Berita Nasional Terkini

Ke Karni Ilyas, Natalius Pigai Bocorkan Alasan Tolak Vaksin Covid-19 Pemerintah, Rela ke Luar Negeri

Ke Karni Ilyas, Natalius Pigai bocorkan alasan tolak vaksin covid-19 Pemerintah, rela ke luar negeri

Editor: Rafan Arif Dwinanto
Tangkapan Layar YouTube Karni Ilyas Club
Eks Komisioner Komnas HAM Natalius Pigai tolak vaksin Pemerintah 

TRIBUNKALTIM.CO - Mantan Komisioner Komnas HAM Natalius Pigai terang-terangan menolak vaksin yang disediakan Pemerintah Jokowi.

Diketahui, Indonesia sudah memulai program Vaksinasi Virus Corona menggunakan vaksin Sinovac.

Presiden Joko Widodo ( Jokowi) menjadi orang pertama yang disuntik vaksin asal China tersebut.

Penolakan terhadap vaksin pemberian Pemerintah ini dilontarkan Natalius Pigai kepada Karni Ilyas.

Bos Indonesia Lawyers Club ( ILC) tersebut lantas menanyakan vaksin covid-19 merk apa yang diinginkan Natalius Pigai.

Program vaksinasi tahap pertama ini menyasar para tenaga kesehatan.

Baca juga: Kunci Jawaban Tema 5 Kelas 3 Halaman 139 140 141 142 - Berapa Bagian Kue yang Dimakan Lani dan Mama?

Baca juga: Akhirnya PDIP Tak Tinggal Diam, Posisi Ribka Tjiptaning di DPR Digeser, Akibat Anti-Vaksin Sinovac

Baca juga: Dua Bulan Menikah, Nathalie Holscher Soroti Rumah Sule, Ayah Rizky Febian Tanya soal Terkekang

Baca juga: Ramalan Zodiak Cinta Selasa 19 Januari 2021, Libra Harus Ekstra Beri Perhatian pada Kekasihnya

Mantan Komisioner Komnas HAM, Natalius Pigai, secara terang-terangan tidak ingin disuntik vaksin covid-19 yang diumumkan pemerintah saat ini.

Hal itu diungkapkannya dalam kanal YouTube Karni Ilyas Club, Minggu (17/1/2021).

Natalius Pigai mulanya membahas soal pertanyaan apakah vaksinasi itu menjadi hak atau kewajiban bagi setiap warga negara.

Dirinya menyebut bahwa vaksinasi merupakan sebuah hak yang oleh bisa ditentukan masing-masing pribadi.

Dalam kesempatan itu, Natalius Pigai juga mengaku tidak menolak untuk disuntikkan vaksin.

Dirinya juga menghargai langkah dari pemerintah dalam memberikan layanan kesehatan bagi warga negaranya.

"Artinya saya tidak menolak dan kita respek adanya keinginan baik pemerintah di dalam pelayanan kesehatan," ujar Natalius Pigai.

"Tapi jangan salah langkah, jangan memaksa," imbuhnya.

Setelah itu, wartawan senior Karni Ilyas menanyakan soal pilihan vaksin apa yang akan sebenarnya diinginkan.

"Seandainya divaksin, Bung Pigai itu pilih vaksin yang mana?," tanya Karni Ilyas.

Menjawab hal itu, Natalius Pigai dengan tegas mengatakan tidak ingin divaksinasi dengan vaksin yang diumumkan oleh pemerintah saat ini.

Sedangkan diketahui, pemerintah sendiri mengumumkan akan menggunakan tujuh jenis vaksin, di antaranya adalah AstraZeneca, Sinopharm, Moderna, Novavax Inc, Pfizer Inc and BioNTech, Sinovac hingga vaksin buatan sendiri yang diproduksi PT Bio Farma.

"Yang jelas saya tidak pilih vaksin yang diumumkan pemerintah hari ini," jawab Natalius Pigai.

"Karena mereka sudah terlanjur menciptakan vaksin itu di dalam pro dan kontra," jelasnya.

Baca juga: WASPADA PENIPUAN! Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 12 Lewat Login www.prakerja.go.id dan Syarat

Lebih lanjut, dirinya justru mengaku lebih memilih untuk mencari vaksin dari luar negeri.

"Saya pergi cari saya bisa beli sendiri, mau 10 juta, 20 juta yang penting saya bisa hidup.

Tapi saya kasih vaksin itu ke dokter Indonesia karena kita juga ikuti nasionalisme," kata Pigai.

"Tapi menyangkut hak hidup saya, saya sehat atau tidak, ditentukan oleh diri saya sendiri," tegasnya menutup.

Respon Satgas covid-19

Proses penyuntikan vaksin covid-19 di Indonesia telah dimulai sejak Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menerima suntikan pertama pada Rabu (13/1/2021).

Namun ada sejumlah pihak yang masih menolak menerima vaksinasi, bahkan dari kalangan pejabat.

Menanggapi hal tersebut, Juru Bicara Pemerintah terkait Penanganan covid-19 Prof. Wiku Adisasmito telah siap terus memberikan edukasi kepada masyarakat soal vaksinasi covid-19.

Hal itu disampaikan oleh Wiku dalam acara tanya jawab bersama Jakarta Foreign Correspondents Club yang diunggah di YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (14/1/2021).

Baca juga: Segera Siapkan Syarat Tambahan, Pendaftaran BLT UMKM Segera Dibuka, Target Penerima Bertambah

Awalnya Wiku menerima pertanyaan soal penolakan vaksinasi covid-19.

Bahkan penolakan tersebut juga datang dari kalangan pejabat.

Menanggapi hal tersebut, Wiku menjelaskan bahwa masalah penolakan relevan dialami oleh semua negara.

"Melihat kita menghadapi masalah yang sama (covid-19)," ujar dia.

Wiku mengatakan, orang-orang menolak vaksinasi covid-19 karena tidak memahami pentingnya mendapat suntikan vaksin.

"Orang-orang tidak siap karena mereka tidak memahami apa yang sedang terjadi, dan mengapa mereka harus divaksinasi," papar dia.

"Maka dari itu kita harus meningkatkan edukasi kepada publik sekonsisten mungkin."

Untuk mengatasi masalah tersebut, Wiku siap terus mengedukasi soal vaksinasi ke masyarakat dalam semua level pendidikan.

"Kita melakukan yang terbaik untuk memastikan orang-orang memahami dan tahu untuk melindungi seluruh populasi, seluruh masyarakat, kita harus memeroleh herd immunity (kekebalan komunitas)," ujar Wiku.

Wiku mengakui tidak akan mudah menjelaskan soal pentingnya kekebalan komunitas kepada masyarakat yang tinggal di daerah rural atau pedesaan.

Strategi Satgas untuk memberikan edukasi di antaranya adalah melalui pendekatan budaya dan bahasa yang sesuai.

Terkait sumber suara penolakan vaksin covid-19, Wiku menyebut, penolakan juga datang dari orang-orang yang sebenarnya tergolong teredukasi atau berpendidikan.

"Tampaknya suara penolakan juga datang dari kalangan kelompok yang teredukasi," kata dia.

Baca juga: Ramalan Zodiak Karier Selasa 19 Januari 2021, Capricorn Mendapatkan Tekanan Lebih Pada Pekerjaannya

Menurut Wiku, penolakan tersebut terjadi karena belum mengerti betapa pentingnya vaksinasi covid-19.

"Tapi mereka harus tahu lebih banyak dan diyakinkan tentang pentingnya vaksinasi," pungkasnya.

(*)

Artikel ini telah tayang dengan judul Tolak Disuntik Vaksin Pemerintah, Natalius Pigai Pilih Beli di Luar Negeri: Mau 10 Juta, 20 Juta, https://wow.tribunnews.com/2021/01/18/tolak-disuntik-vaksin-pemerintah-natalius-pigai-pilih-beli-di-luar-negeri-mau-10-juta-20-juta?page=all.
 

Sumber: TribunWow.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved