Sriwijaya Air Hilang Kontak
Kebanyakan Sudah Tak Utuh, Terungkap Cara Petugas Identifikasi Jenazah Korban Sriwijaya Air SJ 182
Saat ini, tim Identifikasi Korban Bencana Nasional (DVI) sudah menerima 155 kantong jenazah korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air.
Tim DVI masih kurang data DNA keluarga untuk tiga korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ 182.
Saat ini sudah 134 sampel DNA yang diterima oleh Tim DVI RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.
Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Rusdi Hartono mengatakan, saat ini ada 134 sampel DNA untuk 59 korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ 182.
Sehingga masih ada tiga korban lagi yang membutuhkan sampel DNA keluarga, agar genap menjadi 62 korban seperti yang ada pada data manifes penerbangan.
"Masih kami tunggu, mudah-mudahan tidak lama lagi genap 62 korban kami punya sampel DNA-nya," terang Rusdi Hartono di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (14/1/2021).
Sementara, saat ini Tim DVI telah memiliki 139 kantong berisi bagian tubuh korban penerbangan Jakarta-Pontianak itu.
Selain itu, Tim DVI juga telah terima 46 kantong properti yang diduga milik korban yang ikut dalam penerbangan tersebut.
Rusdi memastikan saat ini proses rekonsiliasi atau pencocokan antara DNA korban dan DNA keluarga korban masih berlangsung.
Ia berjanji akan terus melakukan proses identifikasi sampai tidak mendapatkan lagi kantong jenazah dari tim pencarian.
"Tim akan bekerja sampai body part tidak dikirimkan lagi oleh tim pencari."
"Kami akan bekerja optimal dan beri kepastian pada keluarga," janjinya.
Sementara, Tim DVI Polri kembali berhasil mengidentifikasi enam jenazah korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ 182.
Total sudah 12 jenazah teridentifikasi.
Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Rusdi Hartono mengatakan, keenam jenazah yang berhasil teridentifikasi itu dicocokkan melalui sidik jari dan DNA korban dengan DNA keluarga.
Keenam korban itu ialah Pipit Piyono, Ricko, Supianto-Dania, Yohanes Suherdi, Ihsan Adhlan Hakim, dan Mia Tresetyani.