Berita Nasional Terkini
Resmi, BPOM Beber Khasiat Vaksin Sinovac, Terbitkan EUA, Efek Samping Dibongkar, Ada Nyeri & Iritasi
Resmi, BPOM beber khasiat vaksin Sinovac, terbitkan EUA, efek samping dibongkar, ada nyeri & iritasi
TRIBUNKALTIM.CO - Badan Pengawas Obat dan Makanan ( BPOM) akhirnya memberi izin penggunaan darurat vaksin Virus Corona, Sinovac.
Dengan demikian, program vaksinasi covid-19 menggunakan vaksin asal China ini bisa dimulai di Indonesia.
Sebelumnya, Majelis Ulama Indonesia ( MUI) juga sudah memberikan label halal pada Sinovac.
Dalam memberikan izin penggunaan darurat, BPOM juga mengacu hasil uji klinis tahap 3 Sinovac di Turki, Brasil dan Bandung.
Diketahui, Presiden Joko Widodo atau Jokowi akan menjadi orang pertama di Indonesia yang disuntik vaksin Sinovac.
Selain memberi izin, BPOM juga membeber efek samping yang ditimbulkan setelah disuntik vaksin asal China ini.
Baca juga: Bikin Emosi, Sinopsis Ikatan Cinta 11 Januari, Amanda Manopo Bongkar Dusta Aldebaran, Streaming RCTI
Baca juga: Kabar Terbaru Pencairan BLT BPJS 2021, Bocoran Menaker untuk Karyawan yang Belum Dapat Subsidi Gaji
Baca juga: Terjawab Cara Cek Penerima Bantuan PKH Jika Login cekbansos.siks.kemensos.go.id Rusak, Kuota 10 Juta
Baca juga: TERBARU, Kemnaker Sebut Pencairan BLT BPJS Capai 98,81 Persen, Nasib Karyawan yang Belum Dapat BSU?
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan ( BPOM) Penny K Lukito mengatakan vaksin Sinovac yang telah diuji coba tahap ketiga di Bandung telah memenuhi standar keamanan yang disyaratkan oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO).
Hal itu disampaikannya dalam konferensi pers pengumuman pemberian izin penggunaan darurat vaksin atau emergency use authorization (EUA) yang digelar Senin (11/1/2021).
"Pertama, hasil evaluasi terhadap data dukung keamanan yang diperoleh dari studi klinis fase ketiga di Indonesia, Brazil dan Turki secara keseluruhan aman dengan kejadian efek samping ringan hingga sedang," ujar Penny dalam konferensi pers secara virtual itu.
Efek samping yang dimaksud antara lain nyeri, iritasi dan pembengkakan yang tidak bahaya dan dapat pulih kembali keesokan harinya.
Kedua, berdasarkan hasil evaluasi khasiat, vaksin Sinovac sudah mampu membentuk antibodi di dalam tubuh.
Penny menjelaskan, antibodi yang ada sudah dilihat dan mampu membunuh serta menetralkam virus SARS-CoV-2 di dalam tubuh.
Ketiga, dari sisi efikasi vaksin, telah diperoleh persentase sebesar 65,3 persen.
"Sesuai persyaratan WHO di mana efikasi minimal sebesar 50 persen.
Angka efikasi 65,3 persen ini menunjukkan harapan bahwa vaksin Sinovac mamou menurunkan kejadian infeksi hingga 65,3 persen," ucap Penny.
Diberitakan sebelumnya, pemerintah berencana memulai vaksinasi covid-19 pada pekan ini.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebutkan, vaksinasi akan digelar mulai Rabu (13/1/2021).
Rencananya, vaksin covid-19 pertama di Indonsia akan disuntikkan ke Presiden Joko Widodo.
"Mengenai vaksinasi, Insya Allah, Bapak, Ibu, kita akan mulai di hari Rabu dan akan dimulai oleh Bapak Presiden," kata Budi dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Senin (11/1/2021).
Baca juga: Jadwal Pencairan Subsidi Gaji Rp 1,2 Juta, Kabar BLT BPJS Ketenagakerjaan 2021, BSU Dilanjutkan?
Budi mengatakan, Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah mengeluarkan kabar baik mengenai kehalalan vaksin.
Kemudian BPOM juga akan menyampaikan kabar baik tentang izin penggunaan darurat vaksin atau emergency use authorization.
Budi memastikan, vaksinasi baru akan dimulai setelah BPOM menerbitkan EUA.
"Pemerintah tidak akan mendahului persetujuan dari BPOM karena BPOM adalah badan independen yang secara scientific berhak untuk menentukan apakah vaksin ini layak atau tidak," ujar Budi.
"Jadi sama sekali kita tidak akan melakukan vaksinasi sebelum memang approval dari BPOM itu keluar," tuturnya.
Artis Juga Divaksin
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi orang pertama mendapatkan suntikan vaksin Virus Corona tahap pertama di Indonesia.
Namun suntikan vaksin Virus Corona tetap akan menunggu keluarnya izin darurat atau emergency use authorization atau EUA dari Badan Pengawas Obat dan Makanan atau BPOM.
Targetnya, izin ini akan keluar sebelum program vaksinasi perdana dilakukan pada tanggal 13 Januari nanti.
Baca juga: Kode Redeem Free Fire 11 Januari 2021, One Punch Man: Fist Skin Mighty Fist dan Emote Obliteration
Dalam tahap perdana, Juru Bicara Satgas covid-19 Prof Wiku Adisasmito, menyebutkan bahwa ada tiga kelompok besar yang akan mendapatkan vaksinasi vaksin Virus Corona.
Kelompok pertama adalah pejabat publik pusat dan daerah.
Kelompok dua, pengurus asosiasi profesi, tenaga kesehatan, dan pimpinan kunci dari institusi kesehatan di daerah.
“Dan kelompok tiga, yaitu tokoh agama di daerah," tutur Wiku di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (7/1/2021).
Penyuntikan perdana terhadap pejabat negara, tokoh publik hingga tenaga kesehatan adalah komitmen pemerintah dalam menyediakan vaksin corona yang aman dan berkhasiat bagi masyarakat.
Wiku mengatakan, hal ini juga akan menjadi momen untuk mengajak masyarakat untuk tidak ragu divaksinasi corona atau covid-19.
“Dengan begitu, selanjutnya akan dilaksanakan secara menyeluruh kepada seluruh masyarakat secara bertahap," ujar Wiku.
Dari dokumen Kementerian Kesehatan, ada tiga kelompok yang akan menerima vaksinasi vaksin corona perdana periode 13 sampai 15 Januari 2021:
Vaksinasi vaksin corona perdana yang ditergetkan akan dilakukan tanggal 13 Januari:
Kelompok 1 yang akan mendapatkan vaksin corona adalah:
Pejabat publik yang mendapat vaksinasi corona adalah
Presiden Jokowi, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Mendiknas Nadiem Makarim, Panglima TNI, Kapolri, Ketua Satgas covid-19, Kepala BPOM.
Kelompok 2 adalah pengurus asosiasi profesi dan key opinion leader di bidang kesehatan.
Baca juga: LIVE Spekta Show Indonesian Idol Malam Ini, Cara Vote dan Tiga Kontestan Vote Terendah Pekan Lalu
Mereka adalah Ketua IDI Daeng M Faqih, Ketua PPNI Harif Fafilah, Ketua PP IBI Emi Nurjasmi, ahli vaksin milenial Dirgayuza Rambe, Ketua Muhammadiyah covid-19 Command Center Agus Syamsudin, Ketua Satgas NU Peduli covid-19 M. Makky Zamzam, Najwa Shihab, Dokter Tirta, Bunga Citra Lestari, Raffi Ahmad
Kelompok 3 (tokoh agama): Ketua PBNU Marsyudi Syuhud, perwakilan Muhammadiyah, Sekjen MUI Amirsyah Tambunan, Ustaz Das'ad Latif, perwakilan organisasi Kristen, Katolik, Hindu, Buddha penerima Vaksin
Dalam program vaksinasi vaksin corona pada tanggal 14 dan 15 Januari: Sasaran dalam program vaksinasi adalah pejabat publik daerah, yakni gubernur, kepala dinas kesehatan, Sekda,Pangdam, Kapolda dan Dirut RSUD Rujukan covid-19.
Baca juga: UPDATE Jadwal Pencairan BLT BPJS Ketenagakerjaan, Apa Subsidi Gaji / BSU Rp 1,2 Juta Diperpanjang?
Kemudian berikutnya adalah pengurus Asosiasi Profesi Tenaga Kesehatan dan Key Opinion Leader Kesehatan Daerah.
Kemudian sasaran berikutnya tokoh agama daerah yakni perwakilan Nahdatul Utama, Perwakilan Muhammadiyah, Perwakilan Organisasi Kristen, Khatolik, Budha.
(*)
Artikel ini telah tayang dengan judul "BPOM: Vaksin Sinovac Aman, Berkhasiat, Mampu Turunkan Kejadian Infeksi", Klik untuk baca: https://nasional.kompas.com/read/2021/01/11/16041321/bpom-vaksin-sinovac-aman-berkhasiat-mampu-turunkan-kejadian-infeksi?page=all#page2.