Virus Corona di Balikpapan
Murah, Alasan Penumpang Lakukan Rapid Test Antigen Covid-19 di Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan
Pasca Gubernur Kalimantan Timur mengeluarkan surat edaran terkait penggunaan rapid antigen atau PCR
Penulis: Miftah Aulia Anggraini | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Pasca Gubernur Kalimantan Timur mengeluarkan surat edaran terkait penggunaan rapid antigen atau PCR.
Antrean panjang sempat terjadi di Bandara SAMS Sepinggan, Balikpapan, Kalimantan Timur.
Namun, tiga hari belakangan antrean tersebut mulai bisa diurai.
Kebanyakan calon penumpang, memilih melakukan Rapid Test antigen di Bandara SAMS Sepinggan lantaran harganya lebih murah.
Salah satu penumpang pesawat, Ari Firmansyah mengaku, sengaja melakukan Rapid Tes Antigen di lantai dua Bandara SAMS Sepinggan itu.
"Di sini lebih murah, cuma Rp 250 ribu aja walaupun di klinik harganya nggak beda jauh," ujar pria yang hendak bertolak Surabaya ini kepada Tribunkaltim.co pada Sabtu (26/12/2020).
Baca juga: Calon Penumpang Pesawat Bisa Refund Tiket Tatkala Positif Covid-19, Tidak Bisa Lanjutkan Perjalanan
Baca juga: Koleksi Tanaman Hias Saat Pandemi Covid-19, Berikut Tumbuhan Cantik Harus Dihindari karena Beracun
Baca juga: BERSIAP! Hadapi Varian Baru Corona Asal Inggris! Sudah Terdeteksi di Jepang, Singapura dan Australia
"Mengantre sebentar buat saya ngga apa-apa juga. Karena pesawat saya juga masih agak lama," sambungnya.
Sementara itu, Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Balikpapan, Mukhamad Zainul mengatakan pemeriksaan dokumen penerbangan kini mulai lancar.
Banyak masyarakat yang hendak singgah ataupun datang ke Kalimantan Timur telah mengetahui kebijakan Gubernur Kaltim Isran Noor.
"Di awal tanggal 18 Desember kemarin memang membludak. Tapi tiga hari belakangan sudah mulai terurai antreannya," kata Zainul.
Baca juga: Gejala Langka Virus Corona, Dewi Perssik Positif Covid-19, Seluruh Kulit Tubuhnya Muncul Ruam Merah
Baca juga: UPDATE Virus Corona di Kutai Barat, Jelang Natal 2020, Pasien Covid-19 Meninggal Dunia 8 Orang
Baca juga: Pendeta GPIB Maranatha Tanjung Selor: Jemaat Harus Kuat, Yakin Pandemi Corona akan Kita Lewati
Baca juga: GAWAT, Kasus Covid-19 Bertambah 31 Orang di Berau, Seorang Pasien Corona Meninggal Dunia
Menurutnya hal ini berkat kerjasama dari kantor dan instansi yang telah berusaha melakukan sosialisasi kebijakan terbaru dalam melakukan perjalanan.
Sehingga dalam hal ini, kebanyakan penumpang sudah mulai mempersiapkan diri sejak dari awal melihat tujuan keberangkatan.
"Kalau antigen memang lebih ke penerbangan tujuan Jawa. Sulawesi masih bisa antibodi, kalau ke Bali malah wajib swab," terangnya.
Sebagai informasi, berdasarkan Surat Edaran Gubernur Kalimantan Timur terkait libur Natal dan tahun baru 2021 pada tanggal 23 Desember 2020.
Pemerintah Provinsi Kaltim meminta agar masyarakat yang melakukan perjalanan dalam negeri yang akan memasuki wilayah Kalimantan Timur.
Baca juga: UPDATE Virus Corona di Balikpapan, Muncul Klaster Keluarga, Kasus Anak Positif Covid-19 Meningkat
Baca juga: Varian Baru Virus Corona, Wiku Imbau Warga Disiplin Prokes dan Tak Lakukan Perjalanan saat Libur
Baca juga: Angka Sembuh Covid-19 di Kukar Capai 49 Orang dan Tambah 22 Kasus Baru Positif Corona
Wajib menunjukkan surat keterangan hasil non reaktif uji Rapid Test Antigen dan negatif uji berbasis PCR paling lama 2 x 24 jam sebelum keberangkatan.
Surat keterangan hasil non reaktif uji rapid test antigen dan hasil negatif uji swab berlaku selama 14 hari sejak diterbitkan.
"Di SE Gubernur untuk rapid test antibodi masih diperkenankan tapi jangkanya 2×24 jam, ini lebih ketat dari SE Satgas nasional," pungkasnya.
Waspada Virus Corona Varian Baru
Muncul varian baru Corona, Menristek minta waspadai, fakta bukti penularan di Indonesia belum ada.
Menteri Riset dan Teknologi/ Kepala Badan Riset Nasional (Menristek/BRIN) Bambang Brodjonegoro meminta masyarakat mewaspadai varian baru virus Corona yang ditemukan di Inggris.
Menurutnya, kewaspadaan perlu ditingkatkan untuk mencegah tingginya penularan, akibat varian baru virus covid-19 atau Corona ini.
"Kita harus sangat waspada dengan peningkatan kasus positif dan juga infeksi yang tinggi kita harus menjaga varian ini tdk sampa ikut membuat keadaan makin berat," ujar Bambang yang disiarkan channel Youtube BNPB, Kamis (24/12/2020).
Baca juga: UPDATE Virus Corona di Kutai Barat, Jelang Natal 2020, Pasien Covid-19 Meninggal Dunia 8 Orang
Baca juga: Pendeta GPIB Maranatha Tanjung Selor: Jemaat Harus Kuat, Yakin Pandemi Corona akan Kita Lewati
Baca juga: UPDATE Virus Corona di Balikpapan, BI Beri Hibah Mobil Operasional Vaksinasi Covid-19
Bambang mengungkapkan saat ini belum ada penelitian yang menunjukan varian baru virus Corona ini telah muncul di Indonesia.
"Tetapi saat ini kita simpulkan belum ada bukti yang membuktikan varian ini sudah ada di Indonesia, belum ada bukti," tutur Bambang.
Meski begitu, Bambang meminta seluruh pihak untuk mewaspadai varian baru dari virus Corona ini. Terlebih, menurutnya, fasilitas penelitian molekuler yang dimiliki oleh Indonesia tidak secanggih di Inggris.
Dirinya mengatakan saat ini pemerintah masih mendalami jenis baru varian baru virus Corona ini.
"Meskipun belum ada bukti bahwa varian ini meningkatkan keparahan penyakit, namun bukan berarti itu pasti seperti itu, karena ini masih butuh informasi dan penelitian lebih lanjut," ucap Bambang.
Baca juga: Jenis Baru Virus Corona Muncul di Inggris, Menyebar Lebih Cepat, Bagaimana Gejalanya
Baca juga: Dokter di Jepang Ingatkan Tahun Baru Jangan ke Luar Rumah, Virus Corona tak Mengenal Tutup Tahun
Baca juga: Pasien Dirawat Akibat Corona Melonjak, Ruang Isolasi Covid-19 di Balikpapan Nyaris Penuh
Selain itu, dua negara tetangga Indonesia, yakni Singapura dan Australia. Sehingga Bambang meminta masyarakat tetap waspada terhadap varian baru virus Corona ini.
"Kalau kita lihat ada dua negara tetangga kita yang kedatangan virus ini. Pertama Australia kemudian baru saja Singapura. Kasusnya satu orang, tapi itu artinya kita mesti berhati-hati karena kasusnya semakin dekat dengan kita," pungkas Bambang.
10 Cara Pencegahan Virus Corona
1. Menjaga kesehatan dan kebugaran agar stamina tubuh tetap prima dan sistem kekebalan tubuh meningkat.
2. Mencuci tangan dengan benar secara teratur menggunakan air dan sabun atau hand-rub berbasis alkohol.
3. Saat batuk dan bersin, tutup hidung dan mulut Anda menggunakan tisu atau lengan atas bagian dalam (bukan dengan telapak tangan).
4. Hindari kontak dengan orang lain atau bepergian ke tempat umum.
5. Hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut (segitiga wajah).
6. Gunakan masker secara benar hingga menutupi mulut dan hidung ketika Anda sakit atau berada di tempat umum.

7. Buang tisu dan masker yang sudah digunakan ke tempat sampah secara benar, lalu cucilah tangan Anda.
8. Mununda perjalanan ke daerah atau negara di mana virus ini ditemukan.
9. Hindari berpergian ke luar rumah saat Anda merasa kurang sehat.
10. Selalu pantau perkembangan penyakit covid-19 dari sumber resmi dan akurat.
Catatan Redaksi:
Bersama-kita lawan virus Corona.
Tribunnews.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan.
Ingat pesan ibu, 3M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, dan selalu Menjaga jarak).
(TribunKaltim.co/ Miftah Aulia)