Tarif Tes Antigen Diseragamkan, Rumah Sakit di Bontang Merugi, Dinkes Bontang Akan Evaluasi

Dinas Kesehantan Bontang dihujani protes dari rumah sakit swasta, terkait aturan batas tarif maksimal tes antigen yang seragamkan Rp 250 ribu

Penulis: Ismail Usman | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO/ISMAIL USMAN
Juru Bicara Tim Satgas Covid-19 Bontang, Adi Permana. TRIBUNKALTIM.CO/ISMAIL USMAN 

TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG-Dinas Kesehantan Bontang dihujani protes dari rumah sakit swasta, terkait aturan batas tarif maksimal rapid test antigen yang seragamkan Rp 250 ribu.

Menyikapi hal itu, Dinkes Bontang mencanangkan dalam waktu dekat ini akan melakukan evaluasi mengenai harga batas wajar tes antigen, untuk seluruh rumah sakit di Bontang.

"Iya sebenarnya sudah kita obrolin sih. Nanti kita bakal evaluasi soal harga itu," ungkap juru bicara Tim Satga Covid-19 Bontang, Adi Permana saat di konfirmasi, Kamis (23/12/2020).

Baca juga: 25 Staf Dinyatakan Terpapar Covid-19, KPU Samarinda Benarkan Adanya Kluster Komisi Pemilihan Umum

Baca juga: Ganti Biaya Pacaran 4 Bulan, Wanita di Samarinda Ini Dipaksa Bayar Rp 100 Juta Bila Menolak Dinikahi

Baca juga: Kronologi Perempuan Muda di Samarinda Diancam Ganti Rugi Rp 100 Juta Jika Menolak Dinikahi

Sebenarnya, penetapan harga batas wajar untuk tes antigen adalah otoritas pusat.

Namun, kata dia, tarif juga perlu menyesuaikan dengan harga dasar dari alat yang digunakan.

Apalagi diketahui, alat tes antigen yang digunakan seluruh rumah sakit di Bontang berkisaran 200 ribu.

Belum lagi ada tambahan biaya untuk Alat Plindung Diri (APD) lainnya seperti amzat, sarung tangan, dan masker.

"Iya memang harusnya itu menggunakan alat yang lebih murah, tapi itukan susah didapatkan. Beda kalau semisalnya kalau di pulau jawa. Harga barang-barang itu lebih murah," kata Adi.

Baca juga: Diduga Kurir Narkoba, Wanita di Samarinda Diamankan, Sempat Buang Barang Bukti Sebelum Ditangkap

Baca juga: Hasil Pilkada Balikpapan Digugat, Muncul Peluang Pemungutan Suara Ulang?

Ia beberkan, jika surat edaran dari kementerian itu sudah di teruskan keseluruh rumah sakit di Bontang sejak Rabu (23/12/2020) kemarin.

Untuk sementara ini, suluruh rumah sakit perlu menghitung kembali batas wajar harga dengan biaya pokok alat yang dikeluarkan setiap kali melakukan pemeriksaan tes antigen.

"Iya harus hitung dulu, kali aja bisa dapat alat tes yang lebih murah, kalau memang masih melampaui standar tarif yang ditentukan. Maka kita evaluasi kembali. Bisa jadi dinaikan, tapi tarif kenaikan tetap diseragamkan," tandasnya.

Ini Biaya Rapid Test Antigen di Bontang

Sementara itu, sejumlah rumah sakit swasta di Bontang, mengaku belum menerima surat edaran terkait penerapan batas maksimal tarif pemeriksaan rapid antigen dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bontang.

Sehingga rumah sakit swasta masih memberlakukan tarif yang lama. Salah satunya Rumah Sakit Islam Bontang (RSIB), Provinsi Kalimantan Timur. 

Direktur RSIB dr Hari Prasetya menuturkan, setiap pemeriksaan pasien dikenakan biaya Rp 400 ribu.

“Belum ada kejelasan terkait tarif ini dari Dinkes,” kata dr Hari kepada TribunKaltim.co.

Baca juga: UPDATE Virus Corona di Balikpapan, Muncul Klaster Keluarga, Kasus Anak Positif Covid-19 Meningkat

Baca juga: Terapkan Protokol Kesehatan, Jessy Sthevanny tak Gelar Open House Rayakan Natal saat Pandemi Corona

Baca juga: INNALILLAAHI, Mantan Kepala Dinas Kesehatan Kukar Meninggal Dunia Akibat Terinfeksi Covid-19

Baca juga: UPDATE Virus Corona di Balikpapan, 150 Ribu Warga Bakal jadi Sasaran Penerima Vaksin Covid-19

Sebenarnya, ia mengaku setuju atas penetapan tarif standar maksimal untuk pemeriksaan rapid antigen covid-19.

Lantaran hal itu bisa meringankan beban masyarakat.

Hanya saja, perlu ada bantuan pasokan alat pemeriksaan.

Sebab biaya yang dikeluarkan manajemen rumah sakit juga terbilang relatif mahal.

Setiap pemeriksaan tenaga kesehatan wajib dibekali alat pelindung diri (APD).

Belum lagi ada ruangan khusus yang disiapkan.

Baca juga: GAWAT, Kasus Covid-19 Bertambah 31 Orang di Berau, Seorang Pasien Corona Meninggal Dunia

Baca juga: UPDATE Virus Corona di Samarinda, Penambahan 6 Kasus Positif Covid-19, Satu Kecamatan Zona Merah

Baca juga: UPDATE Virus Corona di Balikpapan, Pasien Covid-19 di Embarkasi Haji Meningkat

Baca juga: Presiden Jokowi Gratiskan Vaksin Corona, Forum Silaturahmi Hafizh Hafizhah Indonesia Beri Apresiasi

Sehingga ia pun membantah jika dikatakan rumah sakit mengambil untung besar dalam pemeriksaan ini.

“Masalahnya ialah pemeriksaan ini kerap tidak dilakukan dalam skala besar. Kecuali kalau banyak yang periksa jadi APD-nya cuma sekali,” ucapnya.

Pun begitu, ia tak ingin menyebutkan berapa nominal anggaran yang dibutuhkan setiap pemeriksaan.

"Kami enggak bisa kasi tau. Berapa anggaran yang dibutuhkan serta berapa keuntunganya," tuturnya.

Tarif harga maksimal ini tentunya nanti menyesuaiakan biaya operasional alat mesia yang digunakan.

Baca juga: UPDATE Virus Corona di Kaltara, Mayoritas Transmisi Lokal, Total Kasus Positif 2.695

Baca juga: LENGKAP Sebaran Corona di Indonesia Hari ini 16 Desember 2020, Ini Ciri-ciri Terpapar Virus Corona

Baca juga: UPDATE Virus Corona di Balikpapan, Pasien Covid-19 di Embarkasi Haji Meningkat

Baca juga: Melonjak Tajam, Angka Positif Corona Capai 63 Kasus di Balikpapan, Guru Hingga Nakes Ikut Terpapar

Sebab sumber pendapatan rumah sakit swasta khususnya dari keuntungan tiap layanan.

“Kami akan menyesuaikan jika harus segitu. Tinggal siap atau tidak," katanya.

Jika biaya tidak masuk maka kebijakanyang diambil dari kami maka hanya melayani untuk kasus tertentu.

"Kalau kerja tetapi tidak untung ya bagaimana,” sebutnya.

Baca juga: Satgas Penanganan Covid-19 Kenalkan Swiss Cheese Model dalam Pengendalian Virus Corona

Baca juga: Peduli Sesama Saat Pandemi Corona, IIDI Samarinda Gelar Bakti Sosial, Sasar ke Rutan Kelas IIA

Baca juga: Terlatih Suntikan Vaksin, DKK Balikpapan Siapkan 1.084 Vaksinator Corona

Baca juga: RUPANYA Masih Lama, Bio Farma Beber Vaksin Corona Paling Cepat Beredar Mei 2020, Jelaskan Soal Harga

Semestinya, kata dia, pemerintah harus membantu mengupayakan alat pemeriksaan. Sehingga harganyapun bisa lebih murah.

"Iya harus pasokan alat pemeriksaan itu dibantu," terangnya.

10 Cara Pencegahan Virus Corona

1. Menjaga kesehatan dan kebugaran agar stamina tubuh tetap prima dan sistem kekebalan tubuh meningkat.

2. Mencuci tangan dengan benar secara teratur menggunakan air dan sabun atau hand-rub berbasis alkohol.

3. Saat batuk dan bersin, tutup hidung dan mulut Anda menggunakan tisu atau lengan atas bagian dalam (bukan dengan telapak tangan).

4. Hindari kontak dengan orang lain atau bepergian ke tempat umum.

5. Hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut (segitiga wajah).

6. Gunakan masker secara benar hingga menutupi mulut dan hidung ketika Anda sakit atau berada di tempat umum.

Pemakaman pasien laki-laki (BPN 2060), berusia 57 tahun, meninggal dunia pada 07 September 2020 jam 12.09 di RS Siloam dimakamkan di TPU KM 15.
Pemakaman pasien laki-laki (BPN 2060), berusia 57 tahun, meninggal dunia pada 07 September 2020 jam 12.09 di RS Siloam dimakamkan di TPU KM 15. (TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO)

7. Buang tisu dan masker yang sudah digunakan ke tempat sampah secara benar, lalu cucilah tangan Anda.

8. Mununda perjalanan ke daerah atau negara di mana virus ini ditemukan.

9. Hindari berpergian ke luar rumah saat Anda merasa kurang sehat.

10. Selalu pantau perkembangan penyakit covid-19 dari sumber resmi dan akurat.

Catatan Redaksi:

Bersama-kita lawan virus Corona.

Tribunnews.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan.

Ingat pesan ibu, 3M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, dan selalu Menjaga jarak).

(TribunKaltim.co/Ismail Usman)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved