Berita Samarinda Terkini
200 Personel Yonzipur 17/AD Kodam VI/Mulawarman Disebut Akan Ikut Misi Perdamaian ke Afrika
Kedatangan Komandan PMPP beserta tim langsung disambut oleh Danyonzipur 17/AD Letkol Czi Heru Aprianto, S.Sos., M.Si
Penulis: Muhammad Riduan | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Komandan Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP) TNI Mayjen TNI Victor H. Simatupang, M.Bus, beserta tim melaksanakan kunjungan ke Mako Yonzipur 17/AD Kodam VI/Mulawarman di Kelurahan Makroman, Kecamatan Sambutan, Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), Rabu (6/01/2021).
Kedatangan Komandan PMPP beserta tim langsung disambut oleh Danyonzipur 17/AD Letkol Czi Heru Aprianto, S.Sos., M.Si beserta Perwira dan keluarga besar Yonzipur 17/AD.
Kunjungan kerja ini dalam rangka pengarahan kepada prajurit Yonzipur 17/AD sebagai Team Pre-Recruitment Mobile Team (PRMT) Satgas Kizi TNI Konga XXXVII-H MINUSCA TA. 2021 di Yonzipur 17/AD Kodam VI/Mulawarman.
Baca juga: Gubernur Kaltim Ditanya Jatah Vaksin, Isran Noor: Aku Ini Masih Muda, Umur 36 Tahun jadi Tidak Perlu
Baca juga: Pemberlakuan Rapid Test Antigen, Tengok Reaksi Penumpang di Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan
Baca juga: Walikota Balikpapan Rizal Effendi Beber Alasan Rapid Antigen Belum Berlaku di Jalur Laut
Turut hadir Kapoksahli Kodam VI/Mulawarman Brigjend TNI Erwin Herviana, S.Sos, Kasrem 091/ASN Kolonel Inf Triyono, S.Sos, Dirbinops PMPP TNI, Kolonel Arm Heru Langlang Buana, S.I.P., M.Si., dan Kasiops Korem 091/ASN Kolonel Inf Hendri Wijaya.
Komandan PMPP Mayjen TNI Victor H. Simatupang mengungkapkan bahwa pada hari kegiatannya PRMT untuk melihat sarana prasarana (Sapras) yang ada di wilayah tersebut.
Untuk melaksanakan seleksi satuan tugas yang akan diberangkatkan ke Central Afrika dalam misi perdamaian.
Baca juga: Danrem Brigjen TNI Suratno Ingatkan 7 Tugas Pamtas RI-Malaysia Kepada Yonarhanud 16/SBC
Baca juga: 450 Prajurit TNI Jaga 25 Pos Perbatasan RI-Malaysia, Selain Jaga Patok Juga Didik Anak Perbatasan
Baca juga: Terjawab, Fungsi Asli Drone Bawah Laut China Dibongkar TNI AL, KSAL Beber Bisa untuk Pertahanan
Batalyon ini main body dan akan disiapkan sebanyak 200 personel untuk diberangkatkan ke Central Afrika tersebut.
"Mereka melaksanakan misi perdamaian dan membangun infrastuktur untuk United Nations (UN) maupun untuk masyarakat di sana. Mereka melaksanakan tugas kecabangan zeni baik vertikal maupun horizontal," ungkapnya saat diwawancarai awak media, Rabu (6/1/2021).
Adapun yang menjadi persyaratan agar mereka bisa menjadi bagian 200 personel tersebut, yakni pertama merupakan harus dari TNI.
Kedua, mampu lulus ujian ialah Kesehatan, kesemaptaan, Bahasa Inggris, mengemudi, dan tes komputer.
Ketika seleksi sudah selesai sambungnya, maka personil tidak langsung dikirim, namun akan melaksanakan pelatihan Pre Deployment Training (PDT) terlebih dahulu selama 30 hari di PMPP TNI Sentul, Bogor.
Di sana akan dilakukan pelatihan, kemampuan green material dan blue material.
Baca juga: Jambret di 8 TKP Dalam 4 Bulan Terakhir, Pelaku Pakai Uang Hasil Kejahatan Buat Beli Sabu
Baca juga: Vaksin Sinovac Tiba di Samarinda, Jatahnya 6.565, Diutamakan untuk Tenaga Kesehatan dan Tokoh Publik
"Green material adalah kemampuan dasar militer dan kemampuan kecabangan zeni yang sudah ada.
Sedangkan blue material itu kemampuan dasar tentang operasi pemeliharaan perdamaian dunia yg dipersyaratkan oleh PBB dan yang harus dipunyai oleh para peacekeepers," ucapnya.
Pada saat berada di daerah misi Central Afrika, dibeberkan oleh Komandan PMPP Mayjen TNI Victor H. Simatupang, bahwa tantangan yang paling berat adalah alamnya, karena alam di Indonesia berberbeda dengan di Central Afrika.
Baca juga: NEWS VIDEO Seorang Pria Jadi Anggota TNI Gadungan untuk Nikahi dan Kuasai Harta Janda di Sukabumi
Baca juga: Prajurit TNI Korem 091/ASN Gelar Doa Bersama di Penghujung Tahun 2020, Ini Pesan Pangdam VI/Mlw
Baca juga: Suasana Terkini di Petamburan, TNI Polri Dirikan Posko Pasca Penghentian FPI, Kapolsek Buka Suara
"Di sana ada empat musim, tetapi ketika musim kemarau debunya sangat banyak, ketika musim dingin sangat dingin. Kemudian di sana juga banyak penyakit, selain pandemi Covid-19 juga adanya malaria," sebutnya.
Harapannya, ketika berangkat dengan dengan jumlah 200 orang, maka kembalinya pun harus 200 orang pula.
(TRIBUNKALTIM.CO/MUHAMMAD RIDUAN).