Virus Corona di Tarakan
Tidak Ikut Vaksinasi Covid-19 Perdana di Tarakan Kaltara, Walikota Khairul Jelaskan Alasannya
Walikota Tarakan, dr Khairul melakukan vaksinasi hari ini, Kamis (21/1/2021) melalui jalur tenaga kesehatan di Kota Tarakan
Penulis: Risnawati | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, TARAKAN - Walikota Tarakan, dr Khairul melakukan vaksinasi hari ini, Kamis (21/1/2021) melalui jalur tenaga kesehatan di Kota Tarakan, Provinsi Kalimantan Utara ( Kaltara ).
Khairul mengatakan, ia harusnya masuk dalam daftar pejabat publik yang divaksin pertama kali.
Namun, saat itu, sejak 9 Januari hingga pelaksanaan vaksinasi Corona atau covid-19, dirinya berada di Makassar, Sulawesi Selatan, karena ada kegiatan yang tidak bisa ditinggalkan.
Sehingga tidak bisa mengikuti vaksinasi perdana di Kota Tarakan, Kalimantan Utara.
Saat itu memang belum ada pemberitahuan bahwa Forkopimda termasuk kepala daerah harus memulai vaksinasi pertama.
Baca juga: Walikota Tarakan dr Khairul Divaksin Covid-19, Sempat Melawak Saat Giliran Istrinya Disuntik
Baca juga: Walikota Tarakan Imbau Warga tak Takut Disuntik Vaksin Sinovac, Berikut Jadwal Vaksinasi Bertahap
"Tadinya kan di dalam surat edaran itu hanya pertugas kesehatan," ujarnya kepada TribunKaltara.com.
Dia akui banyak pertanyaan dari masyarakat Kota Tarakan, mengapa Walikota Tarakan tidak mengikuti vaksinasi.
Dia menyampaikan setelah 14 Januari, vaksinasi untuk pejabat publik sudah ditutup, sehingga dirinya tidak bisa lagi mendaftar.
"Jadi saya mendaftarnya sebagai tenaga kesehatan karena saya selain wali Kota, saya juga seorang dokter," jelasnya.
Baca juga: Stasiun Meteorologi Tanjung Harapan Kalimantan Utara, Curah Hujan Tinggi Hingga Seminggu ke Depan
Baca juga: Rasio Kepatuhan Belum Maksimal, Kantor Pajak Wilayah Kalimantan Utara Sebut Imbas Pandemi Covid-19
Bersama dengan istri juga, kebetulan istri kan tenaga kesehatan.
"Jadi hari ini fasilitas yang saya pergunakan adalah fasilitas sebagai tenaga kesehatan," lanjutnya.
Terkait pendaftaran melalui jalur tenaga kesehatan, dia mengatakan ada sedikit kendala pada aplikasi pendaftaran.
Baca juga: Kadinkes Kaltara Sebut Bulungan dan Tarakan Penerima Vaksin 14 Januari Nanti
Baca juga: Walikota Tarakan Imbau Warga tak Takut Disuntik Vaksin Sinovac, Berikut Jadwal Vaksinasi Bertahap
Baca juga: Seminggu Setelah Disuntik Vaksin Sinovac, Bupati Sleman Positif Covid-19
Baca juga: Digeser PDIP Usia Tolak Vaksin Sinovac, Ribka Tjiptaning: Lucu Aja Dokter Dokter Bergaul Sama Minyak
"Jadi saya hanya mendaftar secara manual melalui fasilitas kesehatan yang ada.
Karena saya sudah mendaftar tapi sampai sekarang belum ada keluar e-tiket untuk vaksinasi itu," ungkapnya.
Sempat Melawak Saat Giliran Istrinya Disuntik
Program vaksinasi covid-19 kini mulai diterapkan di Provinsi Kalimantan Utara. Satu di antarnya adalah daerah Kota Tarakan.
Mengawali program vaksinasi covid-19 ini, sebagai orang yang merasakan adalah Walikota Tarakan, dr Khairul, dilakukan bersama istrinya bernama Sitti Rujiah.
Kali ini Walikota Tarakan, dr Khairul ikut melakukan vaksinasi covid-19 hari ini, Kamis 21 Januari 2021.
Dan dr Kahirul diketahui tidak sendiri melakukan vaksinasi Corona atau covid-19.
Istrinya, Sitti Rujiah juga akan ikut melakukan vaksinasi Sinovac.
Orang nomor 1 di Kota Tarakan ini akan melaksanakan vaksinasi covid-19 di Puskesmas Karang Rejo Tarakan.
Baca juga: NEWS VIDEO Walikota Tarakan dr Khairul Jalani Vaksinasi Covid-19 Bersama Istri
Baca juga: Dandim 0907 Tarakan Serahkan Bantuan Sosial Bagi Korban Banjir Kalimantan Selatan
Baca juga: PDIP Tak Suka Vaksin Sinovac? Refly Harun Beber Hubungan Jokowi & Partai Megawati Tak Baik-Baik Saja
Dari pantauan TribunKaltara.com, dr Khairul lebih dulu melakukan vaksinasi covid-19, kemudian disusul oleh sang istri.
Saat hendak disuntik oleh vaksinator, ibu 4 anak ini terlihat grogi. Bahkan ia meminta vaksinator untuk menunggu sejenak.
Baca juga: UMKM di Balikpapan Cemas karena Omzet Turun di Tengah Pandemi Covid-19, Tuding Ada Penerapan PPKM
Baca juga: Satu Pasien Covid-19 Asal Tenggarong Kukar Meninggal Dunia Usai Dirawat 5 Hari di RSUD AM Parikesit
Baca juga: Pandemi Covid-19, Siap-siap Diperiksa Acak, Pemkot Balikpapan Siapkan 1.000 Rapid Test Antigen
"Bismillahirahmanirahim, ya Allah," ucapnya sambil menunduk.
Melihat sang istri tampak grogi, dr Khairul pun mencoba untuk mencairkan suasana dengan candaannya.
Baca juga: Kurangi Polusi Udara, Walikota Tarakan Khairul Minta Perumda Energi Jadi Promotor Motor Listrik
Baca juga: Walikota Tarakan dr Khairul Sebut PSBB Parsial tak Cukup Efektif, Harus Serentak Secara Nasional
"Jangan goyang Bu. Ah apa juga Bu, tinggal eksekusi," ujar dr Khairul.
Seusai disuntik, wanita berjilbab itu pun tampak sumringah.
"Ndak, ndak sakit," katanya usai divaksin covid-19 di Kota Tarakan.
Waspada Virus Corona Varian Baru
Muncul varian baru Corona, Menristek minta waspadai, fakta bukti penularan di Indonesia belum ada.
Menteri Riset dan Teknologi/ Kepala Badan Riset Nasional (Menristek/BRIN) Bambang Brodjonegoro meminta masyarakat mewaspadai varian baru virus Corona yang ditemukan di Inggris.
Menurutnya, kewaspadaan perlu ditingkatkan untuk mencegah tingginya penularan, akibat varian baru virus covid-19 atau Corona ini.
"Kita harus sangat waspada dengan peningkatan kasus positif dan juga infeksi yang tinggi kita harus menjaga varian ini tdk sampa ikut membuat keadaan makin berat," ujar Bambang yang disiarkan channel Youtube BNPB, Kamis (24/12/2020).
Baca juga: UPDATE Virus Corona di Kutai Barat, Jelang Natal 2020, Pasien Covid-19 Meninggal Dunia 8 Orang
Baca juga: Pendeta GPIB Maranatha Tanjung Selor: Jemaat Harus Kuat, Yakin Pandemi Corona akan Kita Lewati
Baca juga: UPDATE Virus Corona di Balikpapan, BI Beri Hibah Mobil Operasional Vaksinasi Covid-19
Bambang mengungkapkan saat ini belum ada penelitian yang menunjukan varian baru virus Corona ini telah muncul di Indonesia.
"Tetapi saat ini kita simpulkan belum ada bukti yang membuktikan varian ini sudah ada di Indonesia, belum ada bukti," tutur Bambang.
Meski begitu, Bambang meminta seluruh pihak untuk mewaspadai varian baru dari virus Corona ini. Terlebih, menurutnya, fasilitas penelitian molekuler yang dimiliki oleh Indonesia tidak secanggih di Inggris.
Dirinya mengatakan saat ini pemerintah masih mendalami jenis baru varian baru virus Corona ini.
"Meskipun belum ada bukti bahwa varian ini meningkatkan keparahan penyakit, namun bukan berarti itu pasti seperti itu, karena ini masih butuh informasi dan penelitian lebih lanjut," ucap Bambang.
Baca juga: Jenis Baru Virus Corona Muncul di Inggris, Menyebar Lebih Cepat, Bagaimana Gejalanya
Baca juga: Dokter di Jepang Ingatkan Tahun Baru Jangan ke Luar Rumah, Virus Corona tak Mengenal Tutup Tahun
Baca juga: Pasien Dirawat Akibat Corona Melonjak, Ruang Isolasi Covid-19 di Balikpapan Nyaris Penuh
Selain itu, dua negara tetangga Indonesia, yakni Singapura dan Australia. Sehingga Bambang meminta masyarakat tetap waspada terhadap varian baru virus Corona ini.
"Kalau kita lihat ada dua negara tetangga kita yang kedatangan virus ini. Pertama Australia kemudian baru saja Singapura. Kasusnya satu orang, tapi itu artinya kita mesti berhati-hati karena kasusnya semakin dekat dengan kita," pungkas Bambang.
( TribunKaltara.com/Risnawati )