Surat Rapid Test Palsu di Samarinda

Kasus Surat Rapid Test Palsu, Penumpang Pelabuhan Samarinda Diawasi, Skema Satu Pintu Diberlakukan

Setelah terungkapnya kasus surat rapid test palsu di Kota Samarinda, Kalimantan Timur

Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/MOHAMMAD FAIROUSSANIY
PENGAWASAN KETAT - Pengawasan kawasan Pelabuhan Samarinda, Kalimantan Timur, Jumat (8/1/2021). Setelah terungkapnya kasus surat rapid test palsu di Kota Samarinda, Kalimantan Timur, unsur maritim berkata, terus memperketat pintu masuk dan keluar di kawasan Pelabuhan Samarinda. 

"Semua kami awasi dengan ketat (penumpang dan penjemput). Diawal kami katakan akan memperketat, pelaksanaan di lapangan kami terapkan seusai skema, mencegah hal-hal yang tidak diinginkan terjadi," sebutnya.

Baca juga: NEWS VIDEO Pelaku Pembuat Rapid Test Palsu Dibekuk Polsek KP Samarinda dan Jajaran Terkait

Baca juga: Dewan Pendidikan Balikpapan Minta Seluruh Guru Harus Rapid Test Sebelum Sekolah Tatap Muka

Surat rapid test yang menjadi syarat bagi para penumpang di validasi oleh pihak Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Klas IIA Samarinda.

Sebelum penumpang masuk ke kapal, tentu KSOP untuk keberangkatan maupun kedatangan, selalu koordinasi dengan institusi kemaritiman yang ada untuk pengetatan protokol kesehatan.

"Pihak KKP juga selalu melakukan pemeriksaan kesehatan dan validasi rapid tes, begitu juga untuk kedatangannya," tegas Slamet Isyadi.

Ditambahkannya bahwa unsur maritim di Kota Tepian tak akan memberangkatkan penumpang yang kedapatan membawa rapid test palsu.

"Pasti tidak berangkat dan kami melapor ke Polsek KP Samarinda untuk ditindaklanjuti," imbuhnya.

Waspada Virus Corona Varian Baru

Muncul varian baru Corona, Menristek minta waspadai, fakta bukti penularan di Indonesia belum ada.

Menteri Riset dan Teknologi/ Kepala Badan Riset Nasional (Menristek/BRIN) Bambang Brodjonegoro meminta masyarakat mewaspadai varian baru virus Corona yang ditemukan di Inggris.

Menurutnya, kewaspadaan perlu ditingkatkan untuk mencegah tingginya penularan, akibat varian baru virus covid-19 atau Corona ini.

"Kita harus sangat waspada dengan peningkatan kasus positif dan juga infeksi yang tinggi kita harus menjaga varian ini tdk sampa ikut membuat keadaan makin berat," ujar Bambang yang disiarkan channel Youtube BNPB, Kamis (24/12/2020).

Baca juga: UPDATE Virus Corona di Kutai Barat, Jelang Natal 2020, Pasien Covid-19 Meninggal Dunia 8 Orang

Baca juga: Pendeta GPIB Maranatha Tanjung Selor: Jemaat Harus Kuat, Yakin Pandemi Corona akan Kita Lewati

Baca juga: UPDATE Virus Corona di Balikpapan, BI Beri Hibah Mobil Operasional Vaksinasi Covid-19

Bambang mengungkapkan saat ini belum ada penelitian yang menunjukan varian baru virus Corona ini telah muncul di Indonesia.

"Tetapi saat ini kita simpulkan belum ada bukti yang membuktikan varian ini sudah ada di Indonesia, belum ada bukti," tutur Bambang.

Meski begitu, Bambang meminta seluruh pihak untuk mewaspadai varian baru dari virus Corona ini. Terlebih, menurutnya, fasilitas penelitian molekuler yang dimiliki oleh Indonesia tidak secanggih di Inggris.

Dirinya mengatakan saat ini pemerintah masih mendalami jenis baru varian baru virus Corona ini.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved