Semua Sulit! Jalanan Hancur, Sembako Mahal, BBM Langka, Nasib Warga Perbatasan RI-Malaysia di Krayan
Antrean panjang pembelian bahan bakar minyak (BBM) di dataran tinggi Krayan, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, menjadi rutinitas warga
Sama halnya dengan penuturan Welson, Camat Krayan Induk Heberly menceritakan, saat ini Krayan memiliki masalah kompleks.
Musim hujan membuat jalanan di hampir semua wilayah Krayan menjelma jadi lumpur.
Ditambah suplai BBM yang tidak mencukupi untuk lima kecamatan di Krayan, tentu menambah daftar panjang masalah di wilayah perbatasan ini.
"Kita memang sedang krisis BBM, pesawat yang biasanya menyuplai 3.000 sampai 4.000 ton sudah tidak jalan. Informasinya ada permasalahan di pilotnya, visanya habis, jadi pesawat suplai penggantinya membawa BBM dalam kapasitas lebih sedikit, hanya 1,2 ton sekali angkut," katanya.
Baca juga: Tahun ini TNI AD Butuh 17.264 Prajurit, Warga Perbatasan dan Pulau Terluar Punya Kesempatan
Baca juga: Resmikan PATEN, Bupati: Pelayanan Ini Bisa Bantu Ringankan Biaya Transportasi Warga Perbatasan
Baca juga: Senangnya Warga Perbatasan Krayan Punya Jalan Memadai, 2014 Ditempuh 2 Minggu Kini Hanya 24 Jam
Harga Eceran Rp 35.000 per Liter
Heberly menjelaskan, Pemerintah Kecamatan Krayan mengeluarkan kartu kendali BBM untuk warga.
Ini dilakukan untuk meminimalisasi keributan dan menertibkan antrean.
Setiap pemegang kartu kendali mendapat jatah 3 liter BBM.
Untuk mereka yang malas mengantre, ada juga penjual BBM eceran yang didatangkan dari Kabupaten Malinau, tetapi harganya cukup mahal, yaitu Rp 35.000 per liter.
"Kami sudah lakukan koordinasi dengan sejumlah pihak terkait, kami juga sudah menghubungi pihak Pertamina. Masalah ini sedang dirapatkan dan akan ada solusi dalam waktu dekat," katanya.
Baca juga: Toleransi Antar Umat Beragama Ditunjukan Warga Perbatasan, Ini Kegiatan TNI dan Warga Perbatasan
Baca juga: Warga Perbatasan di Kalimantan Utara Dukung Ibu Kota Indonesia di Kaltim, Begini Alasannya
Baca juga: Gubernur Ajak Ponpes Turut Kembangkan Kualitas SDM Warga Perbatasan
Penjelasan Pertamina
Dikonfirmasi mengenai kasus Krayan yang tengah mengalami krisis BBM, Region Manager Communication, Relations & CSR Roberth MV Dumatubun membenarkan semua penjelasan dari Welson atau Camat Krayan Induk Heberly.
Kendala force majeure yang tidak bisa diprediksi, semisal cuaca dan kondisi medan, menjadi tantangan tersendiri.
Keberangkatan pesawat harus ditunda karena menunggu cuaca kondusif.
Pengiriman lewat darat juga tidak berbeda, mobil tangki sering kali terjebak jalan rusak.