Berita Samarinda Terkini

Kronologi Pria di Samarinda Ditemukan Tewas Tergantung, Tinggalkan Pesan pada Dinding Kamar

Pria paruh baya berusia 52 tahun ditemukan tewas tergantung di dalam sebuah rumah, tepat di ruang kamarnya, Rabu 13 Januari 2021

Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/MOHAMMAD FAIROUSSANIY
DIDUGA BUNUH DIRI - Kali ini polisi masih memeriksa kematian seorang pria paruh baya berusia 52 tahun, apakah ads indikasi tindak pidana atau murni bunuh diri. Sementara, polisi menduga pria tersebut meregang nyawa dan tewas karena gantung diri. TRIBUNKALTIM.CO/MOHAMMAD FAIROUSSANIY 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Pria paruh baya berusia 52 tahun ditemukan tewas tergantung di dalam sebuah rumah, tepat di ruang kamarnya, Rabu 13 Januari 2021.

Persisnya di kawasan Jalan Mulawarman RT 7, Kelurahan Karang Mumus, Kecamatan Samarinda Kota, Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur sekitar pukul 12.30 WITA.

Saat dikonfirmasi TribunKaltim.co, Ketua RT 7, Aspiani menjelaskan berdasarkan keterangan dari salah seorang warganya.

Jika sekitar pukul 10.00 WITA, kakak almarhum tersebut mengetok pintu, tetapi tak kunjung mendapat respon.

Baca juga: NEWS VIDEO Anak Tewas Diracun Suami yang Juga Coba Bunuh Diri, Istri Malah Asyik Tiktokan

Baca juga: Pria Diduga Bunuh Diri di Samarinda, Kesaksian dari Ketua RT 77, Dikenal Sudah Lama Menghuni

Baca juga: Nekat Bunuh Diri Depan Istri dan Bosnya, Berawal Saat Ditagih Utang

Baca juga: Wartawan Ditemukan Tewas, Sempat Ingin Curhat ke Istrinya Sebelum Bunuh Diri di Dapur

"Kakaknya datang, ketok pintu tetapi tidak dibukakan, kalau biasanya pasti langsung dibuka," ujarnya, Rabu (13/12/2021).

Lantara tak ada respon sang kakak korban dan dua orang anggota keluarga lainnya, berusaha mendobrak pintu rumah bertingkat dua, yang terbuat dari bahan kayu tersebut.

Saat masuk dan mengecek sekitar hingga ke kamar, saat itu kakaknya melihat adiknya tergantung dengan seutas tali.

Baca juga: VIRAL! Panjat Tower Mau Bunuh Diri, Bocah 2 Tahun Bujuk Ayahnya Pakai Toa: Turun, Teteh Sayang Ayah

Baca juga: Diduga Stres Karena Pandemi Covid-19, 59 Orang di Jepang Bunuh Diri Setiap Hari

Baca juga: NEWS VIDEO Anak Tewas Diracun Suami yang Juga Coba Bunuh Diri, Istri Malah Asyik Tiktokan

"Kemudian berusaha untuk menurunkannya korban, untuk mengecek apakah masih bernafas atau tidak," terang Aspiani.

Usaha sang kakak dan pihak keluarga, untuk menyelamatkan nyawa sang adik membaringkan ke lantai dan mengecek tubuh, nadi serta nafas korban.

"Ternyata, sudah meninggal dunia. Barulah saya langsung menelpon ke pihak kepolisian terkait kejadian ini, tetapi jenazahnya sudah langsung dibawa ke rumah sakit oleh keluarganya," sebut Ketua RT.

Ditambahkan Aspiani, korban tinggal seorang diri.

Sebelumnya, tinggal bersama orang tuanya serta pembantu.

Baca juga: Anak-anak Jadi Yatim Piatu Seketika Usai Ayah Habisi Ibu Lalu Bunuh Diri, Warga Geger, Ini Sebabnya

Baca juga: Heboh Pasien Covid-19 Diduga Bunuh Diri, Kapolresta Balikpapan: Sempat Mengamuk dan Minta Pulang

Karena orang tuanya ini sudah tua, makanya dibawa kakaknya yang lain untuk dirawat.

"Kalau kesehariannya dia tidak bekerja dan biasa dibantu sama kakaknya," imbuhnya.

Terkahir bertemu, Aspiani berkata melihat korban pada Selasa (12/1/2021) malam lalu. 

"Tadi malam saya selisih saja di jalan, dia mau arah pulang, dan saya juga," tutupnya.

Polisi Mendapat Laporan dari Warga

Terpisah, Kapolsek Samarinda Kota, AKP Aldy Harjasatya mengatakan mendapat informasi awal dari masyarakat, jika ada seseorang yang diduga gantung diri.

Atas informasi itulah, pihaknya bersama dengan anggota langsung menuju Tempat Kejadian Perkara (TKP).

"Saat kami mendapatkan informasi, saya sama anggota langsung menuju TKP dan ternyata benar. Kemudian kami bersama dengan Inafis Polresta Samarinda, langsung melakukan olah TKP dan memasang garis polisi di sekitar korban ditemukan tergantung," jelas AKP Aldy Harjasatya.

DIDUGA BUNUH DIRI - Kali ini polisi masih memeriksa kematian seorang pria paruh baya berusia 52 tahun, apakah ads indikasi tindak pidana atau murni bunuh diri. Sementara, polisi menduga pria tersebut meregang nyawa dan tewas karena gantung diri.
DIDUGA BUNUH DIRI - Kali ini polisi masih memeriksa kematian seorang pria paruh baya berusia 52 tahun, apakah ads indikasi tindak pidana atau murni bunuh diri. Sementara, polisi menduga pria tersebut meregang nyawa dan tewas karena gantung diri. (TRIBUNKALTIM.CO/MOHAMMAD FAIROUSSANIY)

Hal yang mencengangkan pihaknya, terdapat tulisan spidol di dinding yang diduga ditulis oleh pria paruh baya ini sebelum melakukan aksi nekat. 

"Kami masih dalami soal dugaannya, dan masih akan dilakukan visum, apakah ada indikasi tindak pidana atau murni bunuh diri," sebut AKP Aldy Harjasatya.

Baca juga: Dua Bulan Suaminya tak Pulang, Wanita Hamil di Jakarta Ini Depresi dan Coba Bunuh Diri

Baca juga: Penutupan Dolly dan Bom Bunuh Diri Warnai 10 Tahun Kepemimpinan Risma, Ada juga yang Membahagiakan

AKP Aldy Harjasatya juga belum memintai keterangan dari pihak keluarga, karena jenazah langsung dibawa ke rumah sakit dan akan dilakukan visum.

Saat disinggung berapa lama korban telah meninggal dunia, pihaknya memperkirakan peristiwa nekat ini baru saja terjadi.

"Sekitar 6 jam, karena kalau dilihat jenazahnya ini belum mengeluarkan bau," tutup AKP Aldy Harjasatya.

Kontak bantuan

Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.

Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup.

Anda tidak sendiri.

Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.

Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia berikut ini: https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/

( Tribunkaltim.co/Mohammad Fairoussaniy )

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved