Penanganan Covid
Faktor Usia dan Komorbid jadi Risiko Kematian Pasien Covid-19, Satgas Tegaskan Disiplin Protokol 3M
Faktor usia dan komorbid jadi risiko kematian pasien Corona atau covid-19, Satgas tegaskan harus selalu disiplin protokol 3M.
TRIBUNKALTIM.CO, JAKARTA - Faktor usia dan komorbid jadi risiko kematian pasien Corona atau covid-19, Satgas tegaskan harus selalu disiplin protokol 3M.
Tim Pakar Satgas Penanganan covid-19 telah melakukan analisis kematian pasien covid-19 berdasarkan usia dan riwayat komorbid atau penyakit penyerta.
Menurut Juru Bicara Satgas Penanganan covid-19, Prof Wiku Adisasmito, hasil analisis ini sedang dipublikasikan di jurnal ilmiah internasional yaitu PLOS One.
Hasil analisis tim pakar selama 5 bulan terakhir, berdasarkan aspek usia, pasien yang berada di usia 31 hingga 45 tahun berisiko masing-masing sebesar 2,4 kali lipat pada kematian.
Baca juga: Perketat Pengawasan Protokol Kesehatan Covid-19, Bupati Minta Aktifkan Posko Covid-19 Kecamatan
Baca juga: UPDATE Virus Corona di Balikpapan, Tambah 55 Kasus Positif Covid-19 Baru, Terdapat Bayi 1 Bulan
Baca juga: WASPADA Lonjakan Kasus Corona di Balikpapan, Walikota Kaji Pembatasan Aktivitas Masyarakat
Baca juga: Kala Pandemi Corona, Wapres Maruf Amin Berpesan, Soal Covid-19 Butuh Akurasi Informasi Terpercaya
Kemudian pada rentang usia 46 sampai 59 tahun, berisiko 8,5 kali lipat pada kematian.
Hal itu disampaikan Wiku saat memberi keterangan pers perkembangan penanganan covid-19 melalui disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (15/12/2020).
"Risiko ini akan semakin meningkat pada usia lanjut, di atas 60 tahun yaitu sebesar 19,5 kali lipat," jelas Wiku.
Baca juga: Kabar Bohong Soal Pandemi Corona Beredar di Tengah Warga, Satgas Covid-19 Sempat Kesulitan
Baca juga: Disperindag Sediakan 540 Tabung Subsidi Gas Elpiji 3 Kg Buat Warga Miskin Kutim Terdampak Corona
Baca juga: Angka Corona Terus Meningkat di PPU, Hari Ini Kasus Baru Covid-19 Capai 7 Orang
Baca juga: Siap-siap! Ini Kelompok Penerima Vaksin Corona Tahap Awal, Jokowi Ungkap Kapan Vaksinasi, Harganya?
Lalu, penelitian pada jenis komorbid menunjukkan penyakit ginjal memiliki risiko kematian 13,7 kali lebih besar dibandingkan pasien yang tidak memiliki penyakit ginjal.
Pada komorbid penyakit jantung, memiliki risiko 9 kali lebih besar dibandingkan yang tidak memiliki penyakit jantung.
Penyakit diabetes mellitus memiliki risiko kematian 8,3 kali lebih besar, hipertensi 6 kali lebih besar, dan penyakit imun memiliki risiko 6 kali lebih besar dibandingkan yang tidak memilikinya.
"Semakin banyak riwayat komorbid, mereka yang memiliki penyakit komorbid lebih dari satu, berisiko 6,5 kali lipat lebih tinggi untuk meninggal saat terinfeksi covid-19," katanya.
Pada pasien yang memiliki 2 penyakit komorbid, berisiko 15 kali lipat lebih tinggi untuk meninggal saat terinfeksi covid-19 dibandingkan yang tidak memiliki kondisi komorbid.
Lalu yang memiliki lebih atau sama dengan 3 penyakit komorbid berisiko 29 kali lipat lebih tinggi meninggal saat terinfeksi Corona atau covid-19.
"Meskipun kita tahu penularan covid-19 tidak mengenal batasan, temuan ini menunjukkan secara detail golongan mana saja yang perlu mendapat perhatian lebih dan diprioritaskan perlindungannya," jelas Wiku.
Baca juga: Mantan Penyintas Corona Cenderung Reaktif Rapid Test, Cek Penjelasan dari Dinkes Balikpapan
Baca juga: Bawaslu Bontang Pastikan Seluruh Anggotanya Bebas dari Virus Corona
Baca juga: Cara Mengembalikan Indera Penciuman karena Corona, Kenali 4 Bau Berbeda Dua Kali Sehari
Baca juga: Akhirnya Ada juga yang Digigit karena Korupsi Dana Corona
Untuk itu, bagi masyarakat yang masuk dalam kategori berisiko tinggi atau bagi yang tinggal dengan anggota keluarga berisiko tinggi, maka Wiku menyarankan terapkan protokol kesehatan dengan ekstra disiplin.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/ilustrasi-corona-covid-19.jpg)