Virus Corona di Kalbar
Kalimantan Barat Tunda Belajar Tatap Muka 4 Januari 2021, Keinginan Gubernur Kalbar Sutarmidji
Rencana pelaksanaan pembelajaran tatap muka di setiap sekolah selama pandemi Corona kali ini ditunda, di daerah Kalimantan Barat.
“Setelah liburan, takutnya kalau langsung dibuka sekolah banyak kasus baru. Makanya Pak Gubernur melihat tren dulu, untuk perkembangan covid-19. Jadi arahan gubernur, kami memang menunggu setelah liburan panjang ini. Kalau landai dan aman kami buka (sekolah),” jelasnya.
Baca juga: Pembelajaran MIKiR Tanoto Dapat Kembangkan Potensi Peserta Didik
Baca juga: 212 Guru Kukar Ikut Pelatihan Tanoto Foundation, Dukung Pembelajaran Bermakna
Baca juga: NEWS VIDEO Akibat Mutasi Virus Corona Penerbangan Internasional akan Dibatasi
Baca juga: Pendisiplinan Protokol Kesehatan, Tim UKL Polres Paser Pantau Kegiatan Warga di Malam Hari
Baca juga: Warga Bontang Mulai Sepelekan Protokol Kesehatan Jadi Penyebab Kenaikan Kasus Covid-19
Ia mengatakan, untuk memastikan kapan dimulainya prsoses pembelajaran tatap muka ini butuh kehati-hatian.
“Apalagi saat ini mulai diberitakan ada jenis virus baru yang tingkat penularannya lebih cepat,'' katanya.
''Makanya perlu kehati-hatian. Kemungkinan tiap daerah beda-beda mulai sekolahnya Intinya lihat perkembangan setelah libur ini,” ungkap Sugeng.
Walikota Pontianak Tak Mau Buru-buru
Walikota Pontianak Edi Rusdi Kamtono juga memastikan akan melihat kondisi di lapangan terkait rencana belajar tatap muka di sekolah pada 4 Januari 2021.
Edi Kamtono mengatakan, pihaknya juga tak ingin terburu-buru mengambil langkah untuk memulai belajar tatap muka, karena ia tak menginginkan nantinya ada kluster sekolah.
"Kebijakan Kemendikbud membolehkan, tapi kami masih melihat kesiapan dulu, tidak buru-buru. Pastikan sarana prasarana siap, sekolah, orangtua, komite dan guru. Murid dirapid antigen nanti dipastikan sehat," paparnya.
Jika sudah dinyatakan siap dan aman dari covid-19, jelas Edi, baru bisa dilakukan belajar tatap muka dan sekaligus simulasi terlebih dahulu.
"Istilahnya kita melihat dulu dan memonitor penyebaran covid-19, karena kita utamakan kesehatan dan keamanan. Kalau seandainya hasil rapid non reaktif, baru bisa dimulai. Harapannya jangan sampai ada kluster sekolah," kata Edi Kamtono.
Baca juga: Dispopar Bontang Larang Pengunjung Nginap di Beras Basah, Tunggu Kasus Covid-19 Reda
Baca juga: Bupati Kubar FX Yapan Jalani Rawat Inap di RS, Terpapar Covid-19 Berpesan Patuhi Protokol Kesehatan
Sejauh ini, Edi mengatakan di Kota Pontianak sudah siap untuk melaksanakan belajar tatap muka.
Namun demi memastikan keamanan dari bahayanya covid-19, pihaknya pun masih terus melihat perkembangan kasus covid-19 di Pontianak.
Bahkan, kata Edi, pihaknya akan mengoptimalkan tim Satgas untuk menilai terkait kesiapan untuk belajar tatap muka nanti.
Baca juga: Perketat Pengawasan Protokol Kesehatan Covid-19, Bupati Minta Aktifkan Posko Covid-19 Kecamatan
Baca juga: Lengkap, Saran PB IDI Sebelum Disuntik Vaksin Virus Corona, Tetap Terapkan Protokol Kesehatan
"Kuncinya kita demokratiflah dan sekolah siap dengan protokol kesehatan covid-19 dan kita sudah melakukan simulasi pada September dan Agustus lancar-lancar saja. Artinya ini agar siswa juga bisa terbiasa dengan kehidupan kebiasaan baru dengan memakai masker, dan hidup bersih serta sehat," kata Edi Kamtono.
Ia juga khawatir jika siswa terus-menerus di rumah tanpa ada aktivitas apapun akan menimbulkan masalah baru.