Speedboat Senggol Ponton
Pencarian Motoris yang Hilang, Tim SAR Peroleh Informasi Jasad Mengapung di Selili Samarinda
Tepat pukul 04.20 Wita, tim SAR Gabungan yang berada di Posko utama dan pemantauan mendapat informasi dari radio, bahwa adanya sosok jasad.
Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Budi Susilo
Korban ditemukan dalam kondisi MD saat ini sudah dilaksanakan proses evakuasi atas korban dengan menggunakan Rubber Boat.
"Jasad Korban kini sudah berada di RSUD AW. Sjahranie," jelas Melkianus Kotta.
Unsur gabungan pun kini tengah melakukan briefing pasca ditemukannya korban, guna menutup operasi SAR gabungan.
Unit Siaga SAR Basarnas Samarinda yang memimpin mengusulkan unsur SAR gabungan dikembalikan ke satuan masing-masing.
Kisah Motoris yang Menghilang, Baru Menikah
Berita sebelumnya. Cerita lain dari Wahyudi (23), karyawan yang diketahui setahun terakhir menjadi motoris untuk mengangkut pandu bandar PT Pelindo IV Cabang Samarinda, yang akan menjalankan tugas saat kegiatan pandu pada kapal-kapal, sangat menyayat hati.
Di atas perairan Sungai Mahakam, Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur, ia sehari-hari membawa speedboat PT Pelindo IV Cabang Samarinda menjemput para pandu bandar untuk melakukan tugas menjadi pemandu kapal-kapal Tug Boat (TB) pembawa tongkang.
Wahyudi, dikenal rekan-rekannya termasuk Manager Pelayanan Kapal PT Pelindo IV Cabang Samarinda Alawi Tunru sebagai atasannya sebagai pekerja keras.
Alawi Tunru bercerita bahwa rekannya ini pada Januari 2020 lalu telah melangsungkan pernikahan dengan seorang gadis berdarah Ambon, Provinsi Maluku dan tengah mengandung buah hati mereka.
Baca juga: Pekerja Perusahaan Kayu di Loa Duri Tenggelam di Sungai Mahakam, Ditemukan Racun di Sekitar TKP
Baca juga: Kecelakaan di Sungai Mahakam Samarinda, Basarnas Buat Posko di Sekitar Lokasi Tenggelamnya Motoris
Baca juga: Pencarian Hari Ketiga ABK Tenggelam di Sungai Mahakam Samarinda Belum Membuahkan Hasil
Oktober 2020 lalu, Wahyudi sempat mengantar sang istri pulang ke Ambon, karena hamil, takut tidak ada yang memperhatikan disini.
"Kalau disana kam ada orang tua istrinya," ungkap Alawi Tunru, Minggu (13/12/2020).
Sebagai motoris, sebelum insiden nahas yang menimpa Wahyudi, Alawi Tunru mengenal bahwa rekannya adalah pria yang ceria, mudah bergaul dan sangatlah supel di lingkungan pekerjaan.
Hari ini, bersama rekannya yang selamat, Achmad Djupri (44). Wahyudi menjalankan tugas sebagai motoris saat keduanya tengah memandu kapal TB Lintas Samudera 60 sebelum mesin speedboat yang ditumpangi keduanya mengalami mati mesin.
Mendengar kabar insiden ini, sang istri terus menelpon dan meminta perkembangan informasi keberadaan suami yang sangat dicintainya ini.
"Istrinya (Wahyudi) menelpon terus, ia sedih mendengar kabar sang suami tenggelam, saya juga terus menenangkan ketika ia menelpon. Saya tidak ingin ada apa-apa terjadi karena dia sedang mengandung anak Wahyudi," ujar Alawi Tunru.
Baca juga: Bantu Evakuasi Korban Kapal Tenggelam di Perairan Semurut PMI Berau Siapkan Alat Selam
Baca juga: NEWS VIDEO Evakuasi Korban Kapal Pengangkut Pasir Yang Tenggelam di Berau
Baca juga: Kondisi Fasilitas Umum Dermaga Apung Sambaliung Berau Buruk, Bocor Nyaris Tenggelam di Dasar Sungai
Baca juga: Korban Terakhir Kapal Pengangkut Pasir Tenggelam di Semurut Berau, Ditemukan 2 Km dari Lokasi
