Pria Dibacok Hingga Tewas
Polisi tak Percaya Begitu Saja Soal Gangguan Kejiwaan Pelaku Pembacokan di Samarinda
Jajaran kepolisian Polsek Sungai Pinang yang menangani kasus pembacokan terhadap pria paruh baya, La Iroji (61) yang tewas seketika.
Penulis: Mohammad Fairoussaniy |
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA- Jajaran Polsek Sungai Pinang yang menangani kasus pembacokan terhadap pria paruh baya, La Iroji (61) yang tewas seketika, setelah mengalami luka berat di bagian kepala, akan terus memeriksa kondisi pelaku.
Pelaku Juliadi (40) yang diamankan oleh warga sekitar usai membacok korbannya, langsung diamankan jajaran Polsek Sungai Pinang.
Kapolsek Sungai Pinang Kompol Rengga Puspo Saputro melalui Kanit Reskrim Polsek Sungai Pinang Iptu Akhmad Wira menjelaskan bahwa benar ada kejadian pembacokan menggunakan sebuah kapak yang dilakukan di Jalan Karya Baru, RT 09 Kelurahan Sempaja Selatan, Kecamatan Samarinda Utara, Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur.
Baca juga: Gubernur Kaltim Ditanya Jatah Vaksin, Isran Noor: Aku Ini Masih Muda, Umur 36 Tahun jadi Tidak Perlu
Baca juga: Pemberlakuan Rapid Test Antigen, Tengok Reaksi Penumpang di Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan
Baca juga: Walikota Balikpapan Rizal Effendi Beber Alasan Rapid Antigen Belum Berlaku di Jalur Laut
"Tempat Kejadian Perkara (TKP) sendiri yakni kampung buton (masyarakat setempat menyebutnya). Saya jelaskan pelaku sudah kami amankan," ucap Iptu Akhmad Wira, Rabu (6/1/2021).
Kemudian dari hasil keterangan saksi-saksi, pelaku mendatangi korban.
Yang berada di teras rumah, kemudian masuk ke dalam.
"Yang mana korban dalam keadaan sedang sakit, kemudian pelaku masuk ke rumah korban menghantamkan dua kali kampaknya (yang dibawa) ke bagian kepala korban. Kemudian saksi anak korban melihat dan langsung mendorong pelaku berniat menyelamatkan korban. Sampai diamankan warga (pelaku diamankan)," jelas Iptu Akhmad Wira.
Iptu Akhmad Wira menambahkan, saat mendapat laporan dari warga sekitar, jajarannya langsung mengamankan dan melarikan korban ke rumah sakit terdekat.
"Kemudian kami datang amankan pelaku dan korban dilarikan ke rumah sakit untuk dilakukan visum," ucapnya.
Mengulik keterangan warga sekitar, saat disinggung terkait gangguan kejiwaan pelaku, Iptu Akhmad Wira membenarkan keterangan warga sekitar Kampung Buton.
Namun ia tidak begitu saja percaya, penyelidikan akan tetap dilanjutkan.
"Pelaku sendiri menurut keterangan warga memang ada alami gangguan, tapi kami tidak begitu saja percaya dan melakukan penyelidikan serta berkoordinasi dengan pihak terkait yakni pihak rumah sakit (yang menangani pelaku)," tuturnya.
Dia menambahkan bahwa kartu kuning yang dimiliki akan dipastikannya juga.
"Memang ada kartu kuning dimiliki pelaku. Kita akan pastikan apakah pelaku bisa mempertanggungjawabkan perbuatannya di mata hukum," ucapnya.
Saat ditanya mengenai kondisi keluarga pelaku saat kejadian, ia belum dapat memastikan.