Virus Corona

Positif Covid-19, Khofifah Indar Parawansa tak Rasakan Gejala dan Diklaim Taat Protokol Kesehatan

Positif covid-19, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengaku tak merasakan gejala. Bahkan anak buahnya mengklaim jika Khofifah selalu taat

Editor: Syaiful Syafar
Kolase TribunKaltim.co/Tribun Jatim
Positif covid-19, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengaku tak merasakan gejala. Bahkan anak buahnya mengklaim jika Khofifah selalu taat protokol kesehatan. Kabar Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa terpapar Virus Corona mengemuka sejak Sabtu (2/1/2021). 

Menurut Correa, salah satu dari tiga faktor ini berpotensi menyebabkan delirium. 

Delirium, para peneliti mengatakan, kemungkinan besar merupakan hasil dari peradangan sistemik organ dan keadaan hipoksia, yang juga menyebabkan jaringan saraf menjadi meradang.

Itu memembuat kerusakan di area seperti hipokampus, yang terkait dengan disfungsi kognitif dan perubahan perilaku yang disebabkan oleh pasien yang menderita delirium.

Melansir EurekAlert, studi kedua yang terbit di JAMA Network Open/Emergency Medicine menunjukkan, lansia yang datang ke unit gawat darurat (UGD) rumahsakit kemudian didiagnosis positif covid-19, sering mengalami delirium ketika mereka tidak menunjukkan gejala khas Virus Corona, seperti demam dan batuk. 

Para peneliti memeriksa 817 pasien berusia 65 tahun atau lebih yang dirawat di UGD dan didiagnosis dengan covid-19. Mereka menemukan, hampir sepertiga mengalami delirium pada saat mereka tiba di UGD. 

Mengigau adalah gejala utama yang muncul dari 16% pasien tersebut, dan 37% tidak memiliki gejala covid-19 yang khas. Delirium adalah gejala paling umum keenam pada semua pasien. 

Baca juga: LOGIN pedulilindungi.id, Cara Cek Calon Penerima Vaksinasi Covid-19 Gratis, Pakai Nomor NIK

Temuan ini menunjukkan pentingnya memasukkan delirium dalam daftar periksa yang menunjukkan tanda dan gejala covid-19 yang memandu skrining, pengujian, dan evaluasi.

"Studi ini menunjukkan, delirium bukan hanya gejala umum covid-19, tetapi juga mungkin merupakan gejala utama dan mungkin satu-satunya pada orangtua," kata  Sharon K. Inouye, Profesor Kedokteran di Harvard Medical School, yang merupakan peneliti senior studi itu.

"Oleh karena itu, delirium harus dianggap sebagai gejala awal penting covid-19," tegasnya.

Gejala Virus Corona yang kurang umum

Selain itu, WHO mencatat, ada gejala Virus Corona yang kurang umum dan bisa memengaruhi beberapa pasien:

  1. Kehilangan rasa atau bau
  2. Hidung tersumbat
  3. Konjungtivitis (juga dikenal sebagai mata merah)
  4. Sakit tenggorokan
  5. Sakit kepala
  6. Nyeri otot atau sendi
  7. Berbagai jenis ruam kulit
  8. Mual atau muntah
  9. Diare
  10. Menggigil atau pusing.

Kemudian, gejala Virus Corona yang parah:

  1. Sesak napas
  2. Kehilangan selera makan
  3. Kebingungan
  4. Nyeri atau tekanan yang terus-menerus di dada
  5. Temperatur tinggi (di atas 38°C)

WHO menekankan, orang dari segala usia yang mengalami demam dan/atau batuk yang berhubungan dengan kesulitan bernapas atau sesak napas, nyeri atau tekanan dada, atau kehilangan kemampuan bicara atau bergerak, harus segera mencari perawatan medis. 

"Jika memungkinkan, hubungi penyedia layanan kesehatan, hotline, atau fasilitas kesehatan terlebih dahulu, sehingga Anda dapat diarahkan ke klinik yang tepat," kata WHO. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa Positif covid-19", Klik untuk baca: https://regional.kompas.com/read/2021/01/02/18225921/gubernur-jatim-khofifah-indar-parawansa-positif-covid-19
Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul Harus makin waspada, WHO mencatat 7 gejala baru virus corona, https://kesehatan.kontan.co.id/news/harus-makin-waspada-who-mencatat-7-gejala-baru-virus-corona?page=all
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved