Terjawab, Penjelasan BIN Soal Operasi Delima & Intelejen yang Ditangkap FPI Buntuti Habib Rizieq
Terjawab, penjelasan BIN soal Operasi Delima & Intelejen yang ditangkap FPI buntuti Habib Rizieq Shihab
TRIBUNKALTIM.CO - Terjawab, penjelasan BIN soal Operasi Delima & Intelejen yang ditangkap FPI buntuti Habib Rizieq Shihab.
Badan Intelejen Negara ( BIN) akhirnya angkat suara soal kabar anggotanya ditangkap oleh Front Pembela Islam ( FPI).
Sebelumnya, viral soal anggota BIN menjalankan Operasi Delima untuk menguntit Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab.
Anggota FPI yang dikabarkan menangkap anggota BIN tersebut langsung menggeledah dan menemukan kartu anggota BIN plus surat tugas Operasi Delima.
Deputi VII Badan Intelijen Negara ( BIN) Wawan Hari Purwanto membantah ada anggota BIN yang dtangkap oleh Front Pembela Islam ( FPI).
Hal itu disampaikan Wawan menanggapi pernyataan FPI yang menangkap aparat yang diduga anggota BIN.
Baca juga: Video Syur 19 Detik, Saran Pakar Cocokkan Gambar Gisel 3 Tahun Lalu, Saat Jadi Istri Gading Marten
Baca juga: Respon Komite Penanganan Covid-19 Soal Vaksin Sinovac, Tak Ada Info Resmi WHO, Banyak Negara Pesan
Baca juga: Terjawab, Dugaan Lion Air Tergelincir di Bandara Lampung, Kabar 125 Penumpang, Klarifikasi Maskapai
Baca juga: Terjawab, Kuota Kartu Prakerja 2021 Hanya 2,8 Juta Peserta, Jadwal Pendaftaran Cek di prakerja.go.id
“Belakangan ini beredar berita tiga anggota BIN tertangkap FPI.
Itu semua adalah hoaks.
Tidak ada nama anggota BIN sebagaimana dilansir tertangkap oleh FPI, mereka semua yang disebutkan oleh FPI jelas-jelas bukan anggota BIN, alias anggota BIN gadungan,” kata Wawan dalam keterangan tertulis, Minggu (20/12/2020).
“Juga tidak ada operasi yang bernama operasi Delima di BIN.
Untuk apa membuntuti pimpinan FPI, ketemu langsung saja bisa,” lanjut dia.
Wawan mengatakan, kartu anggota yang digunakan ketiga orang yang mengaku anggota BIN tersebut juga palsu dan tidak seperti yang dimiliki BIN.
Menurut Wawan, banyak orang mengaku anggota BIN di berbagai wilayah di Indonesia dan banyak juga yang dijatuhi hukuman di pengadilan.
“Apalagi membawa kartu identitas, hal ini tidak mungkin dilakukan dalam operasi intelijen.