Sriwijaya Air Hilang Kontak

TERKUAK Keanehan Data Penumpang Sriwijaya SJ 182, 1 Nama di Manifes Tak Ada di Pesawat, Ini Faktanya

Satu Nama di dalam manifes pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu Sabtu (9/1/2021) lalu menjadi sorotan.

Editor: Doan Pardede
KOMPAS.COM
SRIWIJAYA AIR JATUH - Petugas gabungan membawa bagian pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta - Pontianak yang jatuh di perairan Pulau Seribu di Dermaga JICT 2, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Minggu (10/1/2021). Temuan bagian pesawat selanjutnya akan diperiksa oleh Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) sedangkan potongan tubuh korban diserahkan kepada DVI Polri untuk identifikasi lebih lanjut.(KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG) 

TRIBUNKALTIM.CO - Satu Nama di dalam manifes pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu Sabtu (9/1/2021) lalu menjadi sorotan. 

Seorang warga Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT) bernama Sarah Beatrice Alomau (19) menemukan keanehan pada manifes penumpang pesawat Sriwijaya Air SJ182 yang mengalami kecelakaan dan tenggelam di perairan Kepulauan Seribu Sabtu (9/1/2021) lalu.

Richard Riwoe, pengacara Sarah Beatrice Alomau (19) mempertanyakan bagaimana KTP milik kliennya bisa digunakan orang lain untuk naik pesawat Sriwijaya Air SJ 182.

Sebelumnya diketahui, Sarah yang berdomisili di Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT) ini, terkejut saat mengetahui namanya masuk dalam data manifest penumpang pesawat yang jatuh di Kepulauan Seribu, Sabtu (9/1/2021) lalu.

Baca juga: SEMPAT KHAWATIR, Kisah Ajie Evakuasi Korban Sriwijaya Air di Dasar Laut: Seperti Masuk ke Dunia Lain

Baca juga: Terjawab Penyebab Jatuhnya Sriwijaya Air SJ 182 Mulai Terkuak, KNKT Urai Bukti Bukan Kerusakan Mesin

Baca juga: NEWS VIDEO Beredar Sepucuk Surat Pilot Sriwijaya Air atas Nama Captain Afwan, Kembali Ingatkan Salat

Baca juga: Permintaan Khusus Pramugari Sriwijaya Air Sebelum Tugas Terakhir Kali, Minta Rumahnya Dibersihkan

Kemudian Sarah melakukan penelusuran terkati hal tersebut.

Hasilnya, ternyata teman kos sekaligus rekan kerja Sarah yang berada di Tangerang bernama Selvin Daro, menggunakan KTP-nya untuk pergi ke Pontianak, Kalimantan Barat.

Oleh karena itu, Richard mempertanyakan prosedur kemanan yang membuat Selvin bisa masuk ke bandara dan naik ke pesawat.

“Ada CCTV semestinya ini bisa dicek kembali, dan mestinya untuk persyaratan terbang harus menunjukkan KTP asli."

"Apalagi juga ada persyaratan terbang rapid antigen. Kenapa ini bisa lolos terbang?” ujar Richard saat dihubungi, Selasa (12/1/2021).

Richard menegaskan, KTP asli dan semua identitas masih ada di tangan Sarah.

Richard memastikan bahwa selama bergaul dengan Selvin, Sarah tidak pernah meminjamkan identitasnya.

”Pertanyaannya, Selvin Daro ini pakai apa. Kalau pakai fotokopi atau foto dalam handphone, apa sesuai aturan?" kata Richard.

Baca juga: Terjawab IPW Bocorkan Dibalik Alasan Jokowi Pilih Calon Kapolri Listyo Sigit, Dikawal Sampai Akhir

Baca juga: Profil Umi Nadia Istri Syekh Ali Jaber dan Kisah Pengorbanan Sang Ulama untuk Ibu Al Hasan Ali Jaber

Sarah yang kebingungan melihat namanya ada di daftar penumpang Sriwijaya Air SJ 182 juga menghubungi sejumlah saudaranya yang tergabung dalam perkumpulan keluarga Alor dan NTT di Jabodetabek.

Wakil Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Forum Komunikasi Masyarakat (FKM) Flobamora (NTT) Jabodetabek, Fridrik Makanlehi mengatakan, dia telah berkomunikasi langsung dengan Sarah dan menanyakan secara detail terkait hal itu.

"Adik kami Sarah ini kaget setelah pulang kantor dan melihat di televisi kalau namanya ada dalam manifes pesawat. Menurut Sarah, tanda pengenalnya diduga dipakai oleh seorang rekan kerjanya bernama Selvin Daro dari Kabupaten Ende untuk berangkat ke Pontianak," kata Fridrik.

“Sekali lagi saya tegaskan bahwa adik Sarah Beatrice Alomau yang disebutkan dalam kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 masih hidup dan tidak ikut dalam penerbangan tersebut. Kini, Ia berdomisili di Tangerang,” kata Fridrik.

Terkait dugaan penggunaan KTP palsu tersebut, Senior Manager Corporate Communication Sriwijaya Air, Theodora Erika mengaku belum bisa memberikan pernyataan.

"Nanti pasti ditanggapi secara resmi ya," kata Theodora melalui pesan WhatsApp.

Baca juga: Terjawab, Ribka Tjiptaning yang Tolak Vaksin Ternyata Dokter, Dimarahi Hasto, PDIP Tak Tinggal Diam

Baca juga: LENGKAP Profil atau Biodata Komjen Listyo Sigit Prabowo, Calon Kapolri yang Sempat Kapolda Banten

Pulang Melayat

Tim DVI Polri pada Rabu (13/1/2021) sore kebali mengidentivikasi dua orang penumpang Sriwijaya Air SJ 182.

Keduanya adalah Indah Halimah Putri (26) dan Agus Minarni (47).

Dalam penerbangan Sriwijaya Air SJ-182 yang dipiloti Kapten Afwan Zamzami, Indah menjadi penumpang bersama suaminya Rizki Wahyudi (27), anaknya Arkana Nadhif (7 bulan), ibu mertua Rosi Wahyuni dan keponakan Nabila Anjani.

Kabid Topol Pusinafis Bareskrim Polri Ko­mbes Sriyanto mengatakan korban pertama atas nama Indah Halimah Putri yang berusia 26 tahun teridentifikasi dari sidik jari jempol kiri.

"Korban beralamat di Desa Sungai Pinang II, Kecamatan Sungai Pinang, Provinsi Sulawesi Selatan, kode pos 3066," kata Sriyanto di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (13/1/2021).

Korban kedua, Agus Minarni (47) yang dalam manifes penumpang Sriwijaya Air SJ-182 berada di nomor urut 52 tercatat warga Provinsi Kalimantan Barat.

Almarhum tercatat sebagai warga di Dusun Sukadamai, RT 05/RW 02, Kecamatan Mempawah Hilir, Kabupaten Mempawah. Jenazahnya teridentifikasi dari sidik jari jempol kanan.

"Pekerjaan pegawai negeri Sipil atau PNS, status pernikahan kawin. Setelah kita bandingkan dengan sidik jari di e-KTP, jempol kanan tersebut identik 12 titik persamaan," ujarnya.

Dengan begitu sampai saat ini total korban Sriwijaya Air SJ-182 yang teridentifikasi hingga Rabu (13/1/2021) pukul 17.00 WIB sebanyak enam orang.

Karopenmas Polri Brigjen Rusdi Hartono menuturkan proses identifikasi DVI lewat pencocokan data antemortem dengan posmortem terus berjalan.

Data antemortem (sebelum kematian) didapat dari pihak keluarga korban, sementara posmortem (setelah kematian) dari jenazah korban yang dievakuasi.

Tiga parameter dalam proses DVI untuk identifikasi jenazah korban bencana alam dan kecelakaan menggunakan sidik jari, riwayat medis pemeriksaan gigi, dan DNA.

"Sampai jam 17.00 WIB Tim DVI telah menerima 112 sampel DNA. 137, kantong jenazah dan 35 kantong properti (barang pribadi korban)," tutur Rusdi.

Agus Minarni dan Suami Pulang Melayat

Berdasarkan informasi, Agus Minarni terbang bersama suaminya Muhammad Nur Kholifatul Amin di pesawat Sriwijaya SJ-182. Mereka tercatat di nomor 52 dan 51.

Agus Minarni tercatat sebagai guru SMAN 1 Mempawah dibenarkan Kepala SMAN 1 Mempawah, Musa Alamsyah.

"Memang data awal yang kita temui bahwa nama tersebut memang Agus Minarni, guru Pendidikan Agama Islam di SMAN 1 Mempawah," ujar Musa Alamsyah saat Tribun Pontianak konfirmasi pada Sabtu (9/1/2021).

Tujuan Agus Minarni ke pulau Jawa adalah pergi melayat mertuanya yang meninggal.

"Kemarin pas liburan akhir tahun, mertuanya meninggal dunia. Jadi Agus Minarni ke Jawa untuk ngelayat, dan sekarang rencananya mau pulang ke Mempawah."

"Tapi terdengar isu bahwa pesawat yang dinaikinya mengalami kecelakaan," sambung Musa.

Musa mendoakan Agus Minarni mendapat keselamatan. "Kita berdoa saja, semoga Agus Minarni dan suaminya diberikan keselamatan," ucap dia.

Sementara Muhammad Nur Kholif merupakan ASN di bawah naungan Dinas Pendidikan, Pemuda, Olahraga dan Pariwisata, Kabupaten Mempawah.

"Beliau adalah Pamong Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) nonformal, yaitu untuk menangani sekolah paket, dan sebagainya, yang masih dibawah naungan Disdikporapar Kabupaten Mempawah," kata Kepala Disdikporapar Kabupaten Mempawah, El Zuratnam.

“Sedangkan istrinya Agus Minarni merupakan ASN yang bertugas sebagai guru agama di SMAN 1 Mempawah Hilir. Leading sektornya Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Barat,” sambungnya lagi.

El Zuratnam berharap semoga Muhammad Nur Kholif dan Agus Minarni bisa ditemukan dalam keadaan selamat.

"Semoga keluarga kuat dan sabar menghadapi ujian ini, doa terbaik juga yang kita panjatkan," ucap dia.

Kodim 1201/Mph menjelaskan, keluarga membenarkan suami istri itu ada di pesawat Sriwijaya Air SJ-182.

"Penuturan keluarga, kerabat mereka betul berada di pesawat itu," ungkap Dandim Mempawah-Landak, Letkol Inf Dwi Agung Prihanto saat dikonfirmasi.

Dua warga Kabupaten Mempawah yang berada dalam pesawat Sriwijaya dari Jakarta menuju Pontianak, masing-masing Muhammad Nur Kholifatul Amin dan istrinya Agus Minarni.

"Suaminya ustaz di Pondok Pesantren Sengkubang, sedangkan istrinya guru di SMA Negeri 1 Mempawah," tambah Dwi Agung.(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul 2 Korban Sriwijaya Air SJ-182 Baru Teridentifikasi Bawa Keluarga, Ada yang Baru Pulang Melayat dan di Kompas.com dengan judul KTP Sarah Digunakan Teman Kos Naik Sriwijaya Air, Kuasa Hukum: Kenapa Bisa Lolos Terbang?

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved