Virus Corona di Balikpapan
Walikota Balikpapan Rizal Effendi Siap jadi Orang Pertama yang Divaksin tapi Ragukan Persyaratannya
Walikota Balikpapan Rizal Effendi mengaku siap untuk divaksin pertama kali di Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur
Penulis: Miftah Aulia Anggraini | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Walikota Balikpapan Rizal Effendi mengaku siap untuk divaksin pertama kali di Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur.
Namun ia meragukan usianya secara prosedural.
Sebab, dalam pedoman pemerintah pusat, vaksin Corona diberikan kepada warga berusia produktif.
"Kalau vaksin saya siap jadi yang pertama. Tapi apakah saya boleh, kan SOP usia 18 sampai 59 tahun, sedangkan saya sudah 60 lebih," katanya, Rabu (23/12/2020).
Baca juga: UPDATE Virus Corona di Kaltara, Tambah 87 Positif, Kasus Covid-19 di Kalimantan Utara Tembus 3.036
Baca juga: UPDATE Virus Corona di Balikpapan, BI Beri Hibah Mobil Operasional Vaksinasi Covid-19
Baca juga: UPDATE Virus Corona di Balikpapan, 150 Ribu Warga Bakal jadi Sasaran Penerima Vaksin Covid-19
Baca juga: UPDATE Virus Corona di Balikpapan, Muncul Klaster Keluarga, Kasus Anak Positif Covid-19 Meningkat
"Pak Presiden saja berani, apalagi Walikota. Tapi kita lihat dulu SOP-nya," sambung Rizal dalam Talkshow Pandemi Covid-19, Persoalan dan Refleksi di Balikpapan.
Vaksin yang telah tiba di Indonesia sejak awal Desember 2020 lalu, akan diberikan kepada golongan warga prioritas.
Diantaranya tenaga kesehatan, masyarakat tidak mampu, TNI/Polri, yang sudah di persiapkan di pelayanan kesehatan atau puskesmas.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan, Andi Sri Juliarty, mengatakan ada faktor eksklusi dalam pemberian vaksin.
Baca juga: GAWAT, Kasus Covid-19 Bertambah 31 Orang di Berau, Seorang Pasien Corona Meninggal Dunia
Baca juga: UPDATE Virus Corona di Samarinda, Penambahan 6 Kasus Positif Covid-19, Satu Kecamatan Zona Merah
Baca juga: Angka Sembuh Covid-19 di Kukar Capai 49 Orang dan Tambah 22 Kasus Baru Positif Corona
Terutama tang memiliki penyakit komorbid atau penyerta. Data yang dimiliki BPJS kesehatan, akan mendahulukan kelompok tersebut.
"Jumlah vaksin yang akan didapat belum tau. Berapanya kita belum tau, Untuk siapa orangnya, pusat akan bekerja sama dengan BPJS kesehatan," urainya.
Wanita yang kerap disapa Dio itu mengatakan hampir seluruh wilayah Indonesia akan mendapatkan vaksin secara merata.
Di Kota Balikpapan, misalnya, 90 persen warga Kota Minyak masuk sebagai peserta BPJS Kesehatan.
Sisanya merupakan warga perpindahan atau pergerakan penduduk. Yang akan tetap didata untuk diberikan kepada pemerintah Provinsi.
Baca juga: Nakes Positif Covid-19 Gelar Resepsi, Walikota Balikpapan Rizal Effendi Bakal Lapor Satgas
Baca juga: Mengeluh ke DPR RI, Walikota Balikpapan Rizal Effendi Tagih Janji Sisa Insentif Tenaga Medis
Baca juga: Tax Gathering DJP Kaltimra, Ulas Soal Fasilitas Pajak Bidang Kesehatan di Masa Pandemi Corona
Baca juga: Gubernur Kaltim Ingatkan Warganya Patuhi Protokol Kesehatan, Isran Noor: Jangan Merasa Sakti
"Pemkot juga sudah menyiapakan anggraran pada 2021, jika diperkenankan daerah akan membeli vaksin tambahan," pungkasnya.
10 Cara Pencegahan Virus Corona