Berita Nasional Terkini
VIRAL Video Penjarahan Bantuan Logistik Gempa Bumi Majene-Mamuju, Mensos Risma: Mereka Kelaparan
Menteri Sosial Tri Rismaharini menganggap video viral yang diduga aksi penjarahan di Majene-Mamuju bukanlah aksi penjarahan.
TRIBUNKALTIM.CO - Publik dihebohkan dengan munculnya video penjarahan bantuan logistik bencana alam gempa bumi Majene-Mamuju.
Menteri Sosial Tri Rismaharini alias Risma punya sudut pandang lain tanggapi video viral penjarahan logistik bantuan bencana gempa bumi Majene-Mamuju.
Bila banyak pihak yang mengatakan tindakan warga yang diduga pengungsi itu penjarahan.
Lain hal dengan Mensos Risma, ia tak lantas melabeli aksi tersebut merupakan penjarahan.
Menurutnya tindakan yang dilakukan korban gempa bumi Majene-Mamuju, yang menyetop kendaraan logistik bagian dari konsekuensi dari kondisi rill di lokasi wilayah gempa.
Risma tak ingin masyarakat menilai video tersebut sebagai aksi penjarahan.
Mereka diduga kuat terpaksa melakukan tindakan tersebut, lantaran kelaparan.
Baca juga: Dilanda Banjir, Artis Asal Kalimantan Selatan, Olla Ramlan, Terry Putri, Ian Kasela Doakan Kalsel
Baca juga: Terjawab, Pengamat Intelejen Bongkar 3 Kelompok yang Tolak Listyo Sigit Jadi Kapolri, Ada Teroris
Untuk diketahui, warga yang diduga pengungsi korban gempa bumi di Sulawesi Barat mencegat mobil pembawa bantuan logistik di Jalan Majene-Mamuju, Sabtu (16/1/2021) lalu.
Saat dikonfirmasi awak media, Menteri Sosial Tri Rismaharini merespon kejadian tersebut tak berlebihan.
Justru Mensos Risma meminta video yang viral itu, jangan sampai dianggap sebagai aksi penjarahan.
Lanataran, kondisi di Majene atau Mamuju, kata Risma, tidak ada toko yang buka.
"Sekali lagi itu bukan penjarahan, jangan dianggap penjarahan. Mereka kelaparan," kata Risma.
Risma mengakui bahwa bantuan logistik dari pemerintah sedikit terlambat.
Sebab jalur utama menuju lokasi bencana terputus akibat tertutup material longsor.
"Jadi yang seharusnya 9 jam harus nambah 6 jam lagi karena harus memutar.
Semoga hari ini material longsor di jalur itu bisa dibersihkan," harapnya.
Baca juga: KATALOG PROMO Indomaret Minggu 17 Januari 2021, Belanja Kebutuhan Super Hemat di Akhir Pekan
Agar tak terulang kembali, kata Risma, pihaknya akan memanfaatkan banyak balai untuk dijadikan semacam gudang.
"Kita punya 41 balai nanti juga ditambah diklatnya kita ada 6 kalau tidak salah, akan kita jadikan semacam gudang kita.
Jadi sekarang kan ada di Balai tertentu. Sehingga kesulitan mobilisasi saat ada masalah transportasi," ujarnya dikutip dari TribunJatim.com
Sebelumnya, tiga potongan video yang memperlihatkan warga diduga pengungsi korban gempa di Sulawesi Barat mencegat mobil bantuan logistik viral di media sosial.
Pada video pertama yang berdurasi 30 detik tampak terlihat warga mengelilingi pengendara mobil yang berseragam orange.
Pria itu hendak dikeroyok oleh beberapa orang di jalan bahkan salah satu warga membawa senjata tajam.
Baca juga: UPDATE Jadwal Acara TV Minggu 17 Januari 2021, Doraemon dan Ikatan Cinta di RCTI, Bikin Penasaran
Di video kedua, sebuah truk berwarna hijau yang membawa bantuan logistik berhenti di tengah jalan.
Truk tersebut dikerumuni warga, mereka mengambil satu persatu mi instant sereta beberapa bantuan lain yang ada di mobil.
Sementara, di video ketiga yang berdurasi 21 detik, tampak terlihat mobil singgah dan warga saling berdesakan untuk mengambil barang-barang yang ada di mobil tersebut.
Dalam video yang beredar di Instagram, tertulis pesan agar berhati-hati mambawa bantuan logistik melalui jalur darat, karena maraknya aksi perampasan tersebut.
Mensos Risma Rasakan Gempa Susulan
Gempa susulan sempat membuat Menteri Sosial Tri Rismaharini dan rombongannya keluar ruangan saat berada di Mamuju, Sulawesi Barat, Jumat (15/1/2021).
Setelah itu, Risma mengaku, sebelum datang ke Mamuju dirinya sempat menelepon Kepala BMKG Dwikorita Karnawati terkait potensi gempa susulan.
"Kemarin sebelum kesini saya telepon Kepala BMKG menanyakan kemungkinan apakah akan ada gempa susulan dan ia menjawab akan ada gempa susulan.
Nah permasalahannya adalah gempa susulan itu apakah besar atau tidak dan bisa menimbulkan tsunami, itu yang belum bisa diprediksi karena itu saya imbau warga hindari pantai," kata Mensos di Sulbar, Sabtu (16/1/2021), seperti dilansir dari Tribunnews.
Dalam kesempatan itu, dirinya juga meminta warga untuk menghindari pantai. "Saya imbau warga hindari pantai," kata Mensos di Sulbar, seperti dilansir dari Tribunnews. Sabtu (16/1/2021).
Pastikan distribusi logistik dan tenaga kesehatan Dalam kunjungan di bandara Mamuju, Risma ingin memastikan tidak ada kendala soal fasilitas distribusi logistik bantuan.
Selain itu dirinya menegaskan akan segera mengirim bantuan tenaga kesehatan ke Sulbar untuk menangani para korban di rumah sakit.
Sementara itu, gempa telah membuat akses darat menuju lokasi bencana di Mamuju, Sulbar terputus. Sejumlah titik terjadi longsor. Kondisi itu menyulitkan proses distribusi bantuan logistik dari wilayah sekitar.
Seperti diketahui, berdasar data Badan Penanggulangan Bencana Nasional, sebanyak 43 orang meninggal dunia akibat bencana gempa di Sulbar.
Jumlah korban meninggal paling banyak berada di Kabupaten Mamuju, yaitu 34 orang.
Lalu, sembilan korban tewas lainnya ada di Kabupaten Majene. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Rasakan Gempa Susulan di Mamuju, Mensos Risma Ingatkan Hal Ini", Klik untuk baca: https://regional.kompas.com/read/2021/01/16/15170001/rasakan-gempa-susulan-di-mamuju-mensos-risma-ingatkan-hal-ini?page=all.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ini Kata Risma Soal Viral Video Logistik Bantuan Gempa Majene yang Diduga Dijarah Warga", Klik untuk baca: https://regional.kompas.com/read/2021/01/16/18450411/ini-kata-risma-soal-viral-video-logistik-bantuan-gempa-majene-yang-diduga?page=all.