Berita Balikpapan Terkini
Harga Sembako di Balikpapan, Selama Pandemi Covid-19, Permintaan Tahu Tempe Turun 10 Persen
Hal tersebut terjadi, seiring dengan turunnya daya beli masyarakat terhadap bahan makanan di Kota Balikpapan pada Jumat (8/1/2021).
Penulis: Heriani AM | Editor: Budi Susilo
"Kalau sekarang sudah tidak seperti 500 itu, paling lebihnya buat makan aja ya kira - kira Rp. 100 ribu lebih," imbuhnya.
Sementara itu, diungkapkan oleh Anwar Sanusi pengusaha pabrik tempe, bahwa ia mengurangi jumlah produksi.
Yang mulanya dalam sehari 50 Kilogram, kini seletah adanya kenaikan harga kedelai ia hanya memproduksi 30 sampai 40 Kilogram saja.
Dengan harga Rp. 15 ribu per 1 kotak berukuran cukup besar.
Dan juga mengurangi ukurannya, semisal dalam dua kilogram dikurangi hanya beberapa ons.
"Tetap membuat tempe, 30 sampai 40 kilogram, gak sampai 50 kilogram," ujarnya saat diwawancarai di tempat jualanya, yang terletak di Gang Buntu, Kelurahan Selili, Kecamatan Samarinda Ilir, Samarinda, Selasa (5/1/2021) malam.
Hal tersebut, diambil mensiasati kenaikan harga kedelai yang melambung dibandingkan sebelumnya.
Ditambah pandemi Covid-19 atau virus corona, beban yang dipikul oleh lelaki yang memiliki dua anak tersebut, kini semakin terasa.
Pasalnya berdasarkan pengakuannya, pelanggan atau orang biasa membeli tempe di tempatnya mengalami penurunan, sehingga pendapatan pun berkurang.
Namun ia enggan menyampaikan penghasilan tersebut secara detail kepada awak media.
"Pendapatan merosot jauh, sejak wabah Corona," pungkasnya.
(Tribunkaltim.co/Heriani)