Virus Corona di Kutim
Tak Dapat Jatah Vaksin Sinovac pada Tahap Pertama, Penundaan Vaksinasi di Kutim Ubah Jadwal Kegiatan
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) dr Bahrani Hasanal mengatakan, jika Kutim tidak mendapatkan jatah vaksin sinovac tahap p
TRIBUNKALTIM.CO,SANGATTA- Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) dr Bahrani Hasanal mengatakan, jika Kutim tidak mendapatkan jatah vaksin sinovac tahap pertama pada Januari 2021 ini.
"Untuk pendistribusian ke Kutim dan 7 daerah lainnya di Kaltim ditunda hingga bulan Februari 2021 mendatang," ucap dr Bahrani Hasanal, Rabu (13/01/2021).
Sebab penyuntikan vaksin covid-19 di Kalimantan Timur diprioritaskan pada dua daerah, yakni Samarinda dan Kutai Kartanegara.
Baca juga: UPDATE Virus Corona di Balikpapan, Rencana Pembatasan Kegiatan, Walikota Rizal Effendi Beri Bocoran
Baca juga: Tuntut Gratiskan UKT, Hari Ini Aliansi Mahasiswa Unmul Akan Gelar Aksi Kepung Gedung Rektorat
Baca juga: Puluhan Mahasiswa Unmul Gelar Aksi di Depan Rektorat, Tuntut Digratiskan UKT
Bahrani Hasanal menyampaikan hingga kini ia belum mendapatkan penjelasan dari Kementerian Kesehatan terkait apa alasan penundaan pendistribusian vaksin covid-19 ke wilayahnya.
"Untuk itu kita akan menanyakan apa alasannya, hanya Kota Samarinda dan Kutai Kartanegara yang dapat," tuturnya
Dengan penundaan vaksin covid-19 ini, tentu akan mengubah jadwal kegiatan vaksinasi di kabupaten ini.
"Ini masih akan kami tanyakan, yang jelas penundaan pendistribusian vaksin ini juga akan mengubah jadwal kegiatan vaksin di Kutim," kata dr Bahrani Hasanal.
Sebelumnya, jumlah vaksin dan jadwal telah dirancang, namun terjadi penundaan ini yang masih belum diketahui jelas alasannya.
dr Bahrani Hasanal menambahkan sesuai rencana awal, seharusnya kegiatan vaksinasi covid-19 sudah dilakukan hari ini, Rabu (13/1/2021) serentak seluruh Indonesia.
Tetapi ada hal yang akhirnya membuat kegiatan vaksinasi di Kutim ditunda hingga bulan depan.
Vaksin Sinovac Batal Dibagikan ke Bontang

Tak hanya wilayah Kutai Timur, Kota Bontang juga mengalami pembatalan distribusi untuk vaksin sinovac pada tahap pertama ini.
Informasi pembatalan distribusi vaksinasi atas kebijakan Pemprov Kaltim jadi kabar buruk di sejumlah daerah, khususnya di Bontang.
Wakil Walikota Bontang, Basri Rase menyayangkan atas kebijakan tersebut.
Meski tak mengetahui alasannya, namun kata Basri, Kota Bontang mestinya jadi prioritas.
Apalagi diketahui di sini banyak aktivitas industri, jika kurang diperhatikan bisa berdampak pada pendapatan devisa negara.
Maski sebenarnya vaksinisasi tahap pertama ini hanya untuk Tenaga kesehatan (Nakes), tetapi hal itu memiliki pengaruh.
"Iya memang untuk nakes. Tetapi kalau semisalnya, kasus melonjak, banyak karyawan yang terjangkit. Saat ditangani nakes juga ikut terpapar. Otomatis akan kewalahan. Nah pasti berdampak banyak ke perusahaan. Bisa-bisa nanti berpengaruh pada produksi," ujar Basri Rase saat dikonfirmasi, Rabu (13/01/2021).
Selain itu, ia juga menyoal kuota vaksi yang angkanya terlalu sedikit.
Menurutnya, perlu ada jatah juga untuk karyawan dan pegawai di lingkup pemerintahan.
Distribusi vaksin di tahap kedua, ia berharap agar kuota vaksin sinovac bisa lebih banyak lagi.
"Iya harus ditambah, masa cuman 1.600. Itu cuman cukup untuk 800 orang. Harus dibanyakin lagi," ucapnya.
Terpisah, Sekretaris Daerah (Sekda) Aji Erlynawati mengemukakan, pembatalan distribusi vaksin lantaran Pemprov Kaltim memprioritaskan untuk Kutai Kartanegar dan Samarinda.
Alasannya karena di sana lebih banyak orang yang terpapar Virus Corona ( covid-19 ).
"Itu otoritas Pemprov Kaltim. Kalau alasannya sih, katanya sengaja diprioritaskan dulu yang di sana karena kasusnya lebih banyak," tuturnya.
(TribunKaltim.co/Dini Anggita)