Bisnis Bunga di Kala Pandemi, Warga Penajam Raup Jutaan Rupiah dalam Sehari
Berawal dari menawarkan tanaman hias miliknya itu melalui akun Facebook dan teman ke teman akhirnya dirinya memutuskan membuat Toko Bunga Hias.
TRIBUNKALTIM.CO, PENAJAM - Seorang warga Kelurahan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur meraup omset jutaan rupiah per-harinya dari bisnis jualan berbagai jenis tanaman hias.
Adalah Erna (32), seorang ibu yang telah memiliki dua anak.
Ia sudah menyukai tanaman hias sejak 3 tahun lalu dan memiliki banyak koleksi bunga hias di rumahnya.
Erna mengatakan, awal mula dirinya menggeluti bisnis jualan taman hias mulai tahun 2020 ini, atau sejak satu tahun belakangan ini.
Berawal dari hanya teman dekat yang membeli bunga miliknya hingga akhirnya banyak masyarakat yang mulai membeli.
Berawal dari menawarkan tanaman hias miliknya itu melalui akun Facebook dan teman ke teman akhirnya dirinya memutuskan membuat Toko Bunga Hias dengan koleksi berbagai jenis tanaman hias.
Baca juga: NEWS VIDEO Tanaman Hias Aglonema Jadi Bunga Populer Sepanjang 2020, Harga Capai Jutaan
Baca juga: Hobi Tanaman Hias di Samarinda, Sajian Aglonema Mahakam Lampion Garden, Banyak Pengunjung Datang
Baca juga: Dukung IKN, Pecinta Bonsai Buat Asosiasi Demi Tunjang Kebutuhan Tanaman Hias
Erna mengaku selama pandemi Covid-19 ini, pendapatan dagangan miliknya meningkat tajam.
Banyak masyarakat baik itu warga PPU maupun luar kota yang membeli di Toko Bunga Hias miliknya itu.
"Buka kios baru 4 bulan ini, selama covid-19 ini Alhamdulillah jualannya meningkat 50 persen," kata Erna, Senin lalu.
Berbagai jenis tanan hias dijual, mulai dari jenis bunga yang sedang populer di kalangan masyarakat Indonesia, yaitu Keladi-keladian, Aglaonema, kaktus dan berbagai jenis tanaman hias lainnya.
Ia mengungkapkan, dalam beberapa bulan terakhir ini, tanaman hias yang paling dimintai masyarakat adalah jenis Keladi.
Bukan hanya keladi lokal, Erna juga menjual berbagai jenis keladi impor dari Thailand.
Tidak main-main jenis keladi impor miliknya mencapai 18 jenis Keladi.
"Paling laris itu keladi, Kita menjual keladi Impor dari Thailand juga ada sekitar 18 jenis keladi," kata Erna.
Untuk harga Keladi impor yang dibandrol oleh Erna mulai dari Rp 150.000 hingga Rp 500.000 per pot.
Sementara keladi lokal dibandrol mukai dari Rp 10.000 hingga Rp 20.000 per pot.
Dalam sehari , dirinya mengaku bisa menjual hingga 50 pot bunga.
Pembelinya mulai dari warga PPU hingga ke luar daerah.
Omset yang diraup oleh Erna dalam sehari mulai dari Rp 800.000 hingga Rp 2.500.000.
"Omsetnya yang kotor ya, saya bisa mencapai Rp 2,5 juta dalam sehari," ujar Erna.
(TRIBUNKALTIM.CO/DIAN MS)