Uang Palsu Masih Beredar di Samarinda, Polisi Akan Buru Pelaku dan Harap Warga Waspada
Peredaran uang palsu di Kota Samarinda masih marak terjadi.Dalam minggu ini saja ada tiga kali korban tindak kejahatan penipuan uang palsu ini.
Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Samir Paturusi
Transaksi berlangsung cepat, meski tanpa melihat dahulu keadaan ponsel, pelaku langsung menyatakan sepakat untuk membelinya.
"Korban menyerahkan dua unit ponsel kepada pelaku. Pelaku menurut pengakuan korban berada di atas motor dengan kondisi mesin motor menyala," ungkap Marno.
Setelah ponsel diserahkan, pelaku lalu memberikan uang dalam kondisi terlipat ke genggaman korban.
Setelah itu pelaku langsung tancap gas, dan korban baru mengecek uang yang diserahkan.
Korban pun terkejut, ternyata bukan uang yang diterima, melainkan beberapa potong kertas yang digambar seperti uang.
"Uang diserahkan pelaku ke korban dengan cara terlipat dan digenggam. Setelah uang diterima korban, pelaku langsung kabur. Jadi korban belum sempat buka juga uangnya saat itu. Baru liat saat pelaku kabur," jelas Marno.
Korban terakhir, yaitu seorang mahasiswi yang hendak menjual printer.
Sama dengan korban kedua, ia lebih dahulu menawarkan printer melalui media sosial dan dihubungi oleh seorang pria yang mengaku berniat untuk membeli.
Terjadilah kesepakatan, untuk bertransaksi di sekitar simpang empat Jalan Suryanata, Kecamatan Samarinda Ulu pada Jumat malam (18/12/2020) sekitar pukul 21.00 Wita.
Korban bernama Melia Azedarah Bora (19), ia menjual printer jenis epson seharga Rp 1,8 juta.
"Pelaku ini sudah memberikan uangnya dalam amplop berwarna cokelat, tetapi saya tidak cek, karena kondisinya juga gerimis, saya buru-buru bersama adik saya," ujar Melia saat dikonfirmasi melalui telpon seluler Minggu (20/12/2020).
Saat di lampu merah, Melia memberanikan diri mengecek uang yang diberi oleh pelaku. Saat ia melihat uang pecahan Rp 50 rb yang diberi pelaku dengan total Rp 1,8 juta ia merasakan ada yang aneh.
"Kok beda (kertas uangnya) dan saya langsung kembali kesana (lokasi transaksi), tetapi orangnya (pelaku) tidak ada lagi," sebutnya.
Ditanya mengenai ciri-ciri pelaku yang memberikan uang palsu, Melia tidak merincikan dengan jelas wajah si pelaku lantaran saat itu menggunakan masker.
"Wajahnya terlindung masker, tidak jelas, tingginya sedang, kulitnya juga tidak hitam dan tidak putih, beralis tebal. Kalau pakaian yang dikenakan waktu itu baju abu-abu dan celana hitam, dia juga membawa sebuah tas ransel," jelas Melia.