebut dengan Swiss Cheese model.

Karena itu, dalam menanggulangi pandemi Corona tidak cukup dengan penerapan protokol 3M yakni menggunakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak saja, atau 3 T yakni tracing, testing, dan treatmen saja.

"Misalnya penerapan protokol kesehatan 3M yang hanya mengindahkan satu aspek saja ataupun upaya 3T yang hanya memasifkan satu upaya saja akan menghasilkan perkembangan dan penanganan pengendalian covid-19 yang kurang efektif," katanya.

Baca juga: Satgas Penanganan Covid-19 Kenalkan Swiss Cheese Model dalam Pengendalian Virus Corona

Baca juga: Angka Corona Terus Meningkat di PPU, Hari Ini Kasus Baru Covid-19 Capai 7 Orang

Baca juga: Vaksin Covid-19 Tersedia, Protokol 3M Tetap Harus jadi Bagian Hidup, Dinilai Ampuh Cegah Corona

Begitu pula menurut wiku dengan pemberian vaksin Corona.

Vaksinasi covid-19 tidak akan berjalan efektif apabila masyarakat tidak disiplin menerapkan protokol kesehatan.

"Langkah vaksinasi di tingkat nasional harus diikuti dengan kedisiplinan kita dalam menjalankan protokol kesehatan di setiap kegiatan. ingat vaksinasi akan berjalan efektif apabila kita secara disiplin menjalankan protokol kesehatan," katanya.

Baca juga: Penanganan Covid-19 di Samarinda, BPBD Sterilkan Kantor Kecamatan Jelang Penghitungan Suara Pilkada

Baca juga: Ketua Satgas Penanganan Covid Ingatkan Jangan Puas Dulu, Kepatuhan Protokol Kesehatan Capai 89%

Baca juga: Doni Monardo: Tidak Semua Masyarakat Mengerti Istilah Asing Dalam Penanganan Covid-19

Baca juga: Jaga Kondusifitas Jelang Pilkada, Polres Kubar Gandeng MUI Beri Bantuan Penanganan Covid-19

Seperti diketahui, saat ini Pemerintah lewat Satgas covid-19 saat ini terus menggencarkan kampanye penyuluhan protokol 3M.

Kampanye 3M ini terus menerus disosialisasikan supaya masyarakat tidak lupa bahwa penyebaran covid-19 banyak datang dari pergerakan manusia.

Sehingga pelaksanaan protokol 3M harus dijalankan secara ketat.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved