Virus Corona di Berau
Objek Wisata di Biduk-biduk Berau Ditutup, Omzet Pedagang Kuliner Pantai Giring-giring Turun 80 %
Dampak penutupan semua objek wisata yang ada di Kecamatan Biduk-biduk Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur.
Penulis: Ikbal Nurkarim | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG REDEB - Dampak penutupan semua objek wisata yang ada di Kecamatan Biduk-biduk Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur, kini mulai dirasakan para pedagang.
Khususnya pedagang kaki lima yang biasa berjualan di pinggir Pantai Giring-giring, Kabupaten Berau.
Penutupan objek wisata itu sendiri sebagai upaya menekan penyebaran virus Corona atau covid-19 yang meningkat signifikan di Kabupaten Berau.
Seperti yang dikatakan salah satu pedagang kuliner yakni Wilda.
Baca juga: CUACA BURUK Gelombang Tinggi Hancurkan 11 Bagan Nelayan di Berau dan 2 Orang Ikut Hanyut
Baca juga: BMKG Berau Sebut Puncak La Nina di Januari Hingga Awal Februari, Warga Kaltim Diminta Selalu Waspada
Baca juga: Harga Tiket Pesawat Jurusan Berau-Surabaya, Rute Baru Lion Air, Beroperasi 7 Kali Seminggu
Ia mengungkapkan dampak penutupan objek wisata di Biduk-Biduk membuat omset penjualan mereka turun hingga 80 persen.
"Dengan ditutupnya objek wisata seperti Labuan Cermin, Pulau Kaniungan itu sangat berdampak kepada kami khususnya para pedagang kuliner ini karena tidak ada wisatawan masuk dan yang datang hanya warga lokal Kecamatan Biduk-biduk," jelasnya.
"Penurunan omset kami bisa sampai 70 hingga 80 persen dari hari-hari. Biasanya sebelum objek wisata ini ditutup," pungkasnya.
Baca juga: Waspada Dampak Cuaca Ekstrem di Berau, BPBD Prediksi Puncaknya di Bulan Januari 2021
Baca juga: Masker Duckbill Cukup Diminati Saat Pandemi Covid-19, Benarkah Efektif Melawan Corona? Ini Kata Ahli
Baca juga: Akhirnya Pemerintah Akui Warga Masih Bisa Terpapar Covid-19 Meski Divaksin, Manfaat Vaksin Terkuak
Baca juga: Tiga Staf Disdukcapil Bontang Terpapar Virus Corona, Layanan Tatap Muka Ditutup Sementara
Perempuan yang mengandalkan ekonomi dari berjualan itupun berharap wabah covid-19 bisa segera ditangani dan objek wisata di Biduk-Biduk bisa kembali dibuka untuk menarik wisatawan masuk.
"Semoga virus ini bisa segera hilang lah karena kami di sebagai penjual kuliner ini sangat sepi tidak ada pembeli yang masuk," tuturnya.
Selain terhadap para pedagang kuliner dampak penutupan tersebut juga berpengaruh ke penyedia jasa penginapan atau homestay.
Baca juga: Penyebaran Kasus Covid-19 di Kubar Kian Menghawatirkan, Pemkab Tindak Pelanggar Protokol Kesehatan
Baca juga: UPDATE Virus Corona di Balikpapan, Rencana Pembatasan Kegiatan, Walikota Rizal Effendi Beri Bocoran
Hampir sepekan dilakukan penutupan mereka tak berani menerima tamu satupun.
Sebelumnya pemerintah Kecamatan Biduk-biduk bersama Muspika terpaksa menutup objek wisata sebagai upaya menekan penyebaran covid-19 di wilayah pesisir Berau itu.
Camat Biduk-biduk Abdul Malik berharap agar semua masyarakat termasuk pengelola wisata dapat menerima putusan tersebut meski berdampak besar terhadap perekonomian masyarakat.

"Ini ada keterkaitan dengan penghasilan masyarakat tapi untuk memutus mata rantai ini kami mohon agar bersabar dulu dan kami juga dari tingkat Muspika ini selalu menghimbau kepada masyarakat selalu mematuhi protokol kesehatan karena ini juga salah satu mencegah penyebaran covid-19," pungkasnya.
Diketahui, ditingkat Kabupaten, Pemerintah Berau sendiri tidak melakukan penutupan secara resmi hanya saja para pengelola wisata bisa menerapkan protokol kesehatan dengan disiplin termasuk mengatur jumlah pengunjung.