Berita Paser Terkini
Pengusaha Kerupuk Kelor Mengeluh ke Pemerintah, Pelaku UMKM Tidak Diperhatikan Pemkab Paser
Salah satu pemilik Usaha Kecil Menengah ( UMKM ) di Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur keluhkan perhatian dari pemerintah.
Penulis: Syaifullah Ibrahim | Editor: Budi Susilo
Meski belum bisa maksimal memproduksi karena terkendala pengeringan, namun dari sisi pemasaran, kerupuk tersebut sudah merambah ke beberapa daerah.
"Sudah pernah dipasarkan keluar daerah seperti Jawa Tengah dan Banjarmasin, mereka senang dan bahkan pesan kembali tapi belum bisa layani kembali karena sementara ini vakum, ya ada beberapa kendala," tutupnya.
Harapannya, kerupuk kelor itu merupakan khas dari desa bukan diri pribadi, kalau memang sudah ada alat (open) dan hasilnya bisa maksimal yang bisa membantu perputaran ekonomi yang ada didesanya.
UMKM Desa di Kabupaten Paser Punya Potensi
Usaha Mikro Kecil dan Menengah ( UMKM ) di setiap desa memiliki Potensi untuk dikelola oleh masyarakat di Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur pada Sabtu (16/1/2021).
Hal itu diungkapkan oleh Ahmad Saudani sebagai Kepala Bidang (Kabid) Perekonomian Desa dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Paser, Kalimantan Timur.
Menurutnya, di Kabupaten Paser ini ada banyak UMKM yang perlu perhatian dari Pemerintah.
"Kami sudah melakukan pembinaan bagi setiap desa yang ada di Kabupaten Paser ini dengan berbagai macam potensi yang bisa dikembangkan dan dikelola oleh masyarakat," jelasnya kepada TribunKaltim.co.
Baca juga: PPKM tak Boleh Ganggu Perekonomian Masyarakat di Balikpapan, Legislatif Dorong UMKM Tetap Jalan
Baca juga: DAFTAR 6 Bantuan Sosial Tahun 2021, Subsidi Listrik, Kartu Prakerja, Sembako, BLT UMKM, PKH & BST
Baca juga: Sebanyak 11.285 UMKM di Balikpapan Terima BLT, Diperpanjang Sampai 31 Januari 2021
Ada beberapa desa yang mengikut sertakan produknya dalam perlombaan, diantaranya produk Kerupuk Kelor desa Kendarom Kuaro, Gula Aren Sawit dari Desa Tajer Mulya, Kecamatan Long Ikis.
Sejauh ini lanjutnya, UMKM yang ada disetiap desa sudah cukup mumpuni dari faktor SDM, namun kendalanya dari segi pengadaan alat.
Sudah banyak produk yang dihasilkan dari UMKM masyarakat desa, namun terkandala dari segi alat produksi dimana tidak memungkinkan untuk memproduksi banyak.
"Namun dari sisi SDM sudah siap untuk itu," tandasnya.
Baca juga: Sejak 8 Januari, Delapan Desa di Sembakung Nunukan Banjir, Korban Pilih Tetap Tinggal Dalam Rumah
Baca juga: BURUAN DAFTAR 6 Program Bansos 2021: Kartu Prakerja, Subsidi listrik, BLT UMKM, PKH, Sembako dan BST
Baca juga: Syarat-syarat untuk Daftar BLT UMKM Rp 2,4 Juta dan Lengkap dengan Cara Mencairkannya
Selain terkendala alat menurutnya, dari segi pemasaran juga perlu disediakan galeri untuk menampung produk-produk UMKM yang ada di Kabupaten Paser.
"Galeri untuk pemasaran produk UMKM juga perlu disediakan dibeberapa titik strategis, karena sampai sekarang Kabupaten Paser tidak memiliki pusat oleh-oleh khas wilayah," tutupnya.
Saudani menjelaskan, DPMD Paser dalam rangka peningkatan saat ini melalui 2 lembaga, meliputi Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Pos Pelayanan Teknologi Tepat Guna (Posyantekdes).