Wabah Covid-19 Masih Lanjut, TPID Paser Antisipasi Gejolak Harga Pangan Akhir Tahun
Wabah Virus Corona tak menghentikan para petani di Kabupaten Paser untuk turun ke sawah guna memenuhi stok pangan.
Penulis: Syaifullah Ibrahim | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO, TANA PASER - Wabah Virus Corona tak menghentikan para petani di Kabupaten Paser untuk turun ke sawah guna memenuhi stok pangan.
Bahkan, Paser mencatatkan surplus beras di tengah pandemi, Senin, (14/12/2020).
Hal ini berdasarkan laporan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan, Tomy saat rapat Hing Level Meeting melalui media aplikasi zoom dengan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Pemerintah Kabupaten Paser.
Baca juga: Akses Jalan ke Lokasi Wisata Gunung Embun Paser Kaltim Rusak Parah, Kades Minta Diperbaiki
Baca juga: DLH Penajam Paser Utara Targetkan Tahun Ini 100 Bank Sampah Aktif
Baca juga: Belum Dianggarkan, Pemkab Paser Hentikan Pembangunan Gedung Perkantoran
Rapat yang dipimpin Asisten Perekonomian & Pembangunan Ina Rosana dikuti mewakili Dandim, Kapolres, kepala Kansilong, BPS, kepala dinas terkait serta jajaran camat.
Dari surplus beras selama masa covid -19 di kabupten Paser, menurut Asisten Ekabag Ina Rosana, menjadi beras yang dibagiakn untuk bantuan sosial baik di wilayah Paser maupun PPU.
"Jumlah peningkatan beras ini diprediksi terus meningkat hingga akhir tahun 2020 ini dan masuknya awal tahun 2021,” kata Ina.
Selain beras, ternyata produksi perikanan juga meningkat untuk budidaya dan tangkap ikan.
Karena menurut Kadis Perikanan Paser Sadaruddin, meskipun selama covid jenis ikan yang masuk ke Paser mengalami penurunan, tapi ikan dari nelayan kita tetap mampu memenuhi kebutuhan masyarakat dan termasuk untuk luar daerah.
Untuk diketahui, menjelang akhir tahun 2020 Tim Pengendali Inflasi Daerah Paser menggelar High Level Meeting untuk mengantisipasi gejolak inflasi.
“Untuk itu TPID Paser sudah mengantisipasi terhadap gejolak harga pasar, sehingga inflasi di akhir tahun 2020 ini masih terkendali,” ujar Ina.
Dalam rapat TPHD ini, juga dilakukan evaluasi terkait program bantuan sosial. Selain itu kebijakan masuk sekolah tahun 2021 yang akan disosialisasikan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Paser pada awal tahun ini.
Kebijakan masuk sekolah itu menurut Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Muhariyanto, akan terjadi peningkatan kebutuhan seragam sekolah dari jumlah siswa di Kabupaten Paser yang mencapai 60 ribu siswa.
“Setelah belajar di rumah, tentu anak-anak kita semua mengalami pengembangan poster tubuh, dan awal masuk sekolah ini tentu berpengaruh pada ketersedian bahan seragam sekolah,” ungkapnya.
Terkait arus masuk barang, M Idris mewakili Kadis Perhubungan mengaku arus barang maupun jasa selama ini tetap jalan, baik dari Kalsel maupun Balikpapan.
Sedangkan terkait stok akhir tahun khususnya menghadapi natal dan tahun baru, Kansilong Tanah Grogot Panji Lintang mengaku aman. Bahkan ada tambahan baik gula, daging, beras, tepung dan jenis lainnya.
Baca juga: Peningkatan Jalan Kerang Dayo - Tampakan Telan Biaya APBD Paser Rp 2,2 Miliar
Baca juga: 15 Tahun Jadi Wartawati, Masitah Assegaf Bakal Cetak Sejarah Wanita Pertama jika Jadi Wabup Paser
Baca juga: dr Fahmi Padli, dari Dokter Hingga Jadi Calon Orang Nomor 1 di Kabupaten Paser
“Ada tambahan akhir tahun ini dan begitupan awal tahun 2021,” katanya.
Ia mengaku, untuk kegiatan pasar murah tidak dapat dilakukan pihaknya terkait protokol kesehatan, namun Bulog tetap menyediakan bahan pokok melalui RPK atau Rumah Pangan Kita.
(TribunKaltim.Co/Syaifullah Ibrahim)