Penanganan Covid
Tarif Tes Antigen di Rumah Sakit Islam Bontang, Programnya Meringankan Beban Warga
Sejumlah rumah sakit swasta di Bontang, mengaku belum menerima surat edaran terkait penerapan batas maksimal tarif pemeriksaan rapid antigen
Penulis: Ismail Usman | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG - Sejumlah rumah sakit swasta di Bontang, mengaku belum menerima surat edaran terkait penerapan batas maksimal tarif pemeriksaan rapid antigen dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bontang.
Sehingga rumah sakit swasta masih memberlakukan tarif yang lama. Salah satunya Rumah Sakit Islam Bontang (RSIB), Provinsi Kalimantan Timur.
Direktur RSIB dr Hari Prasetya menuturkan, seitap pemeriksaan pasien dikenakan biaya Rp 400 ribu.
“Belum ada kejelasan terkait tarif ini dari Dinkes,” kata dr Hari kepada TribunKaltim.co.
Baca juga: UPDATE Virus Corona di Balikpapan, Muncul Klaster Keluarga, Kasus Anak Positif Covid-19 Meningkat
Baca juga: Terapkan Protokol Kesehatan, Jessy Sthevanny tak Gelar Open House Rayakan Natal saat Pandemi Corona
Baca juga: INNALILLAAHI, Mantan Kepala Dinas Kesehatan Kukar Meninggal Dunia Akibat Terinfeksi Covid-19
Baca juga: UPDATE Virus Corona di Balikpapan, 150 Ribu Warga Bakal jadi Sasaran Penerima Vaksin Covid-19
Sebenarnya, ia mengaku setuju atas penetapan tarif standar maksimal untuk pemeriksaan rapid antigen covid-19.
Lantaran hal itu bisa meringankan beban masyarakat.
Hanya saja, perlu ada bantuan pasokan alat pemeriksaan.
Sebab biaya yang dikeluarkan manajemen rumah sakit juga terbilang relatif mahal.
Setiap pemeriksaan tenaga kesehatan wajib dibekali alat pelindung diri (APD).
Belum lagi ada ruangan khusus yang disiapkan.
Baca juga: GAWAT, Kasus Covid-19 Bertambah 31 Orang di Berau, Seorang Pasien Corona Meninggal Dunia
Baca juga: UPDATE Virus Corona di Samarinda, Penambahan 6 Kasus Positif Covid-19, Satu Kecamatan Zona Merah
Baca juga: UPDATE Virus Corona di Balikpapan, Pasien Covid-19 di Embarkasi Haji Meningkat
Baca juga: Presiden Jokowi Gratiskan Vaksin Corona, Forum Silaturahmi Hafizh Hafizhah Indonesia Beri Apresiasi
Sehingga ia pun membantah jika dikatakan rumah sakit mengambil untung besar dalam pemeriksaan ini.
“Masalahnya ialah pemeriksaan ini kerap tidak dilakukan dalam skala besar. Kecuali kalau banyak yang periksa jadi APD-nya cuma sekali,” ucapnya.
Pun begitu, ia tak ingin menyebutkan berapa nominal anggaran yang dibutuhkan setiap pemeriksaan.
"Kami enggak bisa kasi tau. Berapa anggaran yang dibutuhkan serta berapa keuntunganya," tuturnya.
Tarif harga maksimal ini tentunya nanti menyesuaiakan biaya operasional alat mesia yang digunakan.
Baca juga: UPDATE Virus Corona di Kaltara, Mayoritas Transmisi Lokal, Total Kasus Positif 2.695
Baca juga: LENGKAP Sebaran Corona di Indonesia Hari ini 16 Desember 2020, Ini Ciri-ciri Terpapar Virus Corona
Baca juga: UPDATE Virus Corona di Balikpapan, Pasien Covid-19 di Embarkasi Haji Meningkat
Baca juga: Melonjak Tajam, Angka Positif Corona Capai 63 Kasus di Balikpapan, Guru Hingga Nakes Ikut Terpapar
Sebab sumber pendapatan rumah sakit swasta khususnya dari keuntungan tiap layanan.
“Kami akan menyesuaikan jika harus segitu. Tinggal siap atau tidak," katanya.
Jika biaya tidak masuk maka kebijakanyang diambil dari kami maka hanya melayani untuk kasus tertentu.
"Kalau kerja tetapi tidak untung ya bagaimana,” sebutnya.
Baca juga: Satgas Penanganan Covid-19 Kenalkan Swiss Cheese Model dalam Pengendalian Virus Corona
Baca juga: Peduli Sesama Saat Pandemi Corona, IIDI Samarinda Gelar Bakti Sosial, Sasar ke Rutan Kelas IIA
Baca juga: Terlatih Suntikan Vaksin, DKK Balikpapan Siapkan 1.084 Vaksinator Corona
Baca juga: RUPANYA Masih Lama, Bio Farma Beber Vaksin Corona Paling Cepat Beredar Mei 2020, Jelaskan Soal Harga
Semestinya, kata dia, pemerintah harus membantu mengupayakan alat pemeriksaan. Sehingga harganyapun bisa lebih murah.
"Iya harus pasokan alat pemeriksaan itu dibantu," terangnya.
10 Cara Pencegahan Virus Corona
1. Menjaga kesehatan dan kebugaran agar stamina tubuh tetap prima dan sistem kekebalan tubuh meningkat.
2. Mencuci tangan dengan benar secara teratur menggunakan air dan sabun atau hand-rub berbasis alkohol.
3. Saat batuk dan bersin, tutup hidung dan mulut Anda menggunakan tisu atau lengan atas bagian dalam (bukan dengan telapak tangan).
4. Hindari kontak dengan orang lain atau bepergian ke tempat umum.
5. Hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut (segitiga wajah).
6. Gunakan masker secara benar hingga menutupi mulut dan hidung ketika Anda sakit atau berada di tempat umum.

7. Buang tisu dan masker yang sudah digunakan ke tempat sampah secara benar, lalu cucilah tangan Anda.
8. Mununda perjalanan ke daerah atau negara di mana virus ini ditemukan.
9. Hindari berpergian ke luar rumah saat Anda merasa kurang sehat.
10. Selalu pantau perkembangan penyakit covid-19 dari sumber resmi dan akurat.
Catatan Redaksi:
Bersama-kita lawan virus Corona.
Tribunnews.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan.
Ingat pesan ibu, 3M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, dan selalu Menjaga jarak).
(TribunKaltim.co/Ismail Usman)