Terkuak Asal-usul Senjata Api Diduga Milik Laskar FPI yang Tewas di Tol, Uji Forensik Buka Semua

Sebelumnya polisi telah melakukan uji balistik senjata yang diduga milik laskar FPI.

(Wartakotalive.com/Joko Supriyanto)
Rekontruksi FPI di rest area tol Jakarta-Cikampek Km 50, Karawang, Jawa Barat, Senin (14/12/2020) dini hari. 

Kini, Komnas HAM turun tangan dan sudah memerika sejumlah saksi maupun bukti peristiwa di Tol Jakarta-Cikampek tersebut.

Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia ( Komnas HAM) Choirul Anam menyebut temuan berkait tewasnya enam laskar Front Pembela Islam ( FPI) saat ini sudah lebih detail dan mendalam.

 "Temuannya lebih detail lebih dalam ya.

Semakin lama lebih detail, lebih dalam, dan lebih jelas posisinya," kata Choirul Anam di Kantor Komnas HAM, Jakarta Pusat, Senin (21/12/2020).

Choirul Anam yang juga selaku ketua tim penyelidik memastikan bahwa pihaknya akan terus menggali keterangan dari berbagai pihak untuk mendapatkan fakta-fakta tambahan.

Hari ini, Komnas HAM mengundang para keluarga enam laskar FPI yang tewas ditembak polisi.

Pantauan Kompas.com, para keluarga didampingi oleh kuasa hukum serta sejumlah tokoh tiba di kantor Komnas HAM pukul 10.00 WIB.

Sampai berita ini dilaporkan, pemeriksaan masih berlangsung.

Lalu, Komnas HAM pada siang ini juga berencana memeriksa mobil yang ditumpangi laskar FPI dan polisi saat bentrok di Tol Cikampek.

Pemeriksaan akan dilakukan pada siang ini di Mapolda Metro Jaya.

"Nantinya kita akan uji dengan analisis, apakah ada kesesuaian atau tidak antara keterangan dan bukti fisik mobilnya," ucap Choirul Anam.

Setelah pemeriksaan mobil tuntas, maka Komnas HAM akan masuk ke pemeriksaan seputar senjata api yang disebut digunakan laskar FPI untuk menyerang polisi.

"Semakin cepat penyelidikan yang kami lakukan, akan lebih baik bagi kami, baik bagi publik dan baik bagi semua pihak," ujar Choirul Anam.

Dalam peristiwa di Tol Jakarta-Cikampek pada Senin (7/12/2020) dini hari, sebanyak enam anggota laskar FPI tewas ditembak.

Ketika itu, para laskar FPI mengawal rombongan pemimpinnya Rizieq Shihab.

Dalam rekonstruksi pada Senin (14/12/2020) dini hari, polisi menggambarkan bahwa anggota laskar FPI yang terlebih dahulu menyerang dan menembak polisi saat kejadian.

Menurut polisi, dua anggota laskar FPI tewas setelah baku tembak.

Kemudian, empat anggota laskar FPI lainnya ditembak setelah disebut mencoba merebut senjata polisi di mobil.
Bareskrim Polri mengungkapkan, total terdapat 18 luka tembak di enam jenazah anggota laskar FPI.

Selain itu, tidak ada tanda kekerasan yang ditemukan pada keenam jenazah.

Baca juga: Abdul Muti tak Hadiri Pelantikan Menteri dan Wamen, Akhirnya Sekum Muhammadiyah Tolak Jabatan Wamen

Baca juga: CATAT! 4 Cara Ampuh Optimalkan Kuota Belajar Kemendikbud, Guru dan Orangtua Harus Lakukan di Rumah

Polisi mengatakan, hasil rekonstruksi belum final. Tak menutup kemungkinan dilakukan rekonstruksi lanjutan apabila ada temuan baru.

Di sisi lain, pihak FPI sebelumnya telah membantah anggota laskar menyerang dan menembak polisi terlebih dahulu.

Menurut FPI, anggota laskar tidak dilengkapi senjata api.
"Kami mengimbau untuk hentikan semua rekayasa dan fitnah.

Mereka keenam korban hanya para pemuda lugu yang mengabdi kepada gurunya, menjaga keselamatan gurunya," kata Munarman, Sekretaris Umum FPI.

(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Hasil Uji Balistik Forensik, Polri: Senjata Api yang Digunakan Laskar FPI Non-Pabrikan, https://www.tribunnews.com/nasional/2020/12/23/hasil-uji-balistik-forensik-polri-senjata-api-yang-digunakan-laskar-fpi-non-pabrikan?page=all&_ga=2.246504260.1917170574.1608538272-596659189.1571174443.

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved