Sriwijaya Air Hilang Kontak
SEMPAT KHAWATIR, Kisah Ajie Evakuasi Korban Sriwijaya Air di Dasar Laut: Seperti Masuk ke Dunia Lain
Bak memasuki dunia lain, Ajie Panangian mengaku ada rasa khawatir saat menyelam mencari jasad korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182
TRIBUNKALTIM.CO - Inilah kisah Ajie Panangian, salah satu penyelam yang turut mengevakuasi korban Sriwijaya Air.
Bak memasuki dunia lain, Ajie Panangian mengaku ada rasa khawatir saat menyelam mencari jasad korban jatuhnya pesawat.
Terlebih kini Ajie Panangian kembali tergabung dalam relawan guna mencari jasad korban Sriwijaya Air SJ-182.
Pasrah kepada Tuhan, itulah yang selalu dilakukan Ajie tatkala ikut terjun menyelam lautan untuk mencari korban Sriwijaya Air.
Baca juga: Terjawab Penyebab Jatuhnya Sriwijaya Air SJ 182 Mulai Terkuak, KNKT Urai Bukti Bukan Kerusakan Mesin
Baca juga: NEWS VIDEO Beredar Sepucuk Surat Pilot Sriwijaya Air atas Nama Captain Afwan, Kembali Ingatkan Salat
Baca juga: Permintaan Khusus Pramugari Sriwijaya Air Sebelum Tugas Terakhir Kali, Minta Rumahnya Dibersihkan
Baca juga: NEWS VIDEO Bantu Pulihkan Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182, Kemensos Bangun Posko Trauma Healing
Diakui Ajie Panangian, sudah hampir 12 tahun ia tergabung dalam relawan Persatuan Olahraga Selam Seluruh Indonesia (POSSI) dan sempat dilibatkan dalam sejulah misi SAR.

Mulai dari evakuasi kapal feri KM Lestari di perairan Selayar, kecelakaan pesawat Lion Air JT610 di perairan Tanjung Karawang, hingga yang terbaru, kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ-182 di perairan Kepulauan Seribu.
Ajie masih ingat beberapa hal yang ditemuinya saat melakukan evakuasi bawah air, terutama saat peristiwa tenggelamnya KM Lestari Maju.
Baca juga: KABAR GEMBIRA! Selain BSU/BLT BPJS, Inilah Daftar 6 Program Bantuan yang Masih Diberikan pada 2021
Baca juga: Kode Redeem Free Fire 11 Januari 2021, One Punch Man: Fist Skin Mighty Fist dan Emote Obliteration
Juli 2018 lalu, saat peristiwa tenggelamnya kapal tersebut, Ajie ditugaskan menyelam.
Secara spesifik, tugas yang mesti diemban Ajie kala itu ialah mengevakuasi uang negara sejumlah Rp 30 miliar.