Berita Nasional Terkini

Penyelidikan Misteri Meninggalnya 6 Laskar FPI Masuk Tahap Akhir, Komnas HAM Umumkan Pekan Depan

Penyelidikan kasus penembakan enam laskar Front Pembela Islam ( FPI) di Komisi Nasional Hak Asasi Manusia ( Komnas HAM) sudah memasuki tahap akhir.

KOMPAS.com/TSARINA MAHARANI
Komisioner Komnas HAM Beka Ulung Hapsara di kantor Komnas HAM, Menteng, Jakarta, Senin (2/3/2020). Penyelidikan Misteri Meninggalnya 6 Laskar FPI Masuk Tahap Akhir, Komnas HAM Umumkan Pekan Depan 

TRIBUNKALTIM.CO - Penyelidikan misteri meninggalnya 6 anggota Laskar Front Pembela Islam ( FPI) oleh Komisi Nasional Hak Asasi Manusia ( Komnas HAM) memasuki tahap akhir.

Komnas HAM juga sudah menggelar rekonstruksi kejadian.

Hasil penyelidikan ini rencananya akan diumumkan pada pekan kedua Januari 2021.

Baca juga: TEGAS! Komnas HAM Angkat Bicara Soal Pembubaran Ormas: Harus Berdasarkan Putusan Pengadilan

Baca juga: Bahas Isu Rumah Penyiksaan, Refly Harun Bongkar Detail Luka 6 Laskar Khusus FPI, Pegang Komnas HAM

Baca juga: Rekaman Suara & CCTV Jadi Petunjuk Komnas HAM, Benarkah Ada Rumah Penyiksaan Pengikut Habib Rizieq?

Baca juga: Akhirnya Komnas HAM Dapat Rekaman CCTV dari PT Jasa Marga, Kematian Laskar Khusus FPI Terkuak?

Hal ini oleh Komisioner Komnas HAM, Beka Ulung Hapsara dalam acara Kompas Petang, Selasa (5/1/2021).

Selain rekonstruksi, hasil uji balistik juga sudah keluar.

Sebagai alat bukti penting, hasil uji balistik disebut juga sudah keluar dan siap untuk diumumkan.

Dikatakannya Komnas HAM telah menyerahkan alat bukti berupa tujuh butir proyektil dan empat butir selongsong yang ditemukan di lokasi kejadian.

Barang bukti tersebut sebelumnya diserahkan kepada Puslabfor Bareskrim Polri untuk dilakukan uji balistik.

Baca juga: Ketua MUI Kaltim KH Hamri Has Sayangkan Keputusan Pemerintah Pusat Soal Membubarkan FPI

Dilansir TribunWow.com, Beka Ulung mengatakan bahwa pihaknya sudah mengantongi bukti-bukti yang memperjelas misteri kejadian di Jalan Tol Jakarta-Cikampek KM 50 beberapa waktu lalu.

"Saat ini kami memasuki tahap akhir dari penyelidikan Komnas HAM," kata Beka Ulung.

"Kami kemarin meminta keterangan dari petugas kepolisian, termasuk juga autopsi plus rekonstruksi atau pola peristiwa pada saat kejadian," jelasnya.

Menurutnya untuk melihat gambaran yang terjadi di lokasi kejadian, Komnas HAM disebut juga menggelar rekontruksi.

Dikatakannya dalam rekontruksi tersebut melibatkan kedua belah pihak, yakni Polda Metro Jaya dan FPI.

Termasuk juga keterangan atau kesaksian dari para saksi yang sedikit banyak mempunyai informasi terkait penembakan tersebut.

"Jadi kami di halaman parkir Komnas menyiapkan mobil-mobil yang diperagakan sebagai mobil asli, kemudian ada anggota kepolisian, ada anggota FPI dan orang lain," ungkapnya.

"Rekontruksi dari peristiwa pertama sampai kemudian mereka kira-kira dibawa ke rumah sakit."

Secara terpisah, Beka Ulung mengatakan Komnas HAM akan segera mengungkapkan kesimpulan dari hasil penyelidikan selama ini.

Menurutnya, rencananya hal itu akan dilakukan paling lambat di pekan kedua Januari 2021.

"Kami akan umumkan (laporan lengkap hasil penyelidikan dan kesimpulan) maksimal minggu kedua Januari," kata Komisioner Komnas HAM Beka Ulung Hapsara ketika dihubungi Kompas.com, Minggu (3/1/2021).

Baca juga: Kini Dilarang Pemerintah Jokowi, Refly Harun Kenang FPI Penjarakan Ahok & Menangkan Anies di Jakarta

Sebagai alat bukti penting, hasil uji balistik disebut juga sudah keluar dan siap untuk diumumkan.

Dikatakannya Komnas HAM telah menyerahkan alat bukti berupa tujuh butir proyektil dan empat butir selongsong yang ditemukan di lokasi kejadian.

Barang bukti tersebut sebelumnya diserahkan kepada Puslabfor Bareskrim Polri untuk dilakukan uji balistik.

Turut mengawal pelaksanaan uji balistik, Komnas HAM disebut juga melibatkan ahli dari PT Pindad dan masyarakat sipil.

Hal itu diharapkan supaya pelaksanaannya berjalan secara transparan dan akuntabel.

Baca juga: Bedah Maklumat Kapolri Soal Konten FPI, Refly Harun Beber Publik Tak Perlu Khawatir, Tak Ada Sanksi

"Uji balistiknya sudah keluar dan menguatkan dugaan kami tentang konstruksi peristiwa yang ada. Nanti diumumkan sekalian dengan laporan lengkap penyelidikan kami," ujarnya.

Simak videonya mulai menit awal:

Refly Harun: Komnas HAM Mulai 'Masuk Angin'

Pakar Hukum Tata Nefara, Refly Harun membeberkan dugaannya soal kelanjutan investigasi penembakan 6 laskar Front Pembela Islam ( FPI).

Menurut analisanya, Komnas HAM sudah mendapat intimidasi dari pihak terkait.

Hal itulah yang membuat Komnas HAM diduganya tak akan terbuka mengusut kasus ini.

Seperti yang diungkapkannya dalam kanal YouTube Refly Harun, Selasa (5/1/2021).

Baca juga: Aziz Yanuar Bocorkan Uang FPI Digarong Maling, rekening Diblokir, Polisi: Bukan Kewenangan Penyidik

"Kita tidak tahu versi yang akan dikemukakan Komnas HAM," ucap Refly Harun.

"Itulah sebabnya agar tidak ada perbedaan mencolok, mungkin yang memungkin spekulasi publik nanti goncang."

Itulah yang menurutnya membuat Komnas HAM menggelar rekonstruksi kejadian secara tertutup.

Refly Harun mengatakan bahkan media tak bisa meliput rekonstruksi tersebut dari jarak dekat.

"Maka uji rekonstruksi hanya bisa dilihat media dari kejauhan," ujar Refly Harun.

"Sehingga media pun tidak persis mengetahui yang dilakukan."

"Terutama terkait dengan adegan-adegan verbalnya, ucapannya."

Refly Harun menyadari analisisnya bisa keliru.

Baca juga: Habib Rizieq Shihab Pilih Front Persaudaraan Islam, Polisi Tegaskan Hal Ini untuk FPI Model Baru

Namun, ia tetap menduga Komnas HAM mulai mendapat ancaman.

"Saya tidak memilih analisis ini, tapi mengemukakan fakta," ujarnya.

"Adalah soal bahwa bisa jadi Komnas HAM 'Mulai masuk angin'."

"Bukan karena karakter dasar organisasi tapi mereka mulai mendapatkan intimidasi, ancaman, imbauan, persuasi dan lain sebagainya."

Karena itulah, ia menduga Komnas HAM kini mulai mengerem investigasi penembakan 6 laskar FPI.

Hal tersebut terbukti dari proses rekonstruksi yang digelar tertutup.

Baca juga: Kode Redeem Free Fire 6 Januari 2021, Info FF Bundle Kawai Lethal Sailor sudah Ada di Mystery Crate

Baca juga: SOAL TVRI Kelas 4 SD Hari Ini 6 Januari 2021, Jawaban Tugas TVRI, Transportasi Sungai di Daerah

Baca juga: Sinopsis Ikatan Cinta Hari Ini 6 Januari 2021 Trik Mama Rosa, Andin dan Al Akhirnya Tidur Berdua

Baca juga: SOAL dan Jawaban TVRI Kelas 5 SD Hari Ini 6 Januari 2021, Tema: Jenis-jenis Alat Transportasi Laut

"Tidak mesti berupa ancaman, intimidasi, bisa juga berupa imbauan, kawanan dan sebagainya," jelas Refly Harun.

"Dan akhirnya lebih mengerem laju investigasi mereka."

"Itulah sebabnya rekonstruksi ini tidak dibuka untuk umum."

"Dibuat hanya untuk menambah informasi yang barangkali perlu dilengkapi," tambahnya.

Jika dugaannya benar, Refly Harun menyebut Komnas HAM tak akan membuka informasi soal penembakan 6 laskar FPI secara terbuka.

"Artinya kalau skenario ketiga ini yang benar, barangkali nanti ketika selesai melakukan investiasi Komnas HAM mungkin saja, mudah-mudahan keliru saya, tidak akan menyampaikan hasil investigasi secara detail," tandasnya.

Simak videonya KLIK DI SINI

(TribunWow/Elfan/Jayanti)

Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Tahap Akhir Penyelidikan Misteri Tewasnya 6 Laskar FPI oleh Komnas HAM: Kami akan Umumkan.
Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Sumber: TribunWow.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved