Berita Balikpapan Terkini
Cari Terobosan Atasi Banjir di Balikpapan, DPRD Usulkan Alat Penyedot Air
DPRD Kota Balikpapan terus mencari terobosan alternatif untuk menangani masalah banjir di Kota Minyak.
Penulis: Miftah Aulia Anggraini | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - DPRD Kota Balikpapan terus mencari terobosan alternatif untuk menangani masalah banjir di Kota Minyak.
Salah satunya dengan mengusulkan alat penghisap yang dapat menyedot air pada saat banjir agar bisa dibuang ke laut.
Hal tersebut disampaikan Ketua Komisi III DPRD Balikpapan, Alwi Al Qadri.
Baca juga: Menyandang Kasus Covid Tertinggi se-Kaltim, Balikpapan Malah Terima Vaksin Sinovac Februari Nanti
Baca juga: DPRD Samarinda Pertanyakan Izin Prinsip Lokasi Gudang, Muncul Tudingan Adanya Penyebab Banjir
Baca juga: Jalan Daerah Bantuas Samarinda Retak dan Amblas, Warga Tuding Akibat Pertambangan, Lurah Beri Respon
Mengingat penanganan banjir tetap menjadi proyek prioritas.
Ia pun mengaku telah memberi masukan kepada Dinas Pekerjaan Umum (DPU), agar proyek penanganan banjir bisa ditangani dengan dana yang terbatas.
"Daripada anggaran besar, tetapi tidak terealisasikan maksimal, lebih baik mencari terobosan yang baru,” serunya.
Baca juga: Lewat Jam 21.00 Wita, Restoran Cepat Saji di Balikpapan Dapat Teguran dari Satgas Covid, Kena Sanksi
Baca juga: Prakiraan Cuaca Balikpapan Minggu 17 Januari 2021, Sepanjang Hari Cerah Berawan dan Berawan Tebal
Menurutnya, penanganan banjir dengan mengeruk sedimentasi, justru merupakan salah satu penyebab banjir.
“Percuma di atas diperbaiki tetapi di bawah sedimen tanahnya tidak dikerok,” ujarnya.
Selain itu, di tahun 2021, pandemi covid 19 pum masih mengancam. Sehingga anggaran proyek belum maksimal.
Baca juga: Reses Muhammad Adam Sinte, Warga Ingin APBD Kaltim Bantu Tanggulangi Banjir Balikpapan
Baca juga: Polisi Evakuasi Anak dan Lansia Pakai Kano di Kawasan Rawan Banjir Balikpapan
Hal tersebut dikarenakan pemerintah kota Balikpapan masih difokuskan kepada penanganan covid 19.
“Ini juga menjadi masalah, anggaran kurang begitu maksimal walaupun penanganan banjir tetap dianggarkan,” pungkasnya.
(TribunKaltim.co/Miftah Aulia)