Syekh Ali Jaber Meninggal
Mengenang Perjuangan Syekh Ali Jaber, Membina Tuna Netra agar Jadi Muazzin, Qori, hingga Imam Shalat
Syekh Ali Jaber, ulama sekaligus pendakwah asal Madinah, Arab Saudi, yang berkewarganegaraan Indonesia meninggal dunia di Rumah Sakit Yarsi Jakarta
Meski pada awalnya apa yang ia jalani adalah keinginan sang ayah, lama-kelamaan ia menyadari itu sebagai kebutuhannya sendiri.
Tidak mengherankan, di usianya yang masih terbilang belia, sebelas tahun, ia telah hafal 30 juz AlQuran.
Sejak itu pula Syaikh Ali memulai berdakwah mengajarkan ayat-ayat Allah SWT di masjid tersebut, kemudian belanjut ke masjid lainnya.
Selama di Madinah, ia juga aktif sebagai guru tahfizh AlQuran di Masjid Nabawi dan menjadi imam shalat di salah satu masjid kota Madinah.
Dilansir melalui kanal YouTube Data Fakta, berikut ini fakta lebih jauh mengenai sosok sebenarnya serta bagaimana sepak terjang Syekh Ali Jaber di Indonesia.
Hafal AlQuran Sejak Kecil
Sejak kecil Syekh Ali Jaber telah tekun dalam membaca AlQuran.
Ayahnya mendidik dengan keras dalam mengajarkan agama Islam terutama menghafal AlQuran.
Bahkan ayah Syekh Ali Jaber tak segan-segan untuk memukulnya bila tak menjalankan ibadah.
Sehingga tak heran jika di usia yang masih belia yaitu 11 tahun, Syekh Ali Jaber telah hafal AlQuran.
Syekh Ali Jaber mulai masuk sekolah dasar Ibtidaiyah pada 1989.
Setelah tamat, Syekh Ali Jaber melanjutkan ke sekolah menengah yakni Madrasah Tsanawiyah dan Aliyah (995-1997).
Di Madinah, keluarga Syekh Ali Jaber memiliki masjid besar yang digunakan orang tuanya untuk menyebarkan syiar Islam.
Sebagai anak pertama dari 12 bersaudara, Syekh Ali Jaber dituntut oleh keluarga besarnya untuk meneruskan perjuangan ayahnya dalam menyiarkan agama Islam.
Setelah tamat di sekolah menengah, Syekh Ali Jaber kemudian mendalami kajian AlQuran di Masjid Nabawi.