Mata Najwa Tadi Malam, Respons Munarman Saat Eks Kapolda Jabar Ungkit Kekerasan di Rekam Jejak FPI
Dalam Mata Najwa tadi malam tersebut, terjadi debat sengit antara Munarman dan Anton Charliyan.
“Laskar itu tugasnya pengamanan di tiap acara-acara pengajian, dan pengawalan ustad-ustad FPI. Kita pernah punya fakta sejarah dari tahun 1963, banyak sekali kyai-kyai yang dibunuh, dipersekusi,” kata Sekretaris Umum FPI Munarman.
Laskar itu hanya penamaan saja, untuk membedakan dengan anggota FPI yang biasa. Mereka tidak pernah bawa senjata. Di kartu FPI juga disebutkan dilarang bawa senjata,” kata Sekretaris Umum FPI Munarman.
Munarman juga menceritakan ada insiden saat sebuah drone yang menguntit HRS dan rombongan.
"Sejak kepulangan HRS, beliau sudah disurveillance (dipantau dikuntit) yang memiliki sumber daya seperti itu kan sudah jela. Pihak yang menguntit HRS punya kemampuan 24 jam. Peralatannya saya kira cukup canggih." Munarman, Sekretaris Umum FPI.
"Tanggal 4 kita sedang berada di Ponpes dan di situ ada peristiwa ada drone di atas ponpes dan drone itu tempat turunnya di mana kemudian laskar mendatangi"tambahnya.
Baca juga: Ratusan DM Instagram Soal Jadi Pengacara Habib Rizieq Shihab, Hotman Paris: Gimana Saran Para Fans?
Baca juga: Refly Harun Sorot Jumlah Lubang Peluru di Jasad Laskar Khusus Habib Rizieq, Beda Versi Polisi & FPI
Sementara Mantan Kapolda Sulsel yang kini menjadi politisi PDIP Anton Charliyan banyak membantah argumen Munarman.
"Ada sebab akibat, ada rekam jejak FPI ini melakukan aksi kekerasan dan intoleran yang cukup disesalkan kadang-kadang agak menantang bahkan terkesan meremehkan negara." kata Anton Charliyan, Politikus PDIP ini.
Berikut kata-kata penutup dari Najwa Shihab untuk acara y ang seru ini:
1. Kekerasan tidak pernah bisa menuntaskan persoalan, hanya memicu balas dendam yang menjelma lingkaran setan
2. Amat penting menjauhi retorika yang mengobarkan api, segenap pemimpin wajib menjaga lidahnya sendiri.
3. Negara memang wajib mencegah yang mungkar sedari hulu, ujaran kebencian dari kubu mana pun perlu diburu
4. Janganlah mendiamkan jubir kebencian merajalela, atau justru berkongsi saat punya agenda bersama.
5. Hukum semestinya tegak dengan adil tanpa pandang bulu, siapa pun yang melanggar tak boleh dibiarkan berlalu.