Tujuh Guru Terpapar Covid-19, Walikota Balikpapan Bakal Evaluasi Rencana Buka Sekolah Tatap Muka
Kasus covid-19 terus melonjak di Kota Balikpapan. Selain tenaga kesehatan (nakes), tujuh guru tingkat SD dan SMP ikut terpapar covid-19. Bahkan tuju
Kasus Melonjak, Walikota Kaji Pembatasan Aktivitas Masyarakat
Pemerintah Kota Balikpapan tengah mengkaji kembali pemberlakuan sejumlah pembatasan aktivitas masyarakat.
Salah satunya aktivitas di sejumlah kedai kopi atau cafe yang menjadi sorotan perhatian Pemerintah Kota Balikpapan.
Pasalnya, tempat itu dianggap menimbulkan kerumunan.
Sulit untuk mematuhi protokol kesehatan seperti pembatasan kapasitas tempat.
Walikota Balikpapan Rizal Effendi mengaku tengah mengkaji atau menyusun aksi pencegahan kasus tersebut.
"Kalau semuanya melakukan pelonggaran protokol kesehatan dan tidak terkontrol maka berakibat kepada kita semua,” ujar Rizal Effendi.
Kegiatan masyarakat yang turut disoroti adalah berbagai acara, salah satunya pernikahan yang sempat ramai menjadi pro kontra.
“Ini juga menjadi perhatian kita dalam hal pembatasan–pembatasan,” katanya.
Ia juga meminta masyarakat untuk benar-benar menyadari karena kenaikan kasus cukup tinggi.
Sehingga angka R0 atau rasio penularan kasus tiba-tiba melonjak sampai 1,26 atau di atas angka standar, yakni satu.
“Saya mohon kepada masyarakat benar-benar memperhatikan hal ini, karena bisa merugikan dan membahayakan kita semua," ujar Walikota dua periode itu.
Angka kasus, lanjut Rizal Effendi, harus diturunkan.
Mengingat pada awal tahun 2021 nanti, Pembelajaran Tatap Muka (PTM) mulai dilaksanakan.
“Saya ingatkan kembali kita perlu menurunkan kasus ini, karena pada awal tahun kita berencana membuka sekolah untuk anak-anak kita,” ucapnya.