Viral di Facebook, Terkuak Truk Tangki Pertamina Tidak Hanya Membawa Satu Jenis BBM, Begini Faktanya
Truk tangki pertamina ternyata tidak hanya membawa satu jenis BBM.Ini penjelasannya
TRIBUNKALTIM.CO - Rasa penasaran perihal truk tangki pertamina membawa satu jenis bahan bakar minyak (BBM) atau lebih, terjawab sudah.
Truk tangki pertamina ternyata tidak hanya membawa satu jenis BBM.
Semula rasa penasaran ini terwakilkan dengan pertanyaan seorang netizen di media sosial Facebook.
Seorang netizen bertanya apakah truk tangki Pertamina membawa hanya satu jenis BBM atau lebih?
Pertanyaan ini pun menjadi viral.
Baca juga: Nasib Peserta Aksi 1812 Usai Sempat Bersitegang dan Pasang Kuda-kuda dengan Anggota Brimob
Baca juga: Jam Tayang & Trailer Ikatan Cinta Malam Ini 19 Desember 2020, Aldebaran Tahu Reyna Anak Andin & Nino
Baca juga: Penurunan Performa AC Milan Saat Ini Seret Nama Ibrahimovic, Stefano Pioli Wajib Tanggung Jawab
Sebuah unggahan dengan narasi pertanyaan apakah truk tangki Pertamina hanya membawa satu jenis BBM atau turut membawa jenis BBM yang lain viral di media sosial.
Unggahan tersebut dibagikan oleh pemilik akun Facebook Vroh di grup Facebook Motuba, Kamis (17/12/2020).
"#OOT mbah Truk bbm sebenarnya bawa 1 jenis bbm atau bawa jenis bbm lain mbah seperti disekat digambar Gara2 liat truk bbm lg ngisi di pom jd pgn posting hehe," tulis akun Facebook Vroh.
Hingga hari ini, Jumat (18/12/2020) sore, unggahan tersebut disukai lebih dari 1.000 kali dan mendapat ratusan komentar dari sesama warganet.
Baca juga: Pertamina Energizing You, Beri Tangan dan Kaki Palsu untuk Kaum Difabel di Balikpapan

Penjelasan Pertamina
Saat dikonfirmasi, Vice President Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman menjelaskan, truk tangki BBM Pertamina tidak hanya mengangkut satu jenis BBM.
Truk tangki BBM memang diberi sekat-sekat sehingga dapat membawa dan menampung beberapa jenis BBM dalam sekaligus.
"Ya memang ada sekat-sekatnya. Sehingga bisa membawa beberapa jenis BBM," kata Fajriyah saat dihubungi Kompas.com, Jumat (18/12/2020).
Ia menjelaskan, truk tangki BBM memiliki daya tampung yang berbeda-beda.
Ukurannya mulai dari yang berukuran kecil yakni 8.000 liter, hingga yang berukuran besar berdaya tampung 40.000 liter.
"Tangkinya pun memiliki beberapa sekat, bertujuan untuk safety. Antara lain memperkecil guncangan cairan ketika truk berjalan sehingga mudah dikendalikan, maupun untuk optimalisasi distribusi bahan bakar, sehingga 1 truk dapat membawa beragam bahan bakar tanpa tercampur," papar Fajriyah.
Untuk jenis maupun jumlah BBM yang diangkut menyesuaikan dengan permintaan pihak SPBU. Hal itu mengingat kebutuhan setiap SPBU berbeda-beda.
Baca juga: Pertamina Hulu Mahakam Libatkan Perempuan Renta di Program Petani Maju 4.0
Beberapa kompartemen
Hal senada juga disampaikan oleh Unit Manager Communication Relation & CSR Pertamina Pemasaran Regional Jawa Bagian Barat Eko Kristiawan.
Eko mengungkapkan, mobil tangki BBM milik Pertamina dapat terdiri dari beberapa kompartemen.
Ada yang 2, 3 atau 4 kompartemen.
"Biasanya 1 kompartemen kapasitas 8 kilo liter," kata Eko saat dihubungi Kompas.com, Jumat (18/12/2020).
Dengan demikian, pada saat bersamaan bisa membawa produk yang berbeda karena setiap kompartemen ada pembatasnya. Produk yang diangkut juga tidak akan bercampur.
"Jadi tidak terkontaminasi satu produk dengan produk yang lain," papar Eko.
Baca juga: KABAR DUKA, Dokter Umum RS Pertamina Balikpapan Meninggal Karena Covid, Banjir Ucapan Belasungkawa
Pemerataan Energi, Pertamina Dirikan 14 SPBU Terdepan
Sementara itu, diberitakan sebelumnya, Pertamina MOR VI Kalimantan menutup tahun 2020 dengan menyelesaikan tugas kemanusiaan yang diberikan oleh pemerintah.
Tugas itu adalah mendirikan 14 SPBU di titik Terluar, Terdepan, dan Terjauh di wilayah Kalimantan agar masyarakat dapat menikmati BBM dengan harga dan kualitas yang sama seperti di wilayah lainnya.
Tepat pada Rabu, (9/12/2020) titik ke-14 SPBU 3T di Tanjung Palas Utara, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara dioperasikan perdana.
Setelah selesai mendirikan sejumlah 35 titik SPBU 3T sejak tahun 2017 – 2019, saat ini 49 SPBU 3T yang telah diselesaikan oleh Pertamina MOR VI.
Adapun persebaran SPBU 3T yang dibangun pada tahun 2020 yaitu 6 titik di Kalimantan Barat, 2 titik di Kalimantan Selatan, 1 titk dii Kalimanan Timur, dan 5 titik di Kalimantan Utara.
Untuk wilayah Kalimantan Barat, terdapat 6 (enam) titik yaitu di Kecamatan Pulau Maya, Kab. Kayong Utara ; Kecamatan Jawai, Kab. Sambas ; Kecamatan Sungai Melayu Rayak, Kab. Ketapang; Kecamatan Menyuke, Kabupaten Landak; Kecamatan Kayan Hulu, Kab. Sintang ; Kecamatan Menukung, Kab. Melawi.
Wilayah Kalimantan Utara memiliki 5 (lima) titik SPBU 3T yang telah dibangun di tahun 2020 yaitu di Kec. Tanjung Palas Utara, Sekatak, dan Tanjung Palas Barat Kab. Bulungan ; Kec. Mentarang Hulu, Kab. Malinau; dan Kec. Subuku, Kab. Nunukan.
Sedangkan, untuk 2 (dua) titik di Kalimantan Selatan yaitu di Kec. Angkinang dan Kecamatan Simpur, Kabupaten Hulu Sungai Selatan dan untuk wilayah Kalimantan Timur yaitu 1 (satu) titik di Kecamatan Long Pahangai, Kabupaten Mahakam Ulu
Executive General Manager Regional Kalimantan, Freddy Anwar, Kamis (10/12/2020) menjelaskan bahwa Pertamina sebagai BUMN yang bergerak di bidang energi
berupaya optimal untuk dapat menyalurkan energi ke seluruh pelosok terutama di wilayah Kalimantan yang secara geografis memiliki banyak tantangan baik dari mulai infrastruktur yang terbatas maupun cuaca yang cukup ekstrem.
Baca juga: Niat Hadiri Wisuda Anak Sulungnya di Sulsel, Bapak Ini Apes Ketangkap Polisi Malaysia, Ini Kisahnya
Baca juga: Bukan Hanya Artis TA, Situs Prostitusi Online Tawarkan Dokter, Pegawai Bank, Dibongkar Polda Jabar
Baca juga: Bursa Transfer Liga Italia, MU Bisa Gigit Jari! AC Milan Ngotot Pertahankan Hakan Calhanoglu
Baca juga: Ruslan Buton Hirup Udara Bebas, Seragam Ex Trimatra TNI Disorot, Kasus Surat Terbuka Jokowi Lanjut?
“Membangun SPBU 3T merupakan tugas yang mulia di mana kami dapat berkolaborasi bersama dalam mengamalkan sila ke-5 Pancasila, memberikan keadilan energi bagi masyarakat di wilayah Terluar, Terjauh, dan Terdepan.
Keadilan energi yang dimaksud dimana masyarakat dapat mengakses bahan bakar dengan mudah dan dapat terpenuhi kebutuhannya," Ujar Freddy.
Lebih lanjut Freddy menambahkan bahwa dengan adanya SPBU berjenis Kompak ini berpengaruh pada perekonomian masyarakat.
Baca juga: BREAKING NEWS - Dugaan Pungli Pertamina MOR VI, Polda Angkut Berkas Sebanyak 5 Kardus
“Masyarakat dapat menggunakan alokasi budget pembelian bahan bakar ke kebutuhan lainnya saat mereka telah dapat menikmati BBM dengan harga yang sama yaitu biosolar Rp5.150/liter dan premium Rp6.450/liter. Sebelumnya, masyarakat mendapatkan harga BBM dari pengecer sekitar Rp10.000-25.000/liter,” tambahnya.
Freddy juga berterima kasih atas kolaborasi dan dukungan penuh dari mitra Pertamina maupun pemerintah setempat bahwa berkat sinergi ini tugas tersebut dapat diselesaikan dengan tepat waktu. Ia juga mengatakan bahwa tugas ini tidak berhenti di 2020,
Pertamina akan senantiasa terus mengiringi langkah demi langkah perjuangan Indonesia untuk memastikan masyarakatnya dapat melanjutkan hidup dengan terpenuhinya energi. (Kompas.com/TribunKaltim.co)