Kebakaran Pasar di Nunukan
Bupati Nunukan Asmin Laura Tutup Posko Tanggap Darurat Bencana Kebakaran di Inhutani
Bupati Nunukan, Asmin Laura, resmi menutup posko tanggap darurat bencana kebakaran rumah di Kabupaten Nunukan
TRIBUNKALTIM.CO, NUNUKAN - Bupati Nunukan, Asmin Laura, resmi menutup posko tanggap darurat bencana kebakaran rumah di Kabupaten Nunukan yang terjadi sepekan lalu di Inhutani, RT 08 dan RT 10, Kelurahan Nunukan Utara, Kalimantan Utara ( Kaltara ).
Kebakaran itu menghanguskan 62 bangunan rumah.
Sebanyak 56 di antaranya merupakan rumah warga dan 6 bangunan lainnya merupakan fasilitas umum.
Seperti Pos Bea Cukai, Pos Polisi, Pos Dishub, dan Pos Perikanan.
Baca juga: Mahasiswa Galang Dana Bagi Korban Kebakaran di Nunukan Hingga Rp 17 Juta
Baca juga: Hilangkan Trauma Anak Korban Kebakaran Rumah di Nunukan, 2 Komunitas Bentuk Posko Healing
Bencana non alam itu membuat 243 jiwa kehilangan tempat tinggal.
Tak hanya korban kebakaran, 7 orang lainnya juga mengalami luka bacok akibat penganiayaan yang dilakukan oleh tersangka pelaku pembakaran rumah.
Diketahui, tersangka pelaku pembakaran sekaligus penganiayaan meninggal dunia 2 hari setelah peristiwa mencekam itu terjadi.
Baca juga: Masa Tanggap Darurat Bencana Kebakaran di Nunukan Hingga 17 Januari
Baca juga: Bupati Nunukan Jamin Korban Kebakaran Dapat Makan 3 Kali dan Siapkan Tempat Tinggal Alternatif
Bupati Asmin Laura mengatakan, selama sepekan ini sebanyak 32 kepala keluarga (KK) yang mengungsi di ruko Pusat Jajanan Serba Ada (Pujasera) menjadi tanggungan Pemerintah Daerah (Pemda).
Sementara itu, 40 KK lainnya telah mengungsi di tempat keluarga masing-masing.

Bantuan Dibagikan Secara Merata
Kendati begitu, semua korban kebakaran yang sudah terdata di Kelurahan Nunukan Utara akan mendapatkan bantuan sembako dan uang tunai secara merata.
"Karena ini sudah sepekan jadi masa tanggap darurat bencana non alam ini resmi kami tutup," ungkap Asmin Laura kepada TribunKaltara.com, Minggu (17/01/2021), pukul 11.00 Wita.
"Saya sangat bersyukur sekali banyak bantuan sembako bahkan penggalangan dana dari relawan baik dari Pemda, masyarakat umum, DPRD dan Parpol, perusahaan swasta, BUMN, BUMD, pihak Bank, organisasi masyarakat dan mahasiswa," kata Asmin Laura.
"Semoga bantuan ini menjadi berkah bagi korban dan yang sudah iklas membantu akan dilipatgandakan oleh Allah Swt," tutur Asmin Laura.
Korban yang masih belum memiliki tempat tinggal, Pemda menyediakan Rusunawa yang berkapasitas 200 orang dan 96 kamar untuk ditinggali sementara waktu.
Baca juga: Lokasi Eks Kebakaran di Penajam Dibuatkan Anjungan, Pemerintah Siapkan Relokasi Rumah Baru Warga
Baca juga: Anggota DPRD Nunukan PAW Peroleh 99 Suara pada Pileg 2019, Begini Tanggapan Darmawansyah
Baca juga: Bupati Asmin Laura Menilai Standar Pelayanan Minimal Bidang Pendidikan di Nunukan Terbilang Susah
Baca juga: Bupati Nunukan Asmin Laura Bakal Berikan Vaksin Sinovac ke Perusahaan Terdampak, Ini Alasannya
"Saya meminta korban agar bersabar menunggu, semua akan kami persiapkan. Sementara yang belum memiliki rumah, kami sediakan Rusunawa. Mudahan apa yang diberikan hari ini dapat menjadi modal awal untuk memulai kehidupan yang baru. Korban akan diberikan vitamin, masker," ucap Asmin Laura.
Dia mengaku, bantuan anggaran dari Pemda untuk korban kebakaran rumah mengalami hambatan, lantaran adanya sistem penganggaran baru yang harus diterapkan oleh Pemda.
Karena ini di awal tahun baru ada sistem baru yang harus diterapkan di Pemda dan berlaku di seluruh pemerintahan Kabupaten Kota.
Bupati Asmin Laura Bersurat ke Kementerian
Tiga hari lalu Bupati Nunukan Asmin Laura sudah bersurat kepada Kementerian agar bagaimana Kabupaten Nunukan menggunakan sistem yang lama.
Mengingat situasi dan kondisi di lapangan akan sedikit mendesak. "Kita membutuhkan anggaran agar segera disalurkan kepada korban," ujar Asmin Laura.
Perihal rumah di atas laut yang ludes terbakar api itu, Asmin Laura katakan akan segera dibahas di internal Pemda terlebih dahulu, untuk diputuskan bisa atau tidaknya membangun kembali di lokasi tersebut.
Lokasi rumah yang terbakar berada di ujung dermaga penyeberangan spead boat Nunukan-Sebuku. Dari informasi yang dihimpun lokasi tersebut menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi.
Baca juga: NEWS VIDEO Bupati Asmin Laura Joget TikTok Bersama Masyarakat, Buka Paras Festival Nunukan 2020
Baca juga: 8 Januari 2021, Bupati Nunukan Asmin Laura Berlakukan Jam Malam, Orang Berkumpul tak Boleh
Baca juga: Golkar Usung Syarwani-Ingkong Ala di Pilkada Bulungan, Asmin Laura Hafid- Hanafiah di Nunukan
"Kami rapatkan dulu apakah bisa membangun kembali atau tidak. Jadi sementara waktu korban bisa tinggal di Rusunawa. Kalaupun nanti bisa dibangun kembali, sewaktu-waktu Pemerintah mau perbaiki, warga di situ harus bisa relakan," tuturnya.
Tak lupa Asmin Laura, sampaikan ucapan terimakasih kasih kepada BPBD, Tagana, PMI, TNI-Polri dan relawan lainnya yang sudah membantu selama masa tanggap darurat.
"Saya ucapkan terimakasih kepada semua yang terlibat selama masa tanggap darurat ini. Tanpa kerjasama kita semua tidak akan sampai seperti sekarang ini," ungkapnya.
Baca juga: 6 RT Menang Lomba Kebersihan, Bupati Nunukan Asmin Laura: Tingkatkan
Baca juga: Berpeluang Didukung PDIP di Pilkada Nunukan, Nama Asmin Laura Dikirim Sejak Dua Pekan Lalu ke DPP
Informasi dari BPBD, bantuan sembako ada 35 item dengan jumlah yang berbeda-beda tiap item. Sementara uang dari donatur untuk korban kebakaran sekira Rp133 juta lebih dan masing-masing mendapatkan Rp1,8 juta per KK.
Sekadar informasi, ada 72 KK yang menjadi korban kebakaran.
Adapun rincian dari 243 jiwa yakni:
- Laki-laki dewasa: 80 orang.
- Perempuan dewasa: 79 orang.
- Anak laki-laki: 46 orang.
- Anak perempuan: 38 orang.
Hingga berita ini diturunkan TribunKaltim.co, personel BPBD dibantu oleh TNI-Polri, Tagana, PMI, kelurahan setempat dan relawan lainnya untuk membagikan sembako.
Juga memberikan uang tunai secara merata kepada 72 KK korban kebakaran.
( TribunKaltara.com/Felis )